28

3.8K 230 0
                                    

Tw // 🔞

"Tae, mau pindah ke luar negeri, gak?."

Tanya Jeongguk disela kegiatannya yang sedang melakukan push up tepat di samping jendela besar yang berada di kamar mereka. Terdapat nada bercanda diucapannya. Taehyung tahu Jeongguk juga tidak bermaksud serius. Maka dirinya hanya membalasnya dengan tawa ringan.

Taehyung sedang duduk bersandar ditempat tidur, dengan mata yang focus ke ponsel. "Mau aja gue. Gak ada duit tapi."

"Duit gampang. Papa gue kaya."

Bola mata Taehyung sontak berputar malas. Kebiasan Jeongguk yang selalu memamerkan kekayaan ayahnya memang sulit sekali hilang. "Ya, tau. Terus lo mau mengeksploitasi duit bapak lo, gitu?."

Mendengar itu, Jeongguk lantas tertawa. Menghentikan aktifitas push upnya dan mengambil posisi duduk, membiarkan sinar matahari menyinari tubuh setengah telanjangnya. "Gak gitu. Gue bisa aja bawa lo ke luar negeri, hidup disana. Tapi gue perlu bantuan papa juga."

"Kalau mau ke luar negeri, jangan minta tolong papa lo. Kasian tau udah tua tapi masih repot ngurusin anak bandel kayak lo. Gue disini, Gguk. Gue juga bisa cari duit."

Jeongguk tersenyum simpul, menatap Taehyung yang masih focus dengan ponselnya hangat. "Pacar idaman."

"Lagian kenapa, sih, mau pindah ke luar segala?."

"Biar bisa nikah sama lo." Ucap Jeongguk asal, diakhiri dengan senyuman lebar.

"Nikah sama gue?." Tanya Taehyung, dirinya tertawa. Total mengabaikan apapun yang ada diponselnya.

Diletakkannya ponsel itu di atas bantal. Ia lalu perlahan turun dari tempat tidur dan berjalan menghampiri Jeongguk. Lelaki itu masih duduk di lantai dengan tubuh yang berkeringat. Tanpa ragu, Taehyung lantas mendorong tubuh Jeongguk dan duduk di antara kedua kakinya. Kini, mereka duduk berhadapan tepat disamping jendela besar yang menampilkan pemandangan kota.

Sinar matahari yang menyinari wajah mereka masing-masing membawa perasaan hangat tersendiri. Taehyung tersenyum, cukup malu akibat perkataan Jeongguk tadi. Menikah?. Gosh, bahkan mereka masih jauh dari kata 'lulus'. Entah hal apa yang membuat Jeongguk berpikir jauh kedepan. Tidak biasanya.

"Tapi kalau tinggal di luar negeri nanti gue jarang ketemu Jimin."

Bukannya sebal, Jeongguk malah terkekeh. Persahabatan Taehyung dan Jimin adalah salah satu yang paling menggemaskan didunia. Dan kesalahan terbesarnya adalah dimana ia menyuruh Taehyung memilih dirinya atau Jimin. Sangat bodoh jika diingat.

"Ajak Jimin."

"Kak Joon?, Kak Yoon?, kak Hobi?, kak Jinnie?."

Senyuman Jeongguk sontak hilang, menampilkan wajah datarnya. "Bilang sama papa. Minta duit cepetan."

Tawa Taehyung pecah saat itu juga. Padahal dirinya Cuma bercanda. Mana mungkin juga Jeongguk serius menanggapinya.

"Bercanda, Ggukie. Lo kenapa jadi serius?."

"Lo juga kayak serius." Ucap Jeongguk, bibirnya cemberut.

Gemas. Taehyung gemas sekali dengan lelaki bertubuh kekar di hadapannya ini. Semenjak mereka Kembali menjalin hubungan, entah kenapa Jeongguk berubah menjadi lebih gemas dan clingy. Dan jujur, Taehyung suka sekali sisi Jeongguk yang ini. Rasanya seperti megurus bayi besar.

"Bercanda, Gguk." Taehyung mendekatkan wajahnya, mencium bibir tipis itu halus.

"Jangan ciyom!." Seru Jeongguk, mendorong dahi Taehyung kebelakang. "Gue masih keringetan."

"Bodo. Gue mau cium."

Maka Taehyung lalu melingkarkan lengannya di leher Jeongguk, mengabaikan keringat yang masih menempel ditubuh lelaki itu. Taehyung justru suka. Jeongguk terlihat lebih panas menurutnya. Apalagi dengan rambut teracak yang menampilkan dahinya. Taehyung benar-benar dibuat mendamba.

Dikecupnya bibir Jeongguk dengan halus, membiarkan bibir mereka bersentuhan untuk waktu yang lumayan lama. Namun, Ketika Taehyung hendak menarik diri, Jeongguk menahan kepalanya dan membalas Taehyung dengan lumatan ganas. Napas taehyung sontak tercekat. Jeongguk melumat bibirnya bagai orang yang kelaparan.

Tangan kiri Jeongguk yang menganggur lalu terangkat untuk memberi usapan sensual di area selangka Taehyung. Membuat tubuh lelaki itu bergetar di antara tubuhnya. Senyuman miring-pun terbit di wajah Jeongguk. Merasa menang atas tubuh Taehyung.

Ia berhasil memegang kendali kali ini.

Masih dengan konsidi bibir yang saling melumat, tangan Jeongguk beralih ke paha Taehyung yang terbuka. Beruntung Taehyung hanya menggunakan celana pendek pagi ini. Hal itu sangat memudahkan Jeongguk untuk meraba paha sensitive itu. Telapak tangan besarnya terus mengusap paha itu sambil sesekali meremasnya gemas.

"Gg-ggukie.." Napas Taehyung terengah setelah berhasil menghentikan ciuman mereka. Bibirnya basah dan terlihat merona, mengundang Jeongguk untuk mengusapnya.

"Kenapa?."

Setelah mengatur napasnya, Taehyung Kembali menatap Jeongguk tepat dimata. Perlahan, tangannya naik untuk menyentuh rahang tajam lelaki itu. Beralih ke pipi, dagu, dan berakhir dibibir. Seperti biasa, sebelum mereka melakukannya, ini adalah salah satu bagian kesukaan Taehyung.

Saat kedua jarinya perlahan memasuki rongga mulut Jeongguk, membuat sepasang gigi kelinci favoritnya itu menyembul lucu. Nampak setengah dari total Panjang dari jarinya yang berhasil memasuki rongga mulut dan Jeongguk masih diam. Hanya menatap Taehyung dengan tatapan sayunya.

"Mau lo, Jeongguk." Ucap Taehyung lalu melesakkan semua jarinya ke dalam rongga mulut Jeongguk, membuat bola mata lelaki itu bagai terputar kebelakang.

Sebuah senyuman miring lantas muncul diwajah Taehyung. Menunjukan bahwa dirinya juga bisa mengambil alih permainan. Setelah puas bermain dengan mulut Jeongguk, Taehyung menarik kedua jarinya keluar. Membiarkan Jeongguk mendongak untuk mengambil napasnya.

"Puas?." Bisik Jeongguk tepat diwajah Taehyung. Menatap senyuman tipis yang terbit diwajah Taehyung.

"Giliran gue." Ucap Jeongguk.

Tanpa berpikir Panjang, Jeongguk Kembali melumat bibir Taehyung dengan ganas. Membawa kedua tangan Taehyung kebelakang untuk ia tahan agar tidak menganggu kegiatannya. Tangan Jeongguk yang lainnya kembali naik ke paha Taehyung. Diusap, remas, bahkan menggaruknya kasar dengan kuku yang tentu membuat Taehyung meringis di sela ciumannya.

Dengan paksa, Taehyung memalingkan wajahnya, membuat ciuman mereka terlepas. "Lepasin tangan gue."

"Gak."

"Bangsat."

"Fuck." Umpat Jeongguk Ketika Taehyung mengentakkan tangannya.

Kini kedua tangan Taehyung telah bebas. Membuat dirinya semakin ingin untuk mengambil alih permainan. Didorongnya tubuh Jeongguk hingga terlentang dilantai yang beralaskan karpet tersebut. Taehyung sontak membawa tubuhnya duduk di atas perut lelaki itu, menatap kedua bola mata doenya dengan senyuman miring.

Sementara Jeongguk hanya menikmati semuanya. Melihat seberapa jauh keberanian Taehyung. Bagaimana telapak tangan Taehyung yang mulai meraba perut berototnya hingga naik ke dada dan leher. Setelahnya, Taehyung membawa tubuhnya turun untuk mendekatkan wajahnya ke wajah Jeongguk. Menyadari seberapa dekat jarak wajahnya dengan wajah Taehyung, Jeongguk menggeram.

"Make sure you fuck me hard, Gguk."














Hewoo,
Im back. Hope you enjoy this chapter ya. Thanks for reading. Love youuu<3. See you in two days.

Kissed | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang