.
."Di laboratorium, gas klor dapat dibuat dari reaksi antara HCI dengan MnO2. Persamaan reaksi setara adaiah: MnO(s) + 4HCI(ag) - Ca(g) + MnCl(ag) + 2H;O(1) Bila reaksi berlangsung sempurna, massa larutan HCI pekat (36,0% massa) yang diperlukan untuk menghasilkan Cl, sebanyak 2,50g adalah? Silakan di-jawab!" Juri mengakhiri pembacaan soal terakhir yang akan menentukan tiga dari delapan peserta yang akan masuk ke babak final.
Dafa, Renjana, dan juga Cahaya mulai memecah-kan soal yang diberikan oleh panitian dengan teliti.
Sret sret!
Secara bersamaan Dafa dan Renjana menggaris bawahi jawaban masing-masing dari mereka.
Teng!
Setelah mendapat persetujuan dari Dafa dan Cahaya, Renjana menekan tombol alarm untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia juri.
"Baik, untuk SMA Grahabimanyu, silakan dijawab!" ucap juri yang mempersilahkan Renjana menjawab pertanyaan itu.
"Empat belas koma tiga gram."
Tepat setelah Renjana menjawab, alarm kembali berbunyi dengan dentuman suara yang berbeda. Sorakan tepuk tangan yang berasal dari supporter Sma Grahabimanyu mulai berdiri dan bertepuk tangan ketika SMA Grahabimanyu naik tiga poin dan menduduki peringkat kedua dari delapan peserta lain, yang berarti kelompoknya akan masuk ke babak final.
"Kalian akan mendapatkan waktu istirahat selama tiga puluh menit sebelum pertandingan kembali dimulai," ucap sang pemandu olimpiade. Renjana menatap keempat temannya yang duduk di kursi khusus tak jauh dari tempat duduk juri.
"Kalian istirahat dulu, gua mau nyusul yang lain bentar," pamit Renjana pada Dafa. Renjana segera menghampiri keempat temannya yang duduk bersama beberapa orang yang lain dengan pakaian mewah.
"Ya, gunakan uang kalian dengan baik!" desis Renjana tak suka pada keempat temannya.
"Panas, Jana, kalo di sana," ucap Janu yang me-nunjuk tempat duduk di mana para siswa dan siswi lain duduk.
"Kak, semangat!" ucap Arjuna yang mengepalkan tangannya ke atas pada Renjana.
"Lucas!" ucap Jovan yang tiba-tiba menyebut nama seorang pria sambil menatap salah satu bangku kompetisi.
Keempatnya sontak ikut mengarahkan pandangan mereka mengikuti Jovan. Benar saja seorang pria dengan wajah sinis membalas tatapan Jovan yang ter-lihat serius.
"Poin kalian berdua kalah jauh dari GHIS. Gua ga yakin kalo mereka gak main uang," ucap Jovan dengan nada seriusnya.
Hal lumrah ketika mereka dapat berpikiran yang tidak-tidak mengenai Lucas. Lucas merupakan salah satu teman di angkatan Jovan dan Naresh saat masih bersekolah di Green High Internasional School.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ √ ] AMERTA ¦ Ft Huang Renjun
Fanfiction"....Amerta berarti abadi, sama seperti takdir tuhan untuk Renjun" "Pa? Renjun mau makan malem bareng papa lagi boleh?" Menceritakan kepahitan hidup yang ditakdirkan pada Huang Renjun, putra haram dari sang ayah membuat Renjun harus merasakan pahitn...