"Yah, jangan duduk di situ! Itu tempat Bononie!"
"Tara! Bekal telur gulung untuk Kwanie dan Bononie!"
"Bunda, sebentar! Bononie belum pakai sepatu! Kita harus tunggu!"
It was hard for them.
Terutama Seungkwan.
Yang masih terlalu dini saat mendatangi makam. Tiap hari mencoba berharap kalau kenyataan hanyalah mimpi semata.
Dan Vernon-nya, dianggap masih disini bersamanya. Menemaninya.
Bahkan ketika beberapa tahun sudah jauh berlalu.
"Bunda, Kwanie berangkat lebih awal!"
"Kwan-"
"Aigu. Bononie- ani. Vernonie pasti sudah datang.
Hihi. Senang sekali bisa menyebut namanya dengan benar tidak seperti dulu.""Geumanhae!
Sudah berapa kali bunda bilang kalau dia sudah meninggal!
Dan kau masih-""Tau, bund.
Kwanie tau.""......"
"Dipikir anak bunda ini sepenuhnya gila? Kkkk.
Aniya, aku juga sadar.
Tapi bund.. ketika Kwanie mulai terima kenyataan, dia benar-benar hadir.Dia nyata.
Dia menyentuhku.
Dia bicara denganku.
Dan dia juga sadar kalau ini.. bukan dunianya."
"Kau gila."
"Gwaenchana.
Setidaknya halusinasiku selama ini berubah jadi nyata."Hela nafas terakhir menjadi penghujung debat mereka.
Seungkwan menoleh, kemudian tersenyum lepas ke arah sang bunda."Mungkin Bononie datang untuk marahin Kwanie yang selalu cengeng??
Oh, atau dia ingin dengar Kwanie minta maaf?! Entahlah.Yang pasti..Kwanie senang Bononie hidup lagi!^^"
"..aku datang cuma mau bilang selamat tinggal, paboya."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Hyungnim, Saranghae! [Seventeen BxM Drabble]
FanficYounger top. Older bot. JeongCheol-Chan SeokSoo Meanie JunHao SoonHoon VerKwan Warning! Boy x Man. Age Gap. One couple & 200 words per chap. This book only contains sweet stories about them. Disclaimer! Pictures and names are used to visualise only...