29 (kkeut)

5.8K 242 2
                                    

Setelah melihat pesan dari Jimin, kepalanya total dibuat pening. Ditambah dengan wajahnya mulai memanas. Impact dari seorang Jeon Jeongguk memang tidak main-main. Herannya, tadi pagi saat lelaki itu hendak pergi ke kampus, Taehyung merasa biasa-biasa saja. Karena penampilan Jeongguk juga terkesan tidak mencolok.

Namun kenapa sekarang dirinya malah dibuat panas dingin dengan hanya sebuah foto. Damn. Taehyung tidak mengira pacarnya itu akan sepanas ini.

Sebenarnya, Taehyung juga tidak mempermasalahkan pakaian yang Jeongguk pakai. Semua ia serahkan kepada lelaki itu. Terserah mau memakai apa, Taehyung tidak peduli. Tubuh Jeongguk tetaplah tubuh Jeongguk, bukan miliknya atau bahkan orang lain.

Taehyung juga bukan tipe orang yang posesif atau cemburuan terhadap seseorang yang ia sayang. Jeongguk contohnya. Terkadang, memang ada beberapa orang yang menggoda pacar panasnya itu secara terang-terangan ditempat umum. Tapi reaksi Taehyung tetap biasa saja. Ia tahu, Jeongguk tidak akan tergoda, kecuali dirinya sendiri yang memulai.

Kasus Seora contohnya. Oke, lupakan.

Kini Taehyung beralih duduk diruang tengah. Menyenderkan tubuhnya santai disofa yang empuk itu. Televisi menyala tanpa suara. Mata Taehyung focus pada layar ponselnya yang menunjukan ruang obrolan dengan Jeongguk. Tidak ada lagi yang bisa Taehyung lakukan selain meminta Jeongguk untuk pulang sekarang juga.

Taehyung tidak tahan lagi. Ia juga heran dengan dirinya sendiri. Baru kali ini penampilan Jeongguk membuat Taehyung kalang kabut bagai dikejar-kejar sesuatu. Bahkan, Ketika dirinya melihat Kembali foto yang Jimin kirimkan, jantungnya langsung bertedak kencang.

Maka tak lama, pintu apartement berbunyi. Disusul oleh suara Langkah berat yang memenuhi Lorong. Taehyung lantas menolehkan kepalanya. Merasakan wajahnya memanas Ketika menatap sosok Jeongguk yang entah kenapa terlihat sangat panas. Sebuah tas ransel bertengger dibahu sebelah kanannya dengan tangan kanan menggenggam bungkusan makanan. Mata keduanya terkunci.

"Kenapa, sih?." Tanya Jeongguk, bingung. Dirinya lalu berjalan ke dapur untuk meletakan bungkusan makanan yang dibawa. Barulah ia berjalan menuju ruang tengah.

Meletakkan ranselnya dilantai dan duduk tepat disebelah Taehyung. Lantas menghambur ke tubuh lelaki yang hanya memakai sebuah kaos tipis dan celana pendek. "Lo sakit?. Mukanya merah."

"Eng-enggak." Taehyung terbata. Tangannya mulai merangkul Pundak Jeongguk agar posisinya lebih nyaman.

"Terus?."

Taehyung menghela napasnya. Tangan kirinya yang bebas lalu naik ke rahang tajam Jeongguk. "Sadar gak kalau hari ini lo panas banget?."

Mendengar itu, Jeongguk tertawa. Suka sekali saat Taehyung memuji dirinya. Rasanya seperti Kembali ke masa kasmaran dulu. Kalau boleh jujur, perasaan itu tidak pernah hilang sejak mereka menyadari perasaan suka satu sama lain. Taehyung selalu berhasil membuat Jeongguk tersipu. Begitu pula dengan Jeongguk yang selalu berhasil membuat Taehyung bertekuk lutut.

"Memangnya lo mau ngapain?."

"I wanna suck your dick."

Taehyung berucap dengan santainya. Lagi-lagi membuat Jeongguk tertawa geli. Ia memang tidak akan pernah bisa menebak kelakuan pacar manisnya ini.

"Such a horny bitch." Jeongguk mendongakkan kepalanya, menatap Taehyung dengan tatapan laparnya.

"Why?. You think you're not?."

Keduanya lalu tertawa. Disusul dengan ciuman yang tak kalah kasar dari biasanya. Semenjak mereka memutuskan untuk Kembali Bersama, semuanya jadi terasa lebih mudah. Dari sana mereka sadar bahwa mereka memang membutuhkan satu sama lain. Because things will get better when we are together, right?. Well, sepertinya semua itu benar.

Kissed | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang