Selamat membaca
💛💛💛Sudah satu bulan Agam ditinggalkan Milky, sejak saat itu juga pribadi seorang Agam menjadi lebih dingin dan irit bicara. Kerjaannya kalau nggak tidur yang ngelamun, bahkan ocehan teman-temannya selalu lewat saja ditelinganya. Ia rindu Milkynya, sungguh!. Dia sudah mencoba menghubungi Dingga namun tidak ada satupun yang diresponnya.
“Udah kali Gam, gue tau dia belahan jiwa lo. Tapi nih ya, kalau Milky tau lo begini sedih dia pasti” Ucap Billy yang kasihan melihat sahabatnya yang selalu murung.
“Bener tuh, gue ada kenalan nih cewek bohay bahenol semlehoy ulala, lo mau nggak gue kenalin” Ucap Eldan yang akhir-akhir ini suka ikut nimbrung dengan Agam.
“Males!”
“Gimana kalau ntar malem ikut gue aja” Ajak Eldan.
“Kemana?”Tanya Billy.
“Biasa, balapan”
“Hem” Agam setuju.
Entahlah, saat ini ia butuh sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya tentang Milky sebentar saja, paling tidak sampai ia ikhlas menunggu Milky yang tanpa kepastian.
“Gue cabut!”
“Kemana?” Tanya Dewa yang sejujurnya khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.
“Makam”
Agam memutuskan untuk kemakam Nando, ia sudah janji waktu itu untuk mengunjungi seseorang yang menyelamatkan Milkynya.
💔💔💔💔💔
Tak butuh waktu lama untuk Agam sampai di makam Nando, karena kalian pasti tau sendiri bagaimana Agam jika berkendara. Laki-laki itu turun dari motornya menenteng sebuah kreseek hitam berisi berbagai macam bunga. Ia berjongkok memandang gundukan tanah itu denga taburan bunga yang mulai mengering. Agam menaburkan bunga itu kemakam Nando juga gundungan tanah dengan nisan ber tulis Chelsea Eiratasya.
Iya, gadis itu juga menghembuskan nafas terakhirnya hampir bersamaan dengan Nando. Chelsea, gadis itu juga sempat sadr dari kritisnya, dengan napas tersengal dia berpesan pada kedua orang tuanya untuk menyampaikan maafnya pada teman-temannya yang ikut celaka karena ulah yang dia perbuat.
“Terima kasih Ndo, terima kasih telah merelakan segalanya untuk gadis yang gue sayangi, kalau nggak ada lo waktu itu. Mungkin sekarang gue nggak bisa ketemu dia lagi, ah tapi kenyataanya sekarang gue memang tidak bisa bertemu dengannya. Dia pergi sebelum gue sadar, dia pergi karena harus terapi. Semoga dia nggak benci sama gue karena waktu.... gue jadi laki-laki bodoh yang mengabaikannya" Ucap Agam terjeda.
" Harusnya gue sadar dan menyerahkan dia sama lo ya waktu itu haha.. tapi gue justru dengan percaya dirinya yakin bisa jagain dia. Nyatanya gue bodoh dan nggak berguna, gue buat dia terluka fisik juga batinnya Ndo. Dan maaf waktu itu gue sempet nonjok lo, semoga lo nggak datengin gue malem-malem yaa. Sekali lagi terimakasih Ndo” Ucap Agam bermonolog.
Lalu laki-laki itu berpindah pada makam Chelsea, berjongkok di sebelahnya lalu menjabuti rumput yang mulai tumbuh disekelilingnya lalu menaburkan bunga yang ia bawa.
“Untuk lo Chel, gue udah maafin lo dan gue yakin Milky juga dengan ikhlas bakal maafin lo. Terimakasih sudah pernah ada dalam hidup gue Chel, meskipun dengan ending yang menyedihkan. Semoga lo disana jauh lebih bahagia” Ucap Agam.
“Buat lo berdua gue pergi dulu, jangan berantem yaa hahah... Kapan-kapan gue kesini kalau ada waktu luang” Ucap Agam lagi lalu beranjak pergi dengan hembusan angin segar yang tiba-tiba menerpanya seperti memberi jawaban atas ucapannya pada temannya yang sudah tenang di dunia yang berbeda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMMY THE SERIES (SELESAI)
Teen Fiction[MENUANGKAN İMAJİNASİ UNTUK KUBACA ULANG Dİ LAİN HARİ] [MİNAT BACA? Silakan baca, terima kasih untuk apresiasinya.💛] "Mil" "Hemmm" Jawab Milky masih setia mengelus rambut Agam. "Jangan tinggalin gue yaa" Pinta Agam. "Kenapa tiba-tiba?" "Pokoknya lo...