Mingyu tidak akan selamanya membutuhkan Wonwoo.
Meskipun kelihatannya si tuan muda memang cenderung butuh perhatian dan kasih sayang, tapi Wonwoo yakin kalau anak ini sudah cukup dewasa untuk hidup mandiri tanpa bantuan.
Ya, tuhan. Bekerja itu memang sulit.
Apalagi kalau sudah terlibat perasaan."Hyung, kancingnya salah."
"O-oh. Maaf."
"Kenapa melamun?"
"Kkkk ani~
Cuma sedang bersyukur karena melihatmu tumbuh besar setiap harinya.""Wae?
Apa hyung tidak suka kalau Mingyu tumbuh besar?""Ne~
Nanti aku tidak bisa gendong kamu lagi kalau mau ambil buku di rak paling atas.""Kalau begitu, aku saja yang gendong hyungie."
"Cih, dasar bocah.
Nah, pakai jaketnya.
Aiguu tangan kecil ini.. aku pasti akan rindu menuntun mu tiap pulang sekolah kkk~"Yang lebih muda lantas merentangkan tangan sesuai perintah Wonwoo. Diam-diam seraya memerhatikan sosok di hadapannya dengan lekat. Bahkan tanpa menarik napas selama beberapa saat.
"Hyung jangan khawatir."
"Kalau aku tumbuh besar, bagus."
"Karena Wonwoo hyung tidak perlu tuntun aku lagi."
"Kita bisa saling genggam selama jalan berdampingan."
"Bu-bukan berarti aku mau jalan terus sama hyung! Cuma kalau ada kesempatan.. yah..
Pasti..
Nanti..Gantian.
Giliran aku yang jagain Wonwoo hyung."
"Ahh jinjja..
Gyu-ya.. kau benar-benar seperti adikku, hahahaa.
Gomawo~"Wait, what?
Adik, katanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Hyungnim, Saranghae! [Seventeen BxM Drabble]
Fiksi PenggemarYounger top. Older bot. JeongCheol-Chan SeokSoo Meanie JunHao SoonHoon VerKwan Warning! Boy x Man. Age Gap. One couple & 200 words per chap. This book only contains sweet stories about them. Disclaimer! Pictures and names are used to visualise only...