AMERTA 1

240K 19.2K 9.7K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

"Apa ayah di rumah?" tanya seorang pria yang baru saja turun dari tangga, lengkap dengan seragam sekolahnya. Seorang wanita yang sibuk menyiapkan makanan untuknya menoleh dan menggeleng.

"Tuan dan nyonya sudah pergi sejak pagi, Tuan," balas wanita itu sambil tersenyum ramah.

"Bibi, jangan panggil aku 'Tuan', panggil dengan namaku saja, Renjana!" minta pria bernama Renjana itu yang mulai duduk untuk memakan breakfast yang telah disiapkan untuknya.

Brak!

sebuah lemparan tas di salah satu kursi meja makannya membuat Renjana berdecih kesal.

"Bisakah gunakan tata kramamu ketika di rumah orang lain?" ucap Renjana yang menatap seorang pria seumuran dengannya tengah mengambil beberapa helai roti tawar dengan selai coklat di sisi tangan lainnya.

"Sssttt! Ibuku bilang ketika kita sedang makan, kita harus diam," balas pria itu yang menempelkan jari telunjuknya pada bibirnya.

Pria yang baru saja masuk dan mulai membuat onar di rumah Renjana itu adalah Chandra Abisaka atau yang biasa di panggil Chandra oleh teman sebayanya tanpa terkecuali Renjana. Renjana segera beranjak berdiri dan membawa tasnya untuk keluar, Chandra yang me-nyadari pergerakan Renjana segera menghabiskan rotinya dan menyusul Renjana yang mulai memasuki mobil.

"Ayahku menitipkan ini untukmu," ucap Chandra yang memberikan sebuah kalung perak pada Renjana.

"Ini yang kesekian kalinya ayahku membetulkan kalungmu itu," ucap Chandra yang menutup kembali resleting tasnya.

Renjana yang mendengar itu hanya mengacuhkan kalimat Chandra dan mulai memakai kembali kalungnya itu hingga terlihat dua kalung perak menggantung di leher Renjana. Satu diantaranya merupakan kalung salib yang ia kenakan sejak kecil dan yang satu adalah kalung perak pemberian sang adik.

"Ayahku bilang jika kau terus merusaknya, mungkin tidak akan bisa dibenarkan lagi! Kalaupun bisa, tidak akan serapi sebelumnya," peringat Chandra pada Renjana.

"Baiklah," balas Renjana sekenanya membalas kalimat dari Chandra.

"Dan lagi, ibuku mengundangmu untuk makan malam di rumahku," ucap Chandra lagi.

Renjana lalu mengangguk menerima ajakan dari Chandra untuk bisa makan malam bersama.

......

"Baik, saya sudah menyiapkan soal untuk kalian kerjakan seperti biasa. Untuk ketua, tolong bantu untuk membagikan ini!" minta Pak Rafa yang menatap Renjana yang tak lain adalah ketua kelas di sana.

Renjana segera beranjak berdiri untuk mengambil tumpukan kertas yang tersusun rapi di atas meja dan segera membagikannya pada seluruh siswa dan siswi yang ada di kelasnya.

"Baik, untuk pelajaran geografi hari ini cukup, untuk jawabannya saya tunggu di ruangan hingga waktu pulang sekolah. Terima kasih," pamit Pak Rafa setelah Renjana duduk di tempatnya.

[ √  ] AMERTA ¦ Ft Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang