VerKwan (8)

5.8K 1K 68
                                    

"Jadi aku bisa kembali berinteraksi dengan orang yang ku sayang nanti selama empat belas hari?"

"Yap.
Mau sekarang juga bisa.
Setiap anak-anak yang mati, punya kesempatan ini. Biasanya untuk mengunjungi orang tua mereka."

"Ah.
Kalau begitu aku tidak punya tujuan untuk hidup kembali."

"???
Bukankah kau punya janji untuk melihat teman kesayanganmu menjadi guru, dewasa kelak?"

"Cih.
Tidak.
Dia bukan kesayanganku.
Dia membenciku."

Masih membekas diingatan bocah yang kini merunduk memandang nisan bertuliskan namanya sendiri, bagaimana sosok 'teman' tersebut tak menangis sama sekali dulu, ketika hari pemakamannya.

Pasti karena pertemuan terakhir mereka yang kurang membahagiakan.

Tapi yah.. dia penasaran.

Apa yang sekarang bocah itu lakukan?






"Paman, mau ini."

"Okay, 10 ribu won."

"..mahal.
Kwanie cuma punya segini.
Diskon please?"

"Mana ada.
Uangmu bahkan tidak sampai lima ribu-"

"Ah!
Kwanie punya permen tiga, apa bisa buat bayar kurangnya?
Ini enak loh. Kwanie suka banget.

..tapi tidak apa-apa Kwanie tukar cokelat. Valentine soalnya."

"Ya, terserah. Bawel. Sana pergi."

Wajah riang. Tawa girang.

Bocah gembul itu berlarian

menuju pemakaman.

Meletakkan satu cokelat yang ia beli tadi di depan sebuah nisan.

Kemudian pergi tanpa salam.








"Valentine.. hari kasih sayang."

"Dia menyayangimu, Vern."

"Malaikat hyung."

"Hm?"

"Aku mau empat belas harinya untuk mengunjungi dia."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓Hyungnim, Saranghae! [Seventeen BxM Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang