Boo Seungkwan.
20 tahun.
Guru TK.Vernon Chwe.
5 tahun.
Anak TK.--
"Astaga Vernon Chwe!"
Si empunya nama hanya mendongak perlahan. Enggan melepaskan tangan dari mainan dan tidak mengindahkan sama sekali raut wajah Seungkwan kala panik, rusuh menghampiri.
Bagaimana tidak panik sampai rusuh, ketika kau sebagai pengasuh justru melihat salah satu anak didikmu jatuh dan menangis, tapi orang terdekat malah tak menggubris sama sekali.
Yap, si cuek Vernon.
"Kamu- astagaaaa!
Kamu tuh udah berapa kali ssaem bilang harus peduli sama sekitar, Vernonie?!
Lihat, temanmu nangis begini kamu malah diam saja asik sendiri!
Setidaknya panggil ssaem kalau tidak bisa bantu! Jangan-"Blablablaa.
Percuma pemuda itu bicara panjang lebar kalau yang diceramahi justru berbalik acuh. Kembali ke aktivitasnya semula.
"Yah, Bononie! Kau tidak dengar?!"
"...."
"Yah!"
Sebuah gebrakkan di meja tempat Vernon bermain seketika mengejutkan semua orang.
Jangankan Vernon, Seungkwan saja terkejut karena emosinya tiba-tiba tak terkendali dan menyesal saat ini.
"A-ah.. mian..
Ssaem tidak bermaksud marah padamu.. tadi cuma-""..gwaenchana?"
"H-huh?"
"Ssaem.
Tangan.
Sakit?""Ani.. gwaenchan..a.."
Vernon berdiri. Meletakkan semua mainannya hanya untuk menghampiri. Memastikan bahwa telapak tangan Seungkwan benar tidak sakit, kemudian pergi.
"Eomma ajar jangan peduli siapa-siapa..
..kecuali orang yang disayang."
Begitu kalau Seungkwan tidak salah dengar gumaman anak berusia 5 tahun yang tadi mengusap telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Hyungnim, Saranghae! [Seventeen BxM Drabble]
FanfictionYounger top. Older bot. JeongCheol-Chan SeokSoo Meanie JunHao SoonHoon VerKwan Warning! Boy x Man. Age Gap. One couple & 200 words per chap. This book only contains sweet stories about them. Disclaimer! Pictures and names are used to visualise only...