“Jangan lupa sama perjanjian kita, karena sewaktu-waktu gue bakal butuh lo” Ucap Chelsea pada sambungan telepon dan hanya dijawab deheman oleh suara bass diseberang sana.“Denger baik-baik, kalau lo ingkar gue nggak akan segan-segan buat ilangin nyawa tuh cewek” ucap Chelsea melontarkan ancamannya.
“Dalam perjanjian lo bilang nggak akan bertindak sejauh itu bangsaattt!!” teriak seseorang diseberang di akhiri umpatan membuat Chelsea tersenyum licik.
“Itu tergantung gimana lo nya aja sih, lo lakuin tugas lo dengan baik maka gue jamin cewek itu bakal baik-baik aja”
“Anj-... “
Tuttttt....
Sambungan diakhiri sepihak oleh Chelsea, membuat laki-laki diseberang sana mengumpatinya.
“Ancaman gue nggak pernah lo pedulikan Mil, jadi jangan salahkan gue kalau lo harus mati ditangan gue” Gumam Chelsea.
_________________________
“Agam ih ngapain sih ngintilin Milky mulu!” Milky berhenti dan memutar tubuhnya menghadap Agam yang berada dibelakangnya.
“Pengen aja” ucap Agam dengan tampang tanpa dosa.
“Milky mau latihan sama Nando, Agam pergi aja”
“Ngusir gue? Cuma biar bisa berduaan sama itu kunyuk?” Agam sudah menampilkan wajah cemberutnya mendengar perkataan Milky.
“Bukan git...”
“Okey gue pergi, jangan cari gue lagi mau mojok sama cewek” Agam melenggang pergi, sakit hati? Tentu, apalagi Agam tipe laki-laki yang tidak suka dibantah tapi ya sudahlah dia mencoba mengerti keadaan.
“Padahal Milky belum selesai ngomong, main potong-potong aja” Ucap Milky lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang musik.
______________________________
Sesampainya di depan ruang musik Milky masih terdiam, bimbang antara masuk kedalam dan bertemu Nando atau pergi dan batal latihan. Mengingat kejadian waktu dilapangan membuatnya ragu untuk bertemu seseorang yang menjabat sebagai ketua kelasnya.
“Kenapa diem disini, mau jadi penjaga pintu?” ucap Aksa tiba-tiba sudah berada di samping Milky.
“Eh Aksa, Milky mau masuk tapi....” Milky menatap Aksa dengan ekspresi bingung.
“Nando? Tenang aja dia nggak marah kok sama lo, ayook” Aksa, laki-laki itu membuka pintu dan menarik Milky agar mengikutinya.
“Eh ada bidadari, sini-sini duduk samping gue” Ucap Putra menepuk tempat kosong disampingnya.
“Modus!” Ucap Bima menggeplak kepala Putra.
“Sakit nyet!”
“Santai aja kali Mil, sama temen sendiri ini canggung amat” Ucap Aksa yang melihat Milky dengan sikap kakunya.
“Hehe, iyaa” Senyum Milky.
“Pantesan yak lo banyak banget yang suka, senyuman lo aja mampu meruntuhkan duniaku” Ucap Putra.
“Gausah gombal, tampang kayak lo ini mana mau si Milky” Jawab Bima.
“Eh iya, Nando mana?” tanya Milky yang tidak mendapati laki-laki sejak masuk ruang musik.
“Nando lagi ke ruangan serba guna, ngurus buat besok kita tampil” Jawab Bima.
“Ouh” Milky manggut-manggut.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMMY THE SERIES (SELESAI)
Teen Fiction[MENUANGKAN İMAJİNASİ UNTUK KUBACA ULANG Dİ LAİN HARİ] [MİNAT BACA? Silakan baca, terima kasih untuk apresiasinya.💛] "Mil" "Hemmm" Jawab Milky masih setia mengelus rambut Agam. "Jangan tinggalin gue yaa" Pinta Agam. "Kenapa tiba-tiba?" "Pokoknya lo...