Wina Teresa Ardianti, atau sering dijuluki sebagai Winter karena kerap kali menunjukkan wajah sedingin musim itu, meski kepribadiannya sangat berbanding terbalik. Cewek itu masuk di kelas XI-IPA1, kelas yang sama dengan yang baru ditempati Asahi. Winter itu selebgram terkenal, yang punya banyak teman dari berbagai daerah bahkan kabarnya sampai punya kenalan di luar negeri. Cewek itu cantik, nggak heran kalau ternyata dirinya masuk di jajaran cewek tercantik seantero sekolah karena visual wajahnya yang memang nggak main-main.
Dan kayaknya, itu salah satu alasan yang dikhawatirkan Ryujin sampai waktu istirahat. Ryujin berpikir, kalau Winter sudah pasti jelas bakal menang telak kalau melawan Ryujin dalam urusan 'membuat orang jatuh hati'. Dan cewek itu takut, kalau Asahi juga bakal kecantol sama Winter.
"Itu batagornya dimakan, kalo cuma lo lihatin nggak bakal bikin kenyang." sinis Somi yang kelihatan mulai jengah dengan tindakan Ryujin yang cuma mengaduk-aduk makanannya tanpa berniat memasukkan ke dalam mulut.
"Tahu, nih. Kalo emang nggak mau, mending buat gue aja, dari pada mubazir." sahut Jaehyuk, si seleb tiktok–dari sudut meja lain.
Ryujin mendelik, cewek itu kemudian memakan batagor miliknya cepat-cepat. Jaehyuk yang melihat itu cuma ngakak, apa lagi setelah sadar kalau ekspresi Ryujin benar-benar mirip kayak mau makan orang. Untungnya nggak sampai tersedak, karena bisa dipastikan kalau sampai terjadi, yang ngakak bukan cuma Jaehyuk aja.
"Lagian lo mikirin apa, sih? Nggak biasanya lo males makan, biasanya, 'kan, kalo makan udah lupa dunia." sergah Yeonjun–pacar Yeji.
Ryujin menggeleng, tapi kemudian mulai cerita setelah memastikan makanannya tertelan. "Lo tahu Wina, 'kan? Anak IPA1 yang waktu itu punya masalah sama gue?"
Kelima orang yang duduk disana–termasuk Yeji dan Hyunjin–mengangguk cepat. Memang, selain nggak percaya diri kalau dihadapkan dengan Winter, ada alasan lain kenapa Ryujin nggak pernah mau berurusan sama dia lagi. Karena sebenarnya dulu waktu mereka masih sama-sama kelas sepuluh, Winter sudah mulai menunjukkan eksistensinya. Cewek itu sempat mengejek Ryujin yang datang menggunakan sepatu yang sudah jebol.
Ryujin dicap miskin, awalnya dia biasa aja. Ryujin dibilang nggak pantas sekolah di SMA mereka yang notabene elit dan semakin menjadi begitu tahu Ryujin mendapat beasiswa, dan Ryujin juga nggak marah. Tapi, cewek itu mulai tersulut emosi saat Winter mulai merendahkan orang tuanya yang berstatus single parent. Ryujin menghajar Winter, tepat sesaat setelah cewek cantik itu menyelesaikan ucapannya mengatakan kalau Ryujin itu anak pungut. Anak buangan yang sama sekali nggak diinginkan sampai ayahnya aja muak dan nggak tahan lalu memilih pergi.
Yang membuat Ryujin emosi, saat Winter dengan seenaknya mengatakan semua itu dengan perasaan seringan bulu, seolah dia yang paling tahu. Dan Ryujin tambah nggak terima waktu ibunya dihina dengan kata-kata yang bahkan nggak pantas diucapkan kepada orang tua.
"Kalo lo nggak tahu apa-apa mending diem, gue nggak pernah mau denger seorang penghujat berkoar. Nggak tahu bahkan nggak kenal sama gue, tapi lagaknya sok paling paham. Lo pikir, lo keren?"
Dan setelahnya, Winter masuk rumah sakit karena tulang tangan kanannya hampir patah, sampai harus di-gips. Pada akhirnya, Ryujin juga yang kena, dan harus bertanggung jawab di ruang BK.
"Kenapa lagi emang si Wina?" tanya Hyunjin, merasa semangat ketika mencium aroma ada bahan-bahan gosip terbaru.
"Nggak ada apa-apa, sih. Cuma...,"
"Argas?" tebak Yeonjun, yang hanya dijawab dehaman Ryujin.
Tapi, yang heboh justru Jaehyuk. "Hah? Argas? Argas Syafiq?"
Yeonjun mengangguk, sementara Jaehyuk mulai heboh lagi dengan senyum lebarnya. "Seriusan? Terus sekarang dimana? Ih, kok nggak kasih tahu, sih, kalo murid barunya dia?"
"Ya lo nggak nanya, ngapain amat ngasih tahu." sergah Yeji dengan mata menyipit sinis. "Emang kenapa, hah?"
"Temen SMP gue itu, woi!"
Mengabaikan Jaehyuk yang sedang mulai ricuh sendiri, Somi kembali fokus pada titik mula pembicaraan. "Jadi? Si Wina kenapa sama Argas?"
Ryujin mengedikkan bahu. "Nggak tahu, sih. Gue cuma takut kalo Argas bener-bener nemplok sama dia nanti. Lo, 'kan, tahu sendiri kalo dia cantiknya kayak apa. Sedangkan gue? Nyentuh skincare kayak Hyunjin aja boro-boro."
"Demi apazi? Twing. Nggak usah lemah, deh. Kayak bukan Bang Ry yang gue kenal aja," Hyunjin yang merasa terpanggil tiba-tiba menyahut. "Lagi pula, emangnya jaman sekarang fisik masih dijadiin tolak ukur?"
"Tapi, Zhan. Gimana, ya? Gue kayak ngerasa nggak ada apa-apanya kalo dibandingin Wina, perbedaan kastanya jauh. Kalo gue berdiri deket dia, pasti kelihatan banget jomplangnya, gue insinyur." jawab Ryujin sambil menyuap batagor untuk kesekian kali.
"Instruktur, Ry. Apa-apaan jadi insinyur, sih?" timpal Jaehyuk.
"Lho, bukannya infrastruktur, ya?" sahut Somi.
"Nanaonan, sih? Ngaco." Yeonjun menengahi, lama-lama jengah juga. "Lagian, Ry, kalo lo terus-terusan insecure gitu, mau kapan bersyukurnya? Lo jadi manusia banyak belagu banget, masih mending udah dikasih napas. Segala pake insecure."
Ryujin nyengir. "Bukan begitu maksud gue, Jun. Cuma sadar diri aja."
Tangan Yeji bergerak mengambil garpu, kemudian mengarahkannya untuk menggeplak kepala teman tomboy-nya itu. "Kalo lo sadar diri, harusnya lo juga sadar kalo sebenarnya lo itu cantik. Pokoknya, kalo lo sampe ngomong insecure sekali lagi, jangan salahin gue kalo ini garpu nancep di mata lo."
Ryujin menggeleng dengan mengibaskan tangan dan wajah panik. Sementara Yeonjun diam-diam berbisik ke arah Somi di sebelahnya. "Buset, bini gue diem-diem sadis, ye?"
Somi terkikik, baru ingin menyahut tapi akhirnya urung saat sadar Yeji menatap tajam ke arah mereka. "Ampun nyai, silakan dilanjut ceramahnya. Jangan hiraukan kami selaku hamparan semut-semut."
"Lo jangan cuma modal tampang preman tapi hatinya hello kitty, ya, Ry. Malu gue mah kalo mengalah sebelum bersaing cuma gara-gara insecure." timpal Yeji, sebelum cewek itu kembali asyik menyantap baksonya.
"Apa lagi lawan lo cuma Wina. Halah, lo sentil juga paling kejengkang itu anak." sahut Yeonjun, sambil memasang wajah meremehkan miliknya yang paling nyebelin, bikin Ryujin berhasrat mencakar penuh-penuh wajah pacar temannya itu.
"Wina bukan apa-apa, kalo lo nganggep dia saingan, berarti standar kompetitif lo turun drastis." Jaehyuk menambahi.
"Heh, sumpah. Ini gue yang terlalu baperan atau emang kalian yang beneran sewot? 'Kan yang lagi kita omongin, tuh, si Wina, dan kenapa gue yang diserang?" tukas Ryujin saat sadar tatapan teman-temannya mulai meresahkan.
Hyunjin nyengir. "Kebawa suasana, Bang. Ampun."
Ryujin mendelik, tapi diam-diam menyetujui ucapan semua temannya. "Hngg..., oghey."
Yoon Jaehyuk as Jamaludin Yukana
Choi Yeonjun as Yeonathan Junandra
Kim Minjeong (Winter from æspa) as Wina Teresa Ardianti
KAMU SEDANG MEMBACA
Support System ; AsaRyu ✔
RomanceAsahi X Ryujin Fanfiction | Romantis | School Life | Non-Baku | Lokal | AU Tentang Asahi, yang tanpa disadari membutuhkan seseorang. Dan Ryujin, dengan tanpa syarat mengajukan diri demi menjadi support system untuk pemuda itu. Tapi, nggak ada yang m...