Agam dan kedua sahabatnya yang nongkrong di gazebo yang tidak terlalu jauh dari koridor, melihat seorang siswi berkucir dua yang baru saja masuk dari gerbang sekolah, tampak gadis itu terlihat berjalan dengan mulut yang berkomat-kamit seperti sedang bernyanyi, terlihat dari mimik mukanya yang tampak gembira dengan langkah kaki seperti anak kecil yang berjalan sambil berlari dan menari (paham nggak maksud aku? Semoga kalian para pembaca paham yaa).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketua dari Xavier melengkungkan kedua sudut bibirnya dan hal tersebut tidak lepas dari penglihatan Billy yang tidak sengaja melihat hal langka itu, pasalnya ketua geng Xavier itu jarang, ah bahkan hampir tidak pernah menunjukan tawa bahkan senyum simpul seperti baru saja ia lakukan.
"Waah, tumben banget lo senyum-senyum gitu. Kerasukan jin penunggu sekolah lo" Billy mengejek Agam yang tentu langsung menunjukan sisi kejamnya lagi.
"Kagak lah, eh tuh cewek siapa?" Tanya Agam yang membuat kedua sahabatnya menoleh ke arah yang ditunjukkan.
"Milky" jawab Dewa singkat.
"Susu dong, pantes putih bener pengen gue... Ach bangsat!!"
Agam menendang tulang kering Billy karena paham akan maksud perkataan sahabatnya yang kurang waras itu.
"Kok gue baru tahu?"
"Iya dari mana lo bakal tau kalau fokus lo cuma masalalu doang" Celetuk Billy
"Itu mulut pengen banget gue tonjok" Agam mulai geram.
"Santai Boskuh, canda elah sensian amat lo"
"Lo tau Sea?" Dewa memastikan terlebih dahulu.
"Heemm, sepupu lo itu" jawab Agam.
"Iya, dia sahabatnya Milky dari TK"
"Berarti lo dekat juga sama tuh cewek?" Kali ini Billy yang bertanya.
"Nggak, gue cuma sekilas aja tau dan beberapa kali ketemu itupun saat main kerumah Sea. Lo kenapa tiba-tiba tanya tu cewek?" Tanya Dewa pada Agam.
"Kayaknya gue tertarik sama dia" jawab Agam membuat kedua sahabatnya shock.
Karena baru kali ini melihat seorang Agam Argatama tertarik lagi sama mahkluk yang bernama perempuan setelah hampir dua tahun terkungkung oleh masalalu.
Kedua sahabatnya berharap suatu saat Agam menemukan seorang wanita yang tidak lagi memanfaatkannya, kalau kalian pikir Agam orang yang kejam, kalian salah. Justru sesungguhnya ia memiliki hati yang lembut dan baik maka dari itu ia membentuk Xavier, untuk melindungi orang yang berada disekelilingnya, siapapun itu.
