"Beneran gak ada yang ketinggalan?."
Jeongguk mengangguk yakin. Dirinya menatap Taehyung yang sudah berdiri sambil melipat tangannya di dada. Sementara ia kembali fokus pada kegiatan mengikat sepatu yang tak kunjung selesai. Jeongguk sudah mencoba memutar dan mengikat tali tersebut, namun entah mengapa tali-tali itu tidak kunjung terikat juga.
Hingga akhirnya, Taehyung juga yang harus turun tangan. Lelaki manja seperti Jeongguk memang tidak bisa dibiarkan sendiri. Oleh karena itu, setiap Jeongguk akan berangkat ke kampus, sepagi apapun itu, Taehyung pasti ada disana. Memastikan semuanya terlaksana dengan benar.
"Dasar, bayi." Cetus Taehyung tanpa menatap sang pacar. Tangannya sibuk mengikat tali sepatu Jeongguk dengan cepat.
Jeongguk hanya terkekeh, tangannya bergerak mengusap kepala Taehyung yang sedang berlutut di hadapannya. Pagi ini tidak ada acara marah-marah seperti biasanya. Walaupun Jeongguk dengan iseng membangunkan pacarnya itu pagi sekali. Faktanya, Taehyung malah hanya menatap dirinya malas lalu beranjak dari tempat tidur, membantu menyiapkan semuanya.
"Rela gue jadi bayinya lo."
"Bacot. Cepet berangkat."
Taehyung berdiri setelah selesai mengikat kedua sepatu Jeongguk. Mereka berdua sama-sama menatap sepasang sepatu itu seksama. Sempurna. Simple dan rapi.
"Makasi, sayang." Ucap Jeongguk, membawa tubuhnya untuk mengambil tas ranselnya dan berjalan menuju pintu apartement.
Taehyung mengikuti dari belakang sambil diam-diam menelisik semua barang bawaan Jeongguk. Memastikan apakah ada yang tertinggal atau tidak. Karena, kalau sampai ada yang tertinggal, dirinya lah yang akan dibuat repot.
Tubuh Jeongguk berbalik saat dirinya sudah mencapai pintu. Tepat sebelum membuka pintu, ia masih sempat-sempatnya menarik pinggang Taehyung dan membawa tubuh kurus itu mendekat.
"Mau cium."
"Yaudah, tinggal cium kok susah."
Setelah terkekeh kecil, Jeongguk akhirnya membawa wajahnya mendekat. Menghirup aroma dari ceruk leher Taehyung sejenak lalu barulah ia memanggut bibir itu dengan lembut. Baik Jeongguk maupun Taehyung sama-sama memejamkan kedua mata mereka, menikmati hangatnya ciuman pagi yang tidak pernah mengecewakan. Selalu menghantarkan sejumput harapan dan semangat untuk menjalani hari.
Terutama untuk Jeongguk yang katanya akan menghabiskan hari ini full diluar. Dan baginya, sebuah ciuman hangat di pagi hari cukup untuk memenuhi energinya. Apalagi kalau bersumber dari sang pacar.
"Jangan kangen gue, ya."
"Iya... sana berangkat. Nanti telat."
"Hm. Dadah."
"Dadah. Jangan pulang subuh!."
━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━
Saat Taehyung melarang Jeongguk untuk tidak pulang subuh, seperti hal itu akan benar-benar terjadi. Yap, pulang subuh. Jeongguk benar-benar menikmati malamnya di club bersama dua sahabatnya Mingyu dan Eunwoo. Jam sudah menunjukan pukul setengah satu malam. Musik masih bertendum keras, cahaya lampu dari dance floor terkadang menusuk mata, namun mana ada yang peduli. Semua orang fokus untung having a good time disini.
Termasuk Jeongguk. Sebuah meja bundar yang dikelilingi oleh sofa melingkar itu mendadak ramai akibat Jeongguk yang baru saja kembali dari kamar mandi. Eunwoo yang pada dasarnya mudah sekali mabuk, menambah heboh suasana dengan mengangkat sebuah botol kaca berisi minuman beralkohol. Setelah bersulang ria, ketiganya langsung menegak gelas yang entah sudah kebetarapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissed | Kv
FanfictionJeongguk memang bodoh. Dia telah berjanji dengan Taehyung untuk tidak nakal saat pergi ke club. Namun nyatanya, ia malah berakhir mencium seorang wanita asing malam itu. Dan masalah tidak tidak berhenti sampai disitu. Kinda inspired by Katy perry, I...