~~Berhenti Peduli~~__________________________________
"Aku Pergi yaaa..."
Chupp
Aku menghela nafasku, setidaknya dia pergi dan debaran ini sedikit berkurang.
Bukannya aku tidak senang jika diperlakukan seperti tadi, tapi aku tahu batasan ku. Aku hanya sahabatnya, sementara ada seorang yang posisinya lebih tinggi di atasku, kurasa.
Biar ku jelaskan.
Daniel dan aku adalah sahabat. Kami mulai bersahabat ketika kami masih berumur 7 tahun, dan sampai saat ini. Sepertinya.
Tapi akhir-akhir ini aku akan berusaha menjauhinya. Aku sadar, persahabatan ku dengan Daniel mulai merenggang.
Bukan merenggang sih, lebih tepatnya aku menjauhinya.Kenapa?
Ya, karena Daniel punya kekasih, dan kekasihnya tidak menyukaiku ketika aku bersama Daniel.
Dia memberi tahu dengan nada yang tidak tinggi, tapi terdengar halus dan kasar secara bersamaan.
Awalnya aku marah, wajar 'kan?
Aku sudah bertahun-tahun berteman dengan Daniel , dan dengan mudahnya dia menyuruhku pergi hanya karena dia merasa peranku yang selalu di samping Daniel sudah digantikan olehnya.
Ayo lah.
Bahkan hubungan mereka baru dimulai bulan lalu.
Tapi kurasa dia benar. Semakin kesini, Daniel semakin tidak punya waktu bersamaku. Bukannya aku cemburu, bukan. Aku cuma merasa kehilangan.
kalau dulu mengingatkanku untuk sekedar makan, atau hanya sekedar bertanya aku dimana. Sering dia lakukan.
Sekarang? dia hanya datang padaku saat dia membutuhkanku. Seperti tadi contohnya, dia meminta tolong untuk menguruskan berkas-berkas yang diperlukannya untuk masuk Universitas.
Ngomong ngomong, pacar Daniel yang ini bukan yang pertama, tetapi baru dia yang berani memintaku menjauhi Daniel dan menyita seluruh waktu Daniel untuknya.
***
Untuk menenangkan sedikit pikiranku, aku berjalan menuju ke Taman belakang Sekolah yang sangat jarang orang datangi.
Mungkin karena suasananya yang sedikit Creppy, menjadikannya sangat sunyi. Tapi masa bodo lah, toh aku cuma ingin tenang sekarang.
Ku pejamkan mataku, merasakan sejuknya angin yang menerpa wajahku. sepertinya angin sedang bahagia hari ini, lihatlah bagaimana dia memberikanku ketenangan dan kenyamanan yang bersamaan disaat aku sedang terpuruk.
Lain kali, aku akan meminta orang-orang untuk mengunjungi ini. Sayang jika hanya aku yang menikmatinya sendiri.
Seketika ada yang mengganggu pendengaran ku dari arah belakang saat aku akan terlelap. Bukan, bukan suara hantu atau sebagainya kok. Tapi kurasa aku mengenal suaranya. Suara orang yang sedang berbicara itu maksudku, aku mengenal suara wanitanya.
"Aku pacaran sama dia nggak serius sayang, aku cinta kamu. kamu lupa kalau dia kaya hhhmm?"
Kan ... aku mengenal suara itu, tapi aku lupa siapa pemiliknya.
"Jadi kau memacarinya karena dia kaya?"
"Iya lah, uangnya bisa buat kita belanja. Aku bakalan terus bisa jalan sama kamu kok, kamu tenang aja."
Tidak salah lagi, itu suara Jihyo, pacar Daniel. Tunggu, apa tadi katanya? dia pacaran sama Daniel cuma mau uangnya Daniel? ternyata dugaan ku benar, dia bukan wanita baik-baik.
Tapi bagaimana memberitahu Daniel, dia sangat mencintai Jihyo. Mana mungkin dia percaya begitu saja tanpa bukti.
Aku terus mendengarkannya sampai mereka benar benar pergi, akhirnya aku juga pergi dari sana. Aku harus menemui Daniel setelah ini, bagaimanapun juga, Daniel harus tahu.
***
Malamnya ku putuskan untuk bertemu Daniel di kafe langganan kami.
Di perjalanan tak henti-hentinya aku berpikir, bagaimana aku harus mengatakannya pada Daniel nanti. Entahlah, intinya aku harus memberi tahunya.
Sesampainya di kafe, aku melihat Daniel sedang duduk di kursi yang sering kami gunakan. dengan perlahan aku berjalan mendekat kearahnya.
"Lama nunggunya Dan?" Kataku padanya.
"Tidak juga, hanya 5-6 menit yang lalu. Oh yaa ngomong - ngomong apa yang akan kau bicarakan? langsung saja yaa, aku tidak punya banyak waktu. Aku akan berkencan dengan Jihyo malam ini," Katanya dengan semangat. Mendengar itu, aku jadi tidak ingin merusak Mood baik Daniel.
Bagaimana ini?
"Aku cuma ingin memberi tahu kalau aku diterima di Universitas favoritku."
Dan yaa, aku tidak ingin merusak Hari bahagianya. Jadi aku memberitahu kabar yang lain. Memang bodoh kau Yerin.
"Itu saja? Kau membuat Jihyo ku menunggu karena hal tidak penting mu ini? Kan bisa kalau kau sampaikan lewat pesan. Kau ini membuang waktuku saja, kalau begitu selamat yaa. Semoga kau mendapat teman baru yang lebih baik disana. Aku Pergi yaaa," Katanya dengan nada sedikit malas sekaligus kesal dan senang yang dicampur aduk, di akhiri dengan tangannya yang mengacak rambutku dan pergi tanpa mendengar sepatah katapun lagi dariku.
Sebegitu tidak peduli lagi kah Dia?
Kenapa cepat sekali berubah?Aku mengusap air mataku yang menetes. Kurasa sahabat kecilku memutuskan persahabatan denganku. Apa katanya tadi? dia menyuruhku mencari teman yang baru dan yang lebih baik. Apa kebersamaan kami 10 tahun berlalu ini tidak ada artinya?
Ohh astaga..
Cinta mempengaruhi kinerja otaknya. Bahkan dia meninggalkanku demi orang yang baru dikenalnya 2 bulan ini. Aku kecewa padanya.
"Sudahlah Yerin, dia tidak peduli padamu. jadi berhenti mempedulikannya."
END
BIG LOVE FROM Bubuy_rin
Bonus nih gengs:)
KAMU SEDANG MEMBACA
1. ONESHOT ( 𝐘𝐄𝐑𝐈𝐍 𝐗 𝐁𝐎𝐘 )
FanfictionBuku pertama di akun projek dengan banyak Author. Berisi sekumpulan cerita one shot Yerin dengan idol yang sering ataupun bahkan tidak pernah di pasangkan dengan dia. Rasa lokal ataupun rasa Korea lokal. Skuy mampir siapa tau ada kapal kalian. Co...