1

12.1K 514 6
                                    


This my second story yall
Hope u like it><

━━━━━•°•°•°•°•━━━━━

"Taehyung, baby?."

Suara Jeongguk menggema di seluruh kamar bernuansa abu-abu itu. Ruangan itu kosong, tidak ada tanda-tanda kehadiran Taehyung sama sekali. Maka Jeongguk memilih untuk melangkahkan kakinya keluar dan melihat seisi ruang tengah. Tidak ada juga, pikirnya. Masih pagi tapi sudah dibuat kesal karena tidak menemukan eksistensi kekasihnya dimanapun.

Dengan begitu, Jeongguk memilih untuk merebahkah dirinya di sofa. Televisi di depannya mati, namun ia tetap menatap pantulan tubuh atasnya yang tidak terbalut apapun. Kembali menghela napas, pagi tanpa Taehyung memang pagi yang sial menurutnya.

 Kembali menghela napas, pagi tanpa Taehyung memang pagi yang sial menurutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tuh, kan. Taehyung keluar apart tanpa memberitahunya lagi. Setidaknya lelaki itu meninggalkan note atau mengirim pesan agar dirinya tidak khawatir. Walaupun hanya sekedar buang sampah, tapi, kan tetap saja. Pagi Jeongguk tidak lagi menyenangkan.

Sekitar lima menit setelahnya, pintu apart berbunyi, menandakan seseorang telah masuk. Lampu-lampu otomatis di sepanjang lorongpun ikut menyala, total mengalihkan perhatian Jeongguk.

"Ggukie, kok belum sarapan?."

Tanya Taehyung sambil berjalan menghampiri Jeongguk yang sudah terbaring lemas di atas sofa. Dirinya tersenyum gemas lalu duduk di tepi sofa. Menundukan kepalanya untuk mencium rahang tajam milik pacarnya.

"Kok gak bilang gue kalau mau keluar?." Wajah Jeongguk sudah menunjukan raut kesal. Sementara telapak tangan kanannya sudah mengapit kedua pipi Taehyung dengan gemas.

Taehyung hanya terkekeh untuk menanggapi. "Buang sampah doang, anjir. Sebentar."

"Tapi gue bangun, lo gak ada." Ucap Jeongguk dengan cemberut.

"Kalo gue gak ada emang kenapa?."

"Gak ada mowning kiss."

Mendengar itu, Taehyung lantas tertawa dan masuk ke dalam pelukan lelaki bertubuh kekar itu. Jeongguk lalu ikut melingkarkan tangannya di pinggang Taehyung. Kedua kini sudah terbaring di atas sofa dengan berhimpitan. Total masa bodo dengan ruang yang begitu sempit.

Hangat. Pelukan Jeongguk itu hangat sekali. Lebih hangat dari mentari pagi yang masuk melalui jendela. Taehyung memejamkan matanya nyaman. Sementara Jeongguk, lelaki itu sudah mulai memasuki alam mimpi. Melupakan fakta bahwa ia baru saja terbangun.

"Ayo, bangun. Jangan tidur lagi." Ucap Taehyung halus, tidak ingin menganggu Jeongguk.

Jeongguk menggerang, kembali mengeratkan pelukan mereka. "Gak mau."

Kissed | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang