Setelah hari itu, Taehyung dan Jeongguk memang merasa canggung saat bertemu kembali di sekolah. Mereka bahkan tidak saling berbicara saat di kelas, walau masih duduk bersebelahan. Keduanya hanya berusaha saling curi pandang sejak pelajaran pertama dimulai. Bahkan, Jeongguk sampai tidak berani bertanya saat dirinya tidak mengerti satu soal matematika. Bertanya pada teman yang duduk di depannya menjadi pilihan.
Dan ketika Taehyung melihatnya, ia tentu saja heran. Pikiran tentang Jeongguk yang menghindarinya mulai muncul dipikiran.
Mata Taehyung diam-diam melirik ke orang yang duduk di sebelahnya itu. Nampak fokus sekali dengan soal matematika dibuku tulisnya. Bahkan, ketika Taehyung sengaja untuk menyenggol siku Jeongguk, lelaki itu tidak menoleh sama sekali. Pikiran negatif semakin menghantui Taehyung. Padahal, tanpa sepengetahuannya, Jeongguk juga sedang gugup setengah mati.
Merekapun tetap bertingkah seperti itu hingga jam istirahat pertama tiba. Setelah bel berbunyi, Taehyung langsung berlari keluar kelas untuk menemui Jimin. Karena sungguh, ia sudah tidak tahan lagi dengan perasaan canggung yang seolah membatasi pergerakannya. Sementara Jeongguk, dirinya juga ikut keluar karena bosan.
Fyi, beberapa hari yang lalu, ia bertemu dengan lelaki bernama Mingyu dan Eunwoo di kantin. Mereka berakhir berkenalan saat itu juga. Dan yang mengejutkan, ketiganya ternyata cocok juga. Buktinya, Jeongguk dapat mengikuti kemana arah pembicaraan mereka. Seiring mereka berbincang, akhirnya muncul juga pembicaraan tentang Taehyung.
Dan, ya, seperti dugaan Jeongguk, Mingyu dan juga Eunwoo sama-sama menghawatirkan nasibnya yang menjadi teman sebangku Taehyung. Untuk menanggapinya, Jeongguk hanya terkekeh ringan.
"Taehyung baik, kok. Dia gak pernah ganggu gue kayak yang lo semua pikirin."
"Tapi kalo dia suka sama lo gimana, bro?." Tanya Mingyu dengan wajah horror.
Jeongguk lalu menatap Mingyu dengan senyuman tipis. "Ya, gapapa. Lagipula, gue juga mau jadi pacar dia." Ucapnya, lalu tertawa.
Baik Mingyu dan Eunwoo langsung membelalakan matanya. Dengan tatapan terkejutnya, Eunwoo meninju lengan Jeongguk main-main. "Lo...?"
"I'm bi."
Percakapan yang satu itu sungguh lucu menurut Jeongguk. Ia bahkan mencoba untuk tidak tertawa di tengah perjalannya menuju lapangan basket—tempat dimana Mingyu menyuruhnya untuk datang. Dengan begitu, Jeongguk berjalan santai menuju lapangan basket. Sepi adalah suasana yang dapat Jeongguk deskripsikan saat kakinya sampai disana.
Namun kehadiran sosok MIngyu dan Eunwoo membuatnya tersenyum. Tidak banyak yang mereka lakukan sebenarnya. Hanya berbincang sambil bermain basket. Itupula juga tidak serius, hanya bergantian melempar bola memasuki ring.
Saat Jeongguk memantulkan bolanya dan hendak melemparnya menuju ring, gerakan tanganya dihentikan oleh teriakan Eunwoo yang lumayan keras. Jeongguk sontak menoleh ke arah suara, membiarkan lengan kanannya merangkul bola basket.
"Jim!, tugas gue udah dikumpul?."
Ternyata, terdapat Jimin di koridor, terpaksa berhenti karena Eunwoo memanggil. Dan benar saja, dimana ada Jimin pasti ada Taehyung. Maka, mata Jeongguk langsung jatuh ke lelaki yang juga sedang berdiri disana.
"Udah!." Balas Jimin dengan suara melengkingnya.
"Oke!."
"Woo!, utang lo dibayar, dong. Gue mau beli makan."
Teriak Jimin lagi, membuat Eunwoo kembali membalikan badannya ke arah koridor. "Nanti, lah. Gue mau main dulu!."
"Ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissed | Kv
FanfictionJeongguk memang bodoh. Dia telah berjanji dengan Taehyung untuk tidak nakal saat pergi ke club. Namun nyatanya, ia malah berakhir mencium seorang wanita asing malam itu. Dan masalah tidak tidak berhenti sampai disitu. Kinda inspired by Katy perry, I...