AMERTA 3

83.7K 13K 3.5K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Brakk!

Suara gaduh yang terjadi di kantin membuat semua pusat perhatian para murid terarah pada seorang gerombolan para siswi yang sedang beradu mulut dengan seorang siswi lain. Tanpa terkecuali Renjana dan Chandra yang mendengar suara gaduh antar murid itu, melihat Sia yang sedang di hadapkan oleh tiga orang senior perempuan.

Bahkan nampan makanan milik Sia telah tercecer di lantai. Dengan wajah bersalah, Sia membungkukkan badannya untuk meminta maaf pada sang senior. Bukan-nya menerima permintaan maaf dari Sia, Jenie salah seorang senior itu malah mendorong tubuh kecil Sia hingga terjatuh.

"Ngomong kalo mau minta maaf, gak diem aja! Bisu lo, ha?" teriak Lia yang berada di samping Jenie, membuat suasana makin memanas.

Sia mencoba berdiri dan tetap tersenyum untuk meminta maaf kepada seniornya, karena kesalahannya yang tidak sengaja menyenggol seniornya. Merasa diejek dengan senyuman polos dari Sia, sontak saja hal itu membuat Jenie geram dan langsung mendorong secara terus menerus tubuh sia.

Tubuh Sia tertabrak sebuah meja di belakangnya, namun Jenie tetap saja mendorong Sia, tidak ada yang melerai antara keduanya.

"Akhhhhhh!" Sia tiba-tiba berteriak dengan ken-cang dan mendorong balik tubuh Jenie hingga Jenie terjatuh, Sia menduduki tubuh Jenie yang ada di bawahnya dan menekan bahu Jennie.

"Akkkhuuu sudaaaahhh buuusaahaaa bicaaaaa-haaa," ucap Sia yang memaksa suaranya keluar dengan air mata yang terus terurai dari pelopak matanya.

Kejadian saat Sia berbicara dengan seperti itu membuat para siswa dan siswi lain berbisik menggunjing tentang Sia.

Sreettt!

Renjana menarik lengan Sia untuk berdiri dari tubuh Jenie yang berada di bawahnya. Renjana melepaskan almamater miliknya dan memakaikannya pada tubuh Sia yang kotor penuh dengan makanan. Chandra segera membubarkan gerombolan siswa dan siswi yang menatap Sia aneh.

Renjana lalu menarik Sia untuk ke UKS agar Sia dapat di tangani dan istirahat di sana.

Para petugas UKS yang mendapati kedatangan Sia segera membantu Renjana mengambil alih Sia untuk mebersihkan tubuh Sia yang terlihat gemetar.

Setelah itu Chandra dan juga Renjana langsung meninggalkan Sia.

"Gua keinget sama Reina," ucap Chandra yang berada di belakang Renjana.

"Hmm." Satu kata itu yang dapat Renjana balaskan pada kalimat ungkapan dari Chandra.

Keduanya lalu berjalan memisah untuk masuk ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pelajaran mereka.

Dretttt ... Dretttt ...

Beberapa pesan masuk secara bersamaan ke dalam ponsel milik Renjana,

Beban Keluarga

[ √  ] AMERTA ¦ Ft Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang