.
."Detaknya terlalu cepat" Sang Dokter yang menangani Renjana panik ketika suara nyaring itu terus berbunyi.
"200 Joule, bersih" ucap sang dokter memberikan kode sebelum ia menggunakan alat pacu jantung untuk Renjana ,
Bug
Tubuh Renjana terangkat ketika alat itu bersentuhan dengan tubuhnya dan mengantarkan aliran listrik yang cukup kuat.
"Tidak ada reaksi, naikan jadi 250 Joule" ucap sang Dokter setelah melihat monitor yang menampakkan arus detak jantung milik Renjana .
Hanya ada Ririn, Chandra, Deandra, Chandresh, dan Ayesha yang tengah menunggu Renjana yang masaih terlihat kesulitan di balik kaca bening di depan mereka.
"Kumohon jangan sekarang" sang ayah terus berdoa agar putranya akan baik-baik saja.
"250 Joule, bersih"
Bug
tak ada reaksi, garis panjang itu terus keluar dari monitor membuat sang Dokter terdiam.
"Catat tanggal kematian pasien" Sang Dokter berujar dengan lemah pada asistennya, ia lalu mengambil selimut dan menutup nya di seluruh badan Renjana yang penuh dengan darah.
Chandresh yang melihat itu dari luar sontak masuk dengan paksa dan menghampiri putranya lalu membuang selimut berwarna putih yang menutupi putranya.
"DIA MASIH HIDUP" teriak Chandresh saat sang suster menuliskan tanggal kematian Renjana diatas sebuah kertas.
"Jun, papa bilang bangun! Kamu mau makan kan, AYO MAKAN SEKARANG" Chandresh menggoyangkan tubuh Renjana yang melemas beberapa kali meski tak ada reaksi yang di tujukan dari anak itu.
Chandresh memeluk Tubuh dingin Renjana dengan air mata yang terus terurai dari kedua kelopak matanya, Rasa sesak dalam hatinya membuatnya tak bisa menahan rasa sakit yang menjalar dalam dirinya.
Pah sakit...
Kalo papa nangis Renjana yang sakit disini...
Semua badan Renjana sakit....
Tolong pah...
Mamah...
Mamah dimana....
Mama bantuin Renjana ....
Badan Renjana sakit semua...
Renjana pergi.....
Aku menyayangi kalian..........
Chandraterdiam, menatap nanar foto Renjana yang tengah tersenyum kini di penuhi banyak bunga di sekelilingnya. Renjana tak bisa di selamatkan pasca kejadian kecelakaan yang menimpanya semalam membuatnya harus kehilangan nyawanya.
Sebuah pelukan menghinggapi tubuh Chandra membuatnya kembali meneteskan air matanya kembali.
"Menangislah agar kau lega" Vanya terus menenangkan pacarnya yang masih belum menerima kepergian Renjana .
KAMU SEDANG MEMBACA
[ √ ] AMERTA ¦ Ft Huang Renjun
Fanfiction"....Amerta berarti abadi, sama seperti takdir tuhan untuk Renjun" "Pa? Renjun mau makan malem bareng papa lagi boleh?" Menceritakan kepahitan hidup yang ditakdirkan pada Huang Renjun, putra haram dari sang ayah membuat Renjun harus merasakan pahitn...