7

4.6K 369 34
                                    

Jeongguk benar-benar meninggalkan Taehyung sendirian di apartement. Buktinya, saat Taehyung bangun, kamarnya sudah kosong. Sunyi sekali, tanpa suara shower seperti yang biasa Taehyung dengar saat mereka selesai melakukan seks.

Tubuh Taehyung jujur masih lengket dan terasa tidak nyaman. Tempat tidur yang ia tiduri sekarangpun sudah terasa tidak nyaman lagi. Biasanya, Jeongguk akan mengurus semuanya, termasuk membersihkan tubuhnya. Tapi nampaknya kini Taehyung harus mengurus semuanya sendiri. Meski dalam keadaan pegal-pegal sekalipun.

Jam menunjukan pukul satu siang saat Taehyung berhasil menarik sprei hingga terlepas. Di lemparnya kain itu ke ujung ruangan. Setelah memastikan tempat tidurnya bersih, Taehyung beralih ke kamar mandi. Berusaha membiarkan air hangat yang mengguyur tubuhnya dapat meluruhkan rasa lelah dan pegal yang ia rasa.

Jika di tanya apakah Taehyung marah?, tentu saja. Emosinya jujur sudah memuncak sedari tadi. Apalgi ketika mengetahui fakta bahwa Jeongguk sama sekali tidak mengabari dirinya. Bayangkan, setelah seks, tidak ada after care sama sekali.

Dan yang menyebalkannya lagi, Taehyung lapar, belum makan dari pagi. Ia kira, Jeongguk sudah meninggalkan makanan di meja makan. Tapi, ternyata tidak. Hal itu membuatnya tambah marah.

Hingga akhirnya, Taehyung memutuskan untuk makan di luar. Dimana lagi kalai bukan di café Seokjin. Selain ada kemungkinan lelaki itu akan memberinya porsi gratis, suasana disana juga enak. Maka, dengan pakaian santainya, Taehyung pergi menuju tempat yang dituju menggunakan bus.

Ketika Taehyung melihat bangunan café dari halte, senyumannya langsung mengembang sempurna. Bayangan makanan sudah bersarang di otaknya sedari tadi. Kakinya sontak melangkah lebih cepat. Di dorongnya pintu kaca itu. Bel lantas berbunyi, menjadi penanda bahwa seorang pelanggan telah datang.

Seokjin yang memang kebetulan sedang berkutat di meja kasir langsung menoleh. Alangkah terkejutnya ia saat mendapat Taehyung yang sudah berjalan ke arahnya sembari tersenyum manis. Ingatan Seokjin sontak terbang ke kejadian beberapa hari yang lalu ketika Jeongguk-si badjingan tengik itu mencium seorang wanita di atas panggung.

Pantas Taehyung datang sendiri, pasti ada sesuatu, pikirnya.

"Tae?, sendiri aja?." Tanya Seokjin basa-basi.

Taehyung lantas mengangguk dengan bibir sedikir cemberut. "Iya, kak. Gue laper."

Mendengar itu Seokjin tersenyum. Sengaja tidak menyebut nama Jeongguk. Karena dalam hati ia juga tahu bahwa Taehyung juga sedang kesal dengan lelaki satu itu.

"Taehyungie mau makan apa? Biar gue pesenin."

"Lagi pengen pasta. Pesenin ya, kak."

"Oke. Duduk dulu sana."

Dengan begitu, Taehyung berjalan menuju meja yang terletak di pojok. Agak gelap dan jauh dari keramaian. Sengaja, Taehyung perlu suasana seperti ini untuk mendinginkan kepalanya. Sementara Seokjin sedang menyiapkan makanannya, mata Taehyung mengedar ke penjuru café dengan teliti.

Hingga matanya menangkap sosok Mingyu dan Eunwoo yang sedang makan berdua di sebuah meja yang terletak dengan panggung. Dan ia kembali dibuat heran. Jika Jeongguk tidak bersama dua sahabatnya, lalu kemana perginya lelaki itu?.

Tidak, tidak. Taehyung berusaha keras untuk menepis perkiraan terburuknya. Dengan wanita itu? Tidak mungkin, kan?.

"Loh, Taehyung?."

Taehyung langsung tersadar dari lamunannya. Ketika ia mendongak, Minyu ternyata sudah berdiri di depan mejanya. Sepertinya lelaki itu akan pergi ke toilet, karena kebetulan, meja yang Taehyung tempati berdekatan dengan lorong toilet.

"Hai, Gyu." Sapa Taehyung dengan senyuman khasnya.

Melihat itu, Mingyu sontak menarik kursi di depannya dan duduk disana. Melipat lengannya di atas meja dan menatap Taehyung dalam.

"Pacar lo kemana?."

"Gue kira Jeongguk bareng lo."

"Tae, gue sama Eunwoo dari kemarin. Jeongguk juga sama sekali gak chat kita."

Taehyung tertegun. Spekulasi di otaknya saat ini benar-benar membunuh. Dirinya jujur masih dengan suka rela berpikir positif tentang Jeongguk.

"Gue coba telfon, ya." Ucap Mingyu lalu segera meraih ponselnya yang berada di saku.

Tadinya, Taehyung ingin menghentikannya, tapi Mingyu sudah menmpelkan ponsel ditelinganya. Alhasil, Taehyung hanya mampu menatap lelaki itu dengan was-was. Dalam hati dirinya sungguh berharap bahwa Jeongguk sedang menghabiskan waktunya dengan seorang teman atau sedang melihat-melihat gitar di toko musik sendirian.

Hingga,

"Jung? Dimana lo?."

Jantung Taehyung dibuat berpacu ketika Mingyu terdiam dengan kerutan di dahinya. Karena penasaran, Taehyung mengetuk telapak tangan Mingyu yang tergeletak di atas meja dengan telunjuknya. Bibinya menggumam 'gimana?' tanpa suara. Mingyu lalu membalas tatapan

Taehyung dengan tidak enak.

Ponselnya masih menempel di telinga dan Mingyu mendengar dengan jelas apa yang sedang terjadi di seberang sana.

"Kenapa, ming?." Suara Jeongguk terdengar seperti menggeram. Mingyu masih diam mendengarkan tanpa menjawab.

"Ming? Kenap-mmhh?." Kini lenguhan keluar dari bibir Jeongguk.

Dan disini Mingyu sudah tidak bisa bahkan tidak mau lagi untuk berpikir positif.

"Jung-anh-matiin."

Cukup. Mingyu dengan cepat menekan ikon merah dan membanting ponselnya ke atas meja, yang tentu saja membuat Taehyung terkejut hingga pundaknya terangkat. Taehyung menatap Mingyu yang kini sedang menatap ponselnya sendiri horror.

"Gyu-

"Jangan pulang ke apartement, pulang ke apartement Jimin. Jangan temuin pacar lo dulu."

Mata Taehyung membulat terkejut. "Gyu-kenapa? Jeongguk kenapa?."

"Pokoknya jangan temuin dia dulu. Biar gue sama Eunwoo yang ngomong sama dia."

"Terserah lo mau ngapain, tapi kasih tau gue Jeongguk kenapa!?."

"Jeongguk lagi sama cewek itu Taehyung!."

Mingyu membentaknya. Kini Taehyung diam, berusaha mencerna perkataan Mingyu barusan.

"And they have sex."

Final. Dunia Taehyung serasa runtuh.



Senyumin aja kelakuan Jeongguk:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Senyumin aja kelakuan Jeongguk:).

Hope u enjoy, dadahh. Love you<3

Kissed | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang