3

5.1K 423 45
                                    

Hari Ini Jeongguk ada jadwal manggung di sebuah café milik Seokjin, kakak tingkatnya. Mereka sudah kenal dari kecil sebenarnya, maka dari itu hubungan keduanya berlangsung baik sampai sekarang. Bahkan, Taehyungpun juga mengenal baik kakak tingkat sang pacar.

Sebelum dirinya pergi menuju café, tentu saja Jeongguk harus izin dulu. Terdengar suara gaduh dari dapur ketika Jeongguk keluar dari kamar. Ah, ternyata sebuah sendok beserta garpu baru saja jatuh dari meja. Jeongguk hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Pacarnya itu memang suka teledor jika meletakkan sesuatu.

Saat Jeongguk melangkah memasuki area dapur, Taehyung langsung membalikkan tubuhnya dengan cepat, memasang senyuman canggung seolah tidak terjadi apa-apa barusan. Matanya menatap tubuh Jeongguk yang dibalut dengan kemeja putih tipis dan ripped jeans. Sial, pacarnya terlihat panas sekali.

"Kenapa?. Kok senyumnya gitu?." Tanya Jeongguk, berjalan mendekat dan mengedarkan pandangannya ke konter dapur.

Satu kata, berantakan. Terdapat sebuah mangkuk besar berisi adonan berwarna cokelat dengan taburan tepung di sekilingnya. Beberapa cangkang telur juga berserakan di sana.

Maka Jeongguk langsung menatap Taehyung, bermaksud meminta penjelasan. "Ngapain?."

"Bikin kukis." Ucap Taehyung pelan. Matanya sesekali melirik kekacauan yang terjadi di atas konter. Semoga Jeongguk tidak marah kali ini. Pacarnya itu benci sekali dengan yang namanya kekacauan.

"Buat siapa?."

"Buat Lo, lah."

Jeongguk sontak tersenyum  begitu mendengar jawaban Taehyung. Memang bukan kali pertama pacarnya itu membuatkan sesuatu untuknya, namun tetap saja rasa gemas itu selalu hinggap setiap kali ia melihat usaha Taehyung dalam membuat sesuatu.

"Okay..." Bisik Jeongguk sambil perlahan membawa kedua lengannya melingkari pinggang ramping Taehyung.

Setelah melayangkan satu kecupan gemas di pipi, Jeongguk kembali menatap Taehyung lembut. "Tapi gue mau pergi."

"Kemana?."

"Gue lupa kalo hari ini ada janji di café."

Taehyung lantas mengangguk lesu. Agak kecewa ketika mengetahui bahwa Jeongguk tidak akan bisa mencicipi kukis buatannya langsung setelah matang. "Yaudah."

"Jangan marah, dong." Ucap Jeongguk, menampilkan senyuman termanisnya yang membuat Taehyung juga ikut tersenyum, walau tipis.

"Enggak marah, Kok."

"Nanti gue makan kukisnya. Janji."

"Janji, ya?. Bener?."

"Iya, sayang."

Tanpa aba-aba tubuh Jeongguk hampir dibuat jatuh kebelakang akibat tubuh Taheyung yang menerjangnya tiba-tiba. Kedua lengan kurus itu kini sudah melingkar di pundaknya dengan erat. Karena gemas, Jeongguk terkekeh tepat di telingan Taehyung, lalu membawa tangannya untuk mengusap rambut lelaki itu.

"Gue nanti pulang malam. Jangan tunggu, tidur duluan aja."

"Gak janji." Ucap Taehyung, suaranya terpendam di ceruk leher Jeongguk.

Kissed | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang