.
.
Ririn benar-benar memindahkan Renjana ke sekolah baru, Ririn memasukkan Renjana ke sebuah sekolah internasional sesuai keinginannya di Wizard Collage Yogyakarta. Salah satu sekolah elite yang banyak di gandrungi oleh orang-orang.
Dengan balutan jas berwarna dongker dan dasi yang terpasang rapi di antara kerah kemeja berwarna putih yang membuatnya terlihat rapi. Di sekolah barunya tentu saja Ririn akan ikut campur dalam masalah keuangan sekolah sebagai donatur di sekolah barunya seperti sebelumnya, untungnya kali ini Ririn membiayai penuh biaya sekolah Renjana dari kelas dua hingga akhir nanti. Hal itu membuat Renjana berterima kasih pada Tuhan.
Ririn selalu menjadi donatur tertinggi di sekolah milik Raksa serta Renjana, agar Ririn dapat dikenal oleh seluruh wali yang ada jika dirinya merupakan wanita kaya yang menyekolahkan putranya di sekolah itu. Namun, Renjana memutuskan untuk tidak memperkenalkan dirinya sebagai putra dari donatur tertinggi yang baru di sekolah Wizard Collage Yogyakarta, ia hanya ingin dikenal sebagai siswa pindahan dari SMA Grahabimanyu.
Tanpa adanya kelima teman-temannya membuat Renjana sedikit kesepian di sekolah barunya, tak ada ocehan Chandra mengenai pacarnya, tak ada rengekan Arjuna yang selalu mengeluh, tak ada omelan Janu, tak ada ocehan Jovan yang selalu ingin membeli barang-barang mahal, dan tak ada kalimat motivasi yang akan keluar dari bibir Naresh untuk tiga belas jam setiap harinya.
Renjana menyusuri lorong yang terlihat sepi, karena jam pelajaran telah dimulai. Samar-samar Renjana mendengar sekumpulan siswa tengah tertawa terbahak di suatu ruangan yang ada di sampingnya, membuat Renjana berhenti dan mendengarkan percakapan mereka.
"Bokap gua kemarin bawain semua jawaban buat ujian kita minggu depan."
"Ibu juga. Oh, iya, pajak para siswa masih jalan, kan?"
"Masih."
"Kemarin ada anak angkatan junior yang ngaduin kita ke guru."
"Ha?"
"Tenang aja, gua udah tutup mulut mereka."
Samar-samar mendengar apa yang mereka bicarakan membuat Renjana berpikir mengenai pembicaraan Jovan ketika mereka bersekolah di Green High School, di mana ada kelompok siswa yang sering berbuat curang dan sering menghardik siswa lain. Dan kini Renjana mungkin akan melihatnya secara langsung. Dengan perlahan, Renjana segera mencari ruang guru untuk menanyakan di mana kelas barunya berada.
Tok tok tok!
Renjana mengetuk beberapa kali ruang guru sebelum dirinya memasuki ruang guru yang terlihat ramai dengan beberapa guru yang sedang free.
"Apa kamu murid baru?" tanya seorang guru dengan kemeja berwarna biru pada Renjana. Renjana mengangguk dan menghampiri guru yang menanyainya tadi.
"Apa kamu putra Ibu Ririn dan Pak Audatama?" tanyanya setelah membaca name tag yang terpasang rapi di jas yang Renjana kenakan. Renjana tersenyum dan mengangguk membuat guru itu sontak tersenyum lebih ramah pada Renjana dan menepuk beberapa kali tangannya agar semua orang di ruangan itu memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ √ ] AMERTA ¦ Ft Huang Renjun
Fanfiction"....Amerta berarti abadi, sama seperti takdir tuhan untuk Renjun" "Pa? Renjun mau makan malem bareng papa lagi boleh?" Menceritakan kepahitan hidup yang ditakdirkan pada Huang Renjun, putra haram dari sang ayah membuat Renjun harus merasakan pahitn...