Selamat membaca
💛💛💛Hari ini Universitas Marta Raya mengadakan malam inagurasi untuk mahasiswa baru. Semua pertunjukan dari organisasi di tampilkan guna mengambil minat para mahasiswa baru untuk masuk dalam setiap organisasi yang diminatinya.
Milky, terdiam di suatu tempat menatap pada sekumpulan mahasiswa yang tampak asik dengan dunianya, dia rindu namun bisa apa, rasanya masih tidak yakin untuk menemui mereka sekarang. Sesekali ia tersenyum karena Dewa menyadari kehadirannya yang menatap ia dan sahabatnya ditambah Dania dari kejauhan.
Saat pandangan itu terputus, tiba-tiba tepukan membuat Milky menoleh. Dan terkejut melihat Dewa sudah berada di sampingnya.
“Abang Dewa setan ya, cepet banget” Milky menoleh kearah Dewa yang sudah berada disampingnya.
“Setan mana ada cakep gini sih” Pede Dewa bersedekap.
“Iya deh yang cakep mah”
Mereka menikmati pertunjukan dalam diam, bukan karena canggung atau tidak ada topik untuk dibicarakan tapi karena Dewa tau perasaan Milky sekarang, dia juga heran pada Agam yang seperti sudah melupakan Milky dari hidupnya karena kehadiran Dania.
“Gausah dilihatin, samperin gih” Ucap Dewa.
“Milky nggak mau ganggu bang” Ucap Milky yang sejak pertemuannya dengan Dewa beberapa hari lalu terus memanggil Dewa dengan embel-embel abang.
“Kalau kehadiran lo buat mereka terganggu, lepasin Mil. Jangan sampai masalalu lo jadi bayang-bayang yang malah ganggu lo buat raih masa depan” Pesan Dewa dengan senyum tulusnya, mengelus rambut gadis disampingnya itu.
“Susah, Milky terlanjur sayang Agam” Pandangan mata Milky tidak beralih dari sosok Agam yang kini tengah tertawa dengan Dania.
“Temuin, minta kepastian sama dia biar lo tau harus gimana”
“Hmm” Ucap Milky menoleh kearah Dewa sekilas lalu mengarahkan padangannya ke tempat sahabatnya namun tidak ada Agam juga perempuan yang dekat dengan Agam.
Milky celingukan mencari mereka namun nihil, tidak ada disekitarnya. Ia pamit pada Dewa untuk ketoilet yang sebenarnya mencari keberadaan Agam bersama perempuan itu.
Dewa tahu Milky hanya berasalan menuju toilet jadi dia ikuti diam-diam dari belakang, takut terjadi sesuatu yang tidak terduga dan malah menyakiti batin gadis polos itu.
Milky mengutari area kampus yang remang karena hanya mendapat sedikit cahaya itupun sorotan lampu dari panggung juga derean stan organisasi. Hingga Milky berjalan menyusuri lorong yang lebih minim cahaya langkahnya terhenti melihat Agam dan perempuan itu berpelukan bahkan dapat ia lihat tangan Agam mengelus rambut perempuan itu.
Merasa ada yang melihat Agam mendongak namun ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa wanita yang berdiri lumayan jauh dari tempatnya, ia seperti mengenal wanita yang masih berdiri menatapnya. Tapi mana mungkin gadisnya itu ada disini.
“Milky?” ucapnya membuat Dania melepas pelukan Agam.
“Siapa Gam?”
“Hah?” Agam menatap Dania.
“Itu tadi..... Ah mungkin orang lewat” Agam menunjuk tempat Milky lagi namun sudah tidak ada gadis itu disana.
Sedangkan ditempat lain Milky semakin sesenggukan dipeluka Dewa, laki-laki itu tadi menarik Milky dan membawanya ke dalam ruangan yang kebetulan tidak terkunci. Dewa masih memeluk Milky dan sesekali memberikan kata-kata yang sekiranya membuat gadis itu membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMMY THE SERIES (SELESAI)
Teen Fiction[MENUANGKAN İMAJİNASİ UNTUK KUBACA ULANG Dİ LAİN HARİ] [MİNAT BACA? Silakan baca, terima kasih untuk apresiasinya.💛] "Mil" "Hemmm" Jawab Milky masih setia mengelus rambut Agam. "Jangan tinggalin gue yaa" Pinta Agam. "Kenapa tiba-tiba?" "Pokoknya lo...