AMERTA 14

46.5K 8.9K 764
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Dengan bantuan Naresh yang mendorong kursi roda, Renjana pergi ke ruang hemodialisa, di mana ia akan menjalani proses membersihkan dan menyaring darah menggunakan mesin untuk sementara, ia harus membersihkan tubuh dari zat yang berbahaya yang sebenarnya dilakukan oleh ginjal.

Naresh membantu Renjana untuk mengurus data sebelum Renjana mulai menjalani hemodialisa. Renjana mengamati ruangan besar yang berisi banyak ranjang dengan sebuah mesin di sampingnya, bahkan beberapa orang terlihat sedang melakukan hemodialisa yang ditemani oleh keluarga mereka.

"Mulai hari ini kamu bakal ke sini dua minggu sekali," ucap Naresh setelah berurusan dengan seorang dokter, dan mendorong kembali kursi roda Renjana menuju sebuah kasur kosong dengan sebuah mesin yang cukup besar di sampingnya.

Seorang suster segera menghampiri Renjana dan mulai menyuntikkan sebuah cairan sebelum ia me-nyambungkan tubuh Renjana dan mesin itu dengan perantara selang. Setelah sebuah suara nyaring terdengar dari mesin itu, darah segera keluar dari tubuh Renjana melalui selang yang telah di pasang sebelumnya dan masuk ke dalam mesin sebelum kembali masuk ke dalam tubuh Renjana seperti semula.

"Kalo gitu aku keluar dulu, mau ngabarin mama kalo aku pulang malem," ucap Naresh sambil memper-lihatkan ponselnya untuk menghubungi sang ibu jika dirinya sedang berada di luar. Setelah mendapat per-setujuan dari Renjana, Naresh segera keluar dari ruang hemodialisa.

"Apa Kakak baru di sini? Aku tak pernah melihat Kakak di saat jadwalku di sini," ucap seorang gadis dengan umur sekitar tiga belas tahun yang tengah menyendenderkan kepala ke ranjang dengan mesin yang juga tersambung dengan tubuh kecilnya.

"Ini pertama kalinya kakak di sini," ucap Renjana sambil mengahadap gadis di sampingnya, tak lupa sebuah senyuman kecil terbit di bibir Renjana.

"Berarti mulai sekarang kita akan selalu bertemu meski hanya dua kali dalam seminggu?" ucapnya dengan nada antusias.

"Biasanya ada paman Fatih yang melakukan cuci darah yang memiliki jadwal yang sama denganku," lanjutnya.

"Di mana orang tuamu?" tanya Renjana saat menyadari jika gadis kecil itu sejak tadi sendiri tanpa di temani seorang pun disana.

"Entahlah, aku tidak tau," balasnya tanpa beban sedikit pun. Mendengar itu, sontak Renjana meminta maaf karena menyinggung sang gadis kecil itu.

"Siapa namamu?" tanya Renjana yang memulai topik pembicaraan lain dengannya.

"Jina, kakak sendiri?" tanya anak perempuan bernama Jina itu pada Renjana.

"Renjana," balas Renjana yang juga memberitahu-kan namanya dengan pelan.

"Lalu, di mana keluarga Kakak?" tanya Jina balik pada Renjana. Dengan senyuman bangganya Renjana membalas pertanyaan dari Jina.

"Mama dan papa sedang beristirahat di rumah, mereka sangat lelah bekerja, makanya aku sendiri bersama temanku," ucap Renjana dengan senyuman lebarnya yang tak kunjanag sirna.

[ √  ] AMERTA ¦ Ft Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang