Selamat membaca.💛
“Serius lo?” Tanya Billy.
“Kok bisa?” Tanya Chelsea
“Pagi tadi gue mau jemput itu cewek murahan, dan cowok brengsek itu tiba-tiba dateng manggil sweety, dan gue ditinggal gitu aja”
“Gue nggak bermaksud membela siapapun, menurut gue lo harus denger penjelasan dia dulu. Gue cukup kenal Milky karena dia sahabat sepupu gue dan dia bukan gadis seperti yang lo bilang. Jujur gue kecewa sih sama lo yang dengan mudahnya ngucap itu ke kita. Gue harap lo nggak nyesel” Ucap Dewa
“Gue yakin keputusan gue sudah lebih dari tepat”
“Semoga” Jawab Dewa singkat.
Dibalik putusnya hubungan Milky dan Agam ada seseorang yang tertawa bahagia dalam hatinya, rencananya bahkan belum sepenuhnya berjalan namun, semudah itu membuat hubungan itu bubar.
“Sweety are you okey?”
“Aku nggakapapa Ngga”
“Lalu, kenapa ngelamun, cemberut pula?”
“Mungkin kecapekan aja”
“Yaudah mau whitechocolate dengan susu kotak?”
“Heem, MAU!”
Kedua remaja itu sedang berjalan menuju parkiran, karena bel pulang sudah berbunyi sedari tadi. Kedua sahabat Milky juga sudah tidak terlihat lagi.
Saat sedang asyik bergurau dengan Dingga melewati kumpulan anak Xavier, sudah pasti ada Agam disana. Menatap Milky dengan benci.
“Sekali murahan tetap murahan!” ucapnya saat Milky dan Dingga melewatinya.
Dingga yang merasa kata-kata itu ditujukan untuk Milkypun berbalik dan menonjok Agam hingga laki-laki itu tersungkur.
“Bangsat!! JAGA UCAPAN LO ANJING!” umpat Dingga.
“Kenapa? Lo marah? Bahkan gue nggak ada sebut nama cewek lo. Ah atau lo ngerasa, bagus deh. Semoga lo sadar cewek yang lo bela ini nggak sebaik yang lo pikir. DASAR JALANG!!”
Buugghh...Buuuggghhh!!!
“GUE UDAH BILANG SAMA LO! JAGA UCAPAN LO BAJINGAN!!!”
“Udah Dingga, Milky nggakapapa kok. Ayoo!” tarik Milky namun, Dingga tetap pada posisi.
“Cewek murahan lo tuh! Urusin!”
“AGAM STOPP!!” Dewa sudah tidak tahan dengan segala ucapan sahabatnya yang kelewatan, apalagi keadaan mereka sedang berkumpul dengan anak Xavier.
“Lo belain cewek ini juga? Segitu murah....”
Buuugghh... Buuugghh...
Kali ini Dingga benar-benar sudah emosi, tidak akan ia biarkan laki-laki yang sedang bertarung dengannya ini menginjak-nginjak Milkynya.
Mereka berdua, saling memukul satu sama lain, tidak ada yang mau mengalah. Wajah sudah penuh memar, seragam yang sudah lusuh. Mungkin mereka akan berhenti jika nyawa dari salah satunya tidak ada.
Milky? Gadis itu ketakutan sekarang, ia tidak ingin Dingga berurusan dengan Agam, dia tidak mau Dingga terluka, begitupun Agam. Kedua laki-laki itu punya tempatnya sendiri dihati Milky. Ia bingung harus bagaimana?
Sampai, Milky nekad melerai keduanya, karena dari semua anak Xavier tidak ada yang bertindak melerai. Bukan karena takut, tapi biarkan mereka selesaikan secara gentle sebagai lelaki hingga salah satu dari mereka menang. Jadi harus menunggu ada yang sekarat dulu?? Oh Ayolahhh!!
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMMY THE SERIES (SELESAI)
Teen Fiction[MENUANGKAN İMAJİNASİ UNTUK KUBACA ULANG Dİ LAİN HARİ] [MİNAT BACA? Silakan baca, terima kasih untuk apresiasinya.💛] "Mil" "Hemmm" Jawab Milky masih setia mengelus rambut Agam. "Jangan tinggalin gue yaa" Pinta Agam. "Kenapa tiba-tiba?" "Pokoknya lo...