23 - Minta Tolong

681 155 18
                                    

Siang ini, Ryujin sedang dalam posisi nyaman. Leha-leha di atas sofa dengan Hyunjin yang sukarela mengipasi, Jaehyuk yang menyuapi cemilan, dan Yeonjun yang nggak ngapa-ngapain tapi bersedia dimintai tolong. Tumben, biasanya mereka bakal langsung ambil ancang-ancang menjitak Ryujin kalau dia berani nyuruh-nyuruh.

"Anak cantik nggak boleh manja," kata Jaehyuk waktu itu.

"Lo bukan ratu, nggak usah sok paling superior." tambah Hyunjin, lengkap dengan ekspresinya yang paling nyebelin.

"Sorry sorry aja tapi gue bukan babu." kalau ini, Yeonjun yang ngomong.

Yasudahlah, kesempatan kayak begini harus dimanfaatkan baik-baik. Belum tentu juga mereka bakal begini lain waktu. Tapi Ryujin jadi curiga, kalau tiga konconya ini ada maunya.

"Sumpah, lo bertiga kenapa, deh? Gue seneng-seneng aja, sih. Cuma, kayaknya janggal kalo kalian bertingkah baik tiba-tiba begini." celetuk Ryujin sambil membetulkan posisi rebahannya.

Yeonjun nyahut, "Cuma pengin manjain lo doang, nggak boleh ya? Apa takut ada yang marah?" dan cowok itu langsung menimpali lagi. "Tapi siapa juga yang mau marah? Lo, 'kan, jomblo."

Rese. "Gue jadi keinget Jihan sama Soraya, mereka lagi ngapain ya?"

Yah, malah dia duluan yang mulai.

Sebenarnya, topik yang satu ini lagi dihindarkan sama mereka bertiga. Itu yang jadi tujuan kenapa mereka manjain Ryujin. Dengan alasan, nggak mau Ryujin jadi kepikiran lagi.

Nggak ada yang jawab, akhirnya Ryujin ganti pertanyaan. "Boleh ketemu sama mereka nggak? Gue pengin minta maaf aja gitu." Oke, kayaknya ini lebih cenderung termasuk permintaan dibanding pertanyaan.

"Hmm? Ngapain minta maaf? 'Kan, lo nggak ada salah apa-apa." Jaehyuk jadi yang pertama kali merespon.

Tangan kirinya yang bersih dan bebas secara gamblang mengusap rambut pendek Ryujin. Sudah tahu Ryujin lemah, dikasih yang softboy modelan Jaehyuk. Ya jelaslah bakal ambyar.

"Ya karena mereka merasa dikecewakan? Walaupun gue nggak salah, apa salahnya minta maaf duluan? Siapa tahu emang harus begitu caranya biar cepet baikan." tukas Ryujin, tangannya sibuk menekan tombol remote televisi.

"Oke, kalo lo maunya gitu. Nanti malem gue anterin ketemu Jihan, baru besoknya ketemu sama Soraya." usul Hyunjin yang diangguki Yeonjun.

"Nggak usah dianterin juga nggak masalah," sanggah Ryujin yang dihadiahi jitakan mulus dari Yeonjun.

"Heh, Ijan itu kakaknya Jihan, nurut aja kenapa sih? Repot banget lo, heran." kata cowok bermata tajam itu.

Baru aja mulut Ryujin mau melayangkan protesan, suara ketukan pintu mau tak mau membuatnya diam. Niat hati ingin cepat-cepat dibukakan, tapi mumpung ada Yeonjun, cewek itu lanjut rebahan lagi.

"Bukain dong Than," ucapnya.

Yeonjunmendelik, tapi sesaat kemudian tetap bangun. Bikin Ryujin sesaat terkikik, sebelum disumpal keripik kentang oleh Jaehyuk. Berisik, mending kalau ketawanya bisa santai, lah ini pakai urat.

"Siapa?" tanya Yeonjun, bikin tamunya mengernyitkan kening dan menanyakan hal serupa padanya.

"Siapa?" tanya si tamu juga.

Support System ; AsaRyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang