VerKwan (3)

8.1K 1.3K 339
                                    

"Waaah jinjja. Badanku remuk semua, haaah.."

"Ssaem lelah?"

"Ne.
Tapi kalau Vernonie mau main berdua, ssaem masih kuat kok!"

"Tidak usah.
Kasihan ssaem."

Kaki Vernon masih menggelantung. Sedikit berayun masih dengan senyum yang menurut Seungkwan agak aneh.

"Mood mu bagus hari ini, Vernonie?"

"Um.
Ssaem tau kan aku suka berperan jadi pencuri kalau main polisi tembak-tembakan seperti tadi."

"Iya taauu! Makanya aku ajak main ayoo!"

"..no."

Hening mendadak di sekitar cukup membuat Vernon sadar diri makanya mundur, menjauh dari sang guru supaya tidak ada lagi tatapan aneh ke arah mereka.

Risih.

Ia benci ditatap oleh orang banyak.

Tapi mau gimana lagi, Seungkwan juga tidak kunjung menyerah dan masa bodo dengan sekitar.

"Bononie, Kwanie marah loh kalau Bononie tidak menghadap sini sekarang juga!"

"Hm?"

"Kau lupa, aku kalau marah seperti apa?!"

Alis mengkerut. Bibir mengerucut. Tangan di pinggang. Dan omelan sepanjang hari.

Tidak, tidak.

Vernon tidak boleh membiarkan gurunya seperti ini atau seseorang akan membawa karung dan menculiknya dalam satu kedipan mata.

"Arasseo.
Sebentar saja."

"Yeay!!"

"..yang anak TK siapa sih."

"Cha.
Ayo main.
Ini.
Aku pegang tembakan, swaaaa~ Vernonie kenaa!"

"Tch.
Baiklah, aku balas tembak."

"Huh? Kau kan tidak punya-"

"Saranghae."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















"Um.. kenapa Kwan ssaem tiap hari bicara sendiri?"

✓Hyungnim, Saranghae! [Seventeen BxM Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang