"I wanna be your boyfriend, Tae."
Masih terekam jelas diingatan Taehyung tentang kisah hari itu. Matahari terlihat baru saja terbit di ufuk timur. Keduanya duduk di balkon kamar Jeongguk. Tugas kelompok yang berat, membut Taehyung memutuskan untuk menginap. Dan Jeongguk menyikapi moment itu sebagai saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan yang sudah ia pendam selama enam bulan lamanya.
Taehyung ingat sekali bagaimana tangannya sontak meremas selimut yang menjadi alas mereka duduk akibat gugup. Rambut teracak, wajah sayu, dan piyama lengkap yang masih melekat ditubuh, Jeongguk benar-benar terlihat tidak nyata. Taehyung bahkan sampai tidak sanggup untuk menatap Jeongguk. Matanya terus teralihkan ke hal lain.
Apakah Jeongguk menyadari itu?. Tentu saja. Ia menyadari bagaimana Taehyung menatapnya ketika bangun tidur. Dan kalau boleh jujur, Jeongguk juga merasakan hal yang sama.
Taehyung tidak kalah indah dimatanya. Bagaimana kulit madu itu terlihat begitu indah di bawah matahari pagi. Jeongguk sampai bertanya-tanya hal baik apa yang baru saja ia lakukan hingga memiliki kesempatan untuk melihat manusiab seindah itu.
"lo tau, hampir setahun kita udah temenan. Dan selama enam bulan terakhir ini, perasaan gue mulai beda. Gue suka lo."
Pikiran Taehyung sontak kacau. Dirinya tidak melakukan apapun selain diam dengan kepala tertunduk. Tangannya masih setia meremat selimut hingga kusut.
"Maaf kalau buat lo gak nyaman. Gue Cuma mau kasih tau perasaan gue yang sebenarnya." Ucap Jeongguk lagi.
Taehyung masih terdiam, kelopak matanya berkedip cepat. "Jung-
"Gue tau perasaan gue salah, tapi-
"Jeongguk."
Jeongguk sontak berhenti. Ia lalu menatap Taehyung terkejut dengan bola mata yang bergetar. "Ya?."
"Gak ada yang salah. Perasaan lo gak salah."
"Maaf." Lirih Jeongguk. Kepalanyapun tertunduk.
Taehyung menghela napas. Ia mendekatkan tubuhnya ke arah lelaki yang duduk di hadapannya. Jeongguk sampai terkejut ketika lutut Taehyung menyentuh lututnya.
"Jangan minta maaf. Lo gak salah, oke."
"Tapi gue takut lo-
"Gue gak akan kemana-mana. Gue disini.
Setelah itu Jeongguk kembali dibuat terkejut ketika Taehyung menyentuh wajahnya. Kedua tangan Taehyung tepat menyentuh rahang dan mengangkatnya, membuat Jeongguk kini dapat menatap wajah lelaki itu dengan jelas dari dekat. Jantungnya sontal berpacu. Matahari yang semakin tinggi juga membuat suasana semakin panas, meningkatkan tegangan diantara keduanya.
"Karena gue juga suka sama lo."
"Ha?." Jeongguk langsung menarik wajahnya dari tangan
Taehyung hingga terlepas.
Taehyung tertawa saat melihat reaksi Jeongguk. "Gue juga suka sama lo, Jeongguk."
Dan detik itu juga, senyuman Jeongguk mengembang lebar sekali. Dalam sepersekian detik pula, Jeongguk sudah menerjang tubuh Taehyung hingga keduanya bergelung di atas selimut. Untungnya, Taehyung menyediakan beberapa bantal di belakangnya.
Jeongguk benar-benar memeluk tubuh Taehyungb dengan erat. Di bawah sinar matahari pagi, pelukan keduanya terasa semakin hangat. Di tambah perasaan yang menggebu, semuanya terasa sempurna. Jeongguk memiringkan tubuhnya dan membawa Taehyung kedekapannya. Diiringi tawa kecil, Taehyung dengan senang hati membalas pelukan Jeongguk.
"Lo sekarang jadi pacar gue. Gak terima penolakan."
"Gak mau, lo bau."
"Anjir, cari gara-gara banget."
Lalu Jeongguk mencium Taehyung tepat di bibir. Hanya kecupan halus yang membuat perasaan diantara keduanya semakin meletup.
━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━
Jeongguk menutup pintu apartement dan langsung membuka tali sepatunya dengan asal. Tanpa merapihkan sepatunya di rak, Jeongguk berjalan dengan langkah gegabah menuju kamar. Saat pintu itu terbuka, tidak ada siapapun di dalamnya. Hanya kekosongan yang membuat Jeongguk semakin merasa bersalah.
Dan fakta bahwa kamarnya itu sudah bersih, tidak lagi ada pakaian ataupun sprei yang berserakan, membuat Jeongguk kembali dilanda rasa bersalah. Taehyung benar-benar membereskan semuanya sendiri. Membayangkan itu, ia jadi tidak tega, sungguh.
Ada rasa sedikit rasa menyesal meninggalkan Taehyung sendirian. Dirinya bahkan belum sempat menyelesaikan kegiatannya dengan Seora. Karena ketika Mingyu mnengirimnya pesan, tanpa berpikir panjang, ia langsung meninggalkan kediaman wanita yang bahkan baru kenal singkat itu.
Jeongguk tentu saja sempat bertanya kepada Mingyu tentang dimana keberadaan Taehyung sekarang. Namun jawaban Mingyu malah membuatnya kesal dan tambah khawatir. 'cari sendiri', katanya. Dan alhasil, disinilah Jeongguk, berdiri di ambang pintu kamar sambil berharap Taehyung ada disana. Terbaring sambil bermain ponsel atau baru saja keluar dari kamar mandi.
Namun ruangan itu tetap sunyi. Jeongguk akhirnya menyadari bahwa dirinya hanya sendirian disini. Taehyung-nya tidak ada. Mereka sama-sama meninggalkan satu sama lain kali ini.
BTS lockdown yall. Ignore the haters. Semangat juga streamingnya. Thank you buat yang udah baca, love you<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissed | Kv
FanfictionJeongguk memang bodoh. Dia telah berjanji dengan Taehyung untuk tidak nakal saat pergi ke club. Namun nyatanya, ia malah berakhir mencium seorang wanita asing malam itu. Dan masalah tidak tidak berhenti sampai disitu. Kinda inspired by Katy perry, I...