AMERTA 4

74.3K 12.3K 2.1K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Karena kecerobohan yang dilakukan oleh Renjana malam itu, Renjana akhirnya harus mendapatkan pe-rawatan intensif di beberapa bagian tubuhnya yang terkena luka bakar. Bahkan Chandresh menghubungi teman-teman Renjana untuk menemaninya di Rumah Sakit, karena Chandresh dan Ririn harus tetap bekerja seperti biasa. Hal ini sudah biasa bagi Renjana ketika orang tuanya memilih pekerjaan dari pada dirinya yang sedang sakit.

"Kok, lo bisa-bisanya ceroboh, sih?" ucap Janu yang menatap lengan Renjana yang terbalut dengan kain kasa yang memerah.

"Kalo lo buang barang punya Reina ke jurang, gua yakin Renjana bakal ikut terjun!" ucap Chandra yang duduk di sofa tak jauh dari ranjang tempat Renjana tidur.

"Besok pagi yang jaga nyokap lo lagi, Chan?" tanya Jovan pada Chandra.

"Maybe, ini hari ke-dua Renjana di sini, paling sementara nyokap gua yang ngejaga Renjana pas kita sekolah atau pas tente Ririn gada," balas Chandra.

"Ga perlu chan, takut ngerepotin," ucap Renjana yang tiba-tiba ikut bergabung dengan pembicaraan mereka.

"Lo tau nyokap gua, kan? Kalo habis nyiapin makan pagi, nyokap gua ga punya kesibukan apa-apa dan lagi bokap gua di bengkel, jadi nyokap gua ga keberatan. Apa lagi buat lo, Jana," Jelas Chandra pada Renjana agar Renjana nyaman dengan bantuan yang keluarganya berikan pada sahabat sejak remajanya itu.

"Ngomong-ngomong, skincare nyokap lo apaan sih, Chan? Gua kadang suka insecure kalo ketemu tante Ayesa," tanya Jovan yang berpindah duduk di samping Chandra. Mendengar pertanyaan dari Jovan, Chandra hanya memutar bola matanya malas.

"Yang penting skincare nyokap gua bukan barang berduit," balas Chandra sarkas pada Jovan, menadapati jawaban Chandra yang sarkas membuat Jovan hanya mendengus kesal.

Semuanya hanyut dalam obrolan masing-masing, meskipun diantara mereka sering ada pertikaian obrolan diantara satu dengan yang lain, itu tidak berpengaruh dengan pertemanan mereka.

"Ayo, beli Iphone 12 pro max kita couple-an warna gitu," ucap Jovan yang memperlihatkan gambar Iphone keluaran terbaru di balik layar ponselnya.

"Beli, Kak!" ucap Arjuna yang terlihat antusias dengan gambar yang Jovan perlihatkan.

Mendengar jawaban dari Arjuna, Jovan bertambah semangat untuk membeli barang keluaran terbaru itu. "Hp masih bagus kan, bersyukur!" ucap Renjana yang menatap sinis Jovan.

Tok ... Tok ... Tok ....

Sebuah ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka, Janu yang paling tua diantara mereka di sana meminta Naresh yang ada di sampingnya untuk membuka pintu.

Naresh pun sontak mengangguk dan segera beranjak membukakan pintu.

"Siapa?" tanya Naresh pada seseorang di depan pintu yang membawa sebuket bunga di pelukannya.

[ √  ] AMERTA ¦ Ft Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang