Jangan lupa Vote yaaaa!🌼
Semoga tambah suka tambah betah buat balik lagi, selamat membaca.💛
__________________________________
“Mil, udah ih. Ntar mata lo sembab” Juidy menenangkan Milky yang terus menangis di salah satu bilik toilet.
“Mil, keluar. Jangan lakuin hal aneh-aneh atau gue dobrak ya ini pintunya” Ancam Sea.
Dan Yapp... Berhasil.
Milky keluar dengan sesenggukan. Kedua sahabatnya langsung memeluk Milky, membuat gadis itu menangis dengan kencangnya.
“Udah, cukup nangisnya. Cuci muka lo” ucap Sea dan hanya diangguki oleh Milky.
Saat keluar dari toilet, bertepatan dengan Agam dan kedua curutnya lewat, Milky ingin mengabaikan dan menghindar tapi takdir justru sedang tidak memihaknya. Dia melangkah meninggalkan Agam namun, ditahan oleh kekasihnya itu. Dia hanya menatap Agam tanpa berniat mengeluarkan suara barang sedikitpun.
“Ikut gue” ucap Agam namun, Milky tetap pada tempatnya.
“Kita cabut dulu” Pamit Dewa menarik Sea agar ikut padanya. Diikuti Juidy juga Billy.
Sedangkan Milky, gadis itu juga ingin pergi namun tangannya langsung ditarik oleh Agam agar mengikutinya.
Agam membawa Milky kegedung atas, yang menampakkan pemandangan gedung-gedung pencakar langit, mungkin jika tidak sedang marah Milky akan dengan senang hati dibawa kesini tapi situasinya sedang berbeda dengan yang ia harapkan.Agam sudah duduk dipembatas rooftop, sedangkan Milky tetap berdiri dibelakang Agam, membuat laki-laki itu menoleh kearahnya.
“Nggak mau duduk?” ucap Agam tidak mendapat respon apapun dari Milky.
Agam menghela nafas lalu bangkit dari duduknya, mendekat kearah Milky, menggenggam tangan gadisnya itu namun, langsung ditepis begitu saja. Bahkan Milky mundur beberapa langkah menjauhinya.
“Maaf” ucap Agam tiba-tiba, Milky hanya menatap kekasihnya itu menunggu kata selanjutnya yang akan diucapkan Agam.
“Gue tahu sikap gue salah, gue bisa jelasin semuanya, dia Chelsea teman gue sejak smp sekaligus..... cinta pertama gue” Ucap Agam lalu menatap Milky untuk melihat reaksi kekasihnya itu.
“Dia pindah kesini, dan tadi nggak sengaja ketemu dikoridor. Dia mulai sekolah besok dan satu kelas sama gue” lanjut Agam, sejujurnya ia sangat tidak suka Milky mendiaminya seperti ini, ia lebih suka gadis polosnya itu yang cerewet dan banyak mau sekaligus tidak bisa jika disuruh diam, tapi lihatlah Milkynya berubah 180 derajat menjadi sosok gadis yang dingin dan susah ditebak, Agam bingung harus berbuat apa, di situasi seperti ini biasanya ia akan menawarkan banyak coklat atau hal yang berbau manis tapi keadaanya berbeda untuk saat ini.
Agam mendekat dan langsung memeluk Milky yang sama sekali belum memberikan respon.
“Mil, jangan diemin gue. Gue nggak akan sanggup lo diemin lama-lama. Bakal sepi hari-hari gue tanpa suara lo yang cempreng itu” Agam masih memeluk Milky.
“Kalau nggak mau di diemin gausah berulah, kalau tau itu salah jangan dilakuin, kalau tahu itu nyakitin jangan diulangi, kalau udah dimaafin jangan minta maaf lagi karena minta maaf yang sesungguhnya hanya untuk seseorang yang mengalah bukan karena dia salah” ucap Milky pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMMY THE SERIES (SELESAI)
Teen Fiction[MENUANGKAN İMAJİNASİ UNTUK KUBACA ULANG Dİ LAİN HARİ] [MİNAT BACA? Silakan baca, terima kasih untuk apresiasinya.💛] "Mil" "Hemmm" Jawab Milky masih setia mengelus rambut Agam. "Jangan tinggalin gue yaa" Pinta Agam. "Kenapa tiba-tiba?" "Pokoknya lo...