11

4.9K 363 15
                                    

Jeongguk membuka pintu apartementnya. Jam menunjukan pukul sembilan malam ketika ia melangkah masuk. Tubuhnya terasa lemas sekali, kegaiatan kampus hari ini begitu padat hingga membuat tubuh serasa remuk. Ditambah dengan suasana hati yang jelek, hari Jeongguk benar-benar buruk. Dirinya pun tidak bisa berhenti mengumpat tadi.

Wajah Jeongguk yang memang sudah lesu dari pagi, kini tambah lesu. Raut lelah ketara sekali, apalagi ketika melihat dua lingkaran hitam mengerikan di bawah mata itu. Ruang tengah kosong ketika Jeongguk sampai disana. diletakkannya tas ransel itu di atas sofa.

"Seora?."

Suara jeongguk terdengar menggema di ruang tengah. Namun tidak ada yang menyahut. Karena heran, Jeongguk berjalan memasuki kamar. Tidak ada orang juga. Dan akahirnya Jeongguk menghela napas dan menyerah. Dirinya lalu kembali berjalan ke dapur. Alangkah terkejutnya Jeongguk ketika mendapat sepiring nasi goreng disana.

Terdapat secarik kertas di sampingnya. Dengan senyuman simpul, Jeongguk membacanya.

Jung, gue malam ini pulang ya hehe
Gue kangen mama. Maaf ya gak bilang lo dulu
Nasi gorengnya di makan, gue masak agak banyak. Lo pasti kelaperan
Jangan tidur pagi, nanti sakit
Jangan banyak ngelamun, gak baik
Kalo mau cerita sesuatu telpon gue aja oke? Good night, see you tommorow.

Setelah membaca tiap kata di note itu, Jeongguk hanya diam. Senyumannya perlahan hilang, digantikan oleh wajah datar yang clueless. Karena jujur, Jeongguk juga tidak tahu harus bagaimana. Perasaanya bahkan sungguh tidak bisa diartikan saat ini. Tentu saja perasaan senang selalu ada disana, namun kali ini berbeda. Ada sedikit perasaan sedih yang seolah mengintip.

Seora adalah wanita yang baik, dan begitu juga Taehyung. Entahlah, kali ini Jeongguk hanya merasa tidak pantas untuk memiliki keduanya atau bahkan salah satu.

━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━

Koper kosong berjejer disamping lemari ketika Taehyung berhasil mengeluarkan semua barang-barangnya dan mulai memasukannya ke dalam lemari. Taehyung memang sengaja baru membereskannya malam ini karena siangnya ia pergi bersama Jimin ke kampus. Jadi, setelah pulang mengambil barang, Taehyung menruh semua kopernya, dan langsung pergi lagi untuk menghadiri kelas.

Karena sudah mau tengah malam, Taehyung mengambil laptop yang tergeletak di tempat tidur dan membawanya ke meja belajar. Sebagai mahasiswa yang baik, Taehyung tidak bisa telat mengumpulkan tugasnya. Dan fyi, taehyung adalah seorang night owl, yang berarti ia akan terjaga lebih lama pada malam hari.

Dan malam hari benar-benar taehyung manfaatkan untuk mengerjakan tugas. Tapi, ketika Taehyung membuka case laptopnya, ia tidak menemukan flashdisk yang berisi bahan-bahan membuat tugas. Taehyung sontak terdiam kaku, panik mulai menjalar ke seluruh tubuhnya. Kalau sampai benda kecil hilang, Taehyung bersumpah akan memukul kepala Jimin dengan spatula.

"Jim!, lo liat flashdisk gue gak?."

Teriak Taehyung dar dalam kamar. Ia tahu Jimin dapat mendengarnya.

"Yang mana?."

"Yang ada stiker Tata nya."

"Gak tau. Gak pernah liat juga gue."

Dengan begitu Taehyung berdecak keras. Wajahnya langsung cemberut. Bahkan stelah menghabiskan hampir lima belas menit untuk mencari benda kecil itu, keberadaannya tetap di tiba ditemukan. Namun ketika Taehyung berusaha untuk mengingat lagi, dirinya malah di buat terkejut. Dengan tubuh membeku dan mata melebar, kakinya langsung berlari keluar kamar.

"Jim, Jim, Jim, astaga. Flashdisk gue."

Tau? Jimin yang sedang menyusuh gelas dirak dapur langsung menoleh kaget. Yang ia lihat sekarang adalah taehyung yang sedang berdiri di depan konter dapur dengan wajah panik. Belum sempat berkata, sosok Taehyung sudah berjalan menuju pintu keluar.

"Heh, bocah!. Mau kemana udah tengah malem?."

"Apartement Jeongguk."

"Astaga, lo mau dibuat sakit lagi apa gimana, sih?."

Tidak sempat, pintu apartement sudah terbanting terlebih dahulu. Jimin akui Taehyung memang gila, keluar hanya dengan piyama dan ponsel di genggaman. Apalagi tujuannya malam ini adalah aprtement si brengsek.

Sementara Taehyung, kakinya melangkah cepat namun juga gugup. Tolong ingatkan kalau tujuannya kali ini adalah apartement si mantan brengsek yang tidak tahu dirinya selingkuh, namun sangat sial sang selingkuhan adalah seorang wanita yang baik hati.

Begitu Taehyung keluar dari lift, ponsel di genggamannya bergetar. Ah, mungkin saja Jimin yang masih encegahnya untuk pergi. Karena ponselnya bergetar sekali lagi, mau tidak mau Taehyung membuka pesan itu. Dan saat itu kakinya berhenti mendadak. Di tengah lorong, Taehyung benar-benar terpaku disana dengan kepala tertunduk menatap ponsel.


 Di tengah lorong, Taehyung benar-benar terpaku disana dengan kepala tertunduk menatap ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Kangen bangtan, padahal baru kambek, tapi masih kangen:(

Btw aku lagi ujian guys. Kalian kalo lagi ujian atau banyak tugas juga, semangattt!!!.

Thank you for reading, I love you<3

Kissed | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang