21

4.3K 318 6
                                    

Taehyung meletakkan ponselnya di atas meja makan, kembali memusatkan pandangannya pada lelaki bernama Jeongguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taehyung meletakkan ponselnya di atas meja makan, kembali memusatkan pandangannya pada lelaki bernama Jeongguk. Tanpa ia sadari, sebuah senyuman simpul terbit di wajah manisnya.

Alasan pertama, semalam Taehyung tidur di ranjang yang sama dengan Jeongguk. Walaupun mereka tidak melakukan skinship sama sekali, kehadiran Jeongguk di sebelahnya, cukup membuat jantung Taehyung berdetak kuat tak karuan.

Alasan kedua, ketika pagi datang, hal pertama yang Taehyung lihat ketika membuka mata adalah Jeongguk yang sedang berbaring miring dengan senyuman manisnya. Lelaki itu menatapnya dengan senyuman tipis yang menggemaskan.

Alasan ketiga, Jeongguk memakan makanannya dengan lahap sekali. Dua buah gimbap yang Taehyung beli di supermarket terdekat sukses habis dalam sekejap. Kini, tersisa sepiring nasi goreng yang Taehyung buat dengan bahan seadanya tadi.

"Lo gak makan?." Tanya Jeongguk, mata bulatnya menatap Taehyung.

"Gak. Lo aja."

Jeongguk mengangguk pelan lalu menarik piring itu mendekat. Setelah mengambil sepasang sendok-garpu, ia mulai memakannya dengan lahap. Melihat itu, hati Taehyung sontak menghangat. Entah kenapa rasanya ia rindu sekali melihat Jeongguk makan dengan lahap seperti ini. Apalagi makanan yang Jeongguk makan kali ini adalah masakannya sendiri.

Ditengah kegiatannya menatap Jeongguk, Taehyung tiba-tiba dibuat risih. Apalagi kalau bukan rambut Jeongguk yang mulai jatuh menutupi wajahnya, menganggu acara makan. Maka dengan cepat Taehyung berjalan ke belakang lelaki itu dan membawa helaian rambut itu kebelakang dengan tangannya.

"Rambutnya udah panjang banget, Gguk." Ucap Taehyung, membuka ikatan rambut Jeongguk dan mengikat semua rambutnya dari awal.

Jeongguk berdeham setuju. "Sengaja. Menurut lo?."

Taehyung terdiam sebentar, menatap Jeongguk yang masih menyendok makanannya dengan tenang. Jeongguk rambut panjang? Sinting. Pikirnya. "Terserah lo."

"Menurut lo?." Jeongguk mengulang pertanyaannya.

"Ya, terserah lo."

"Duduk, jangan berdiri terus." Ucap Jeongguk, memutar tubuhnya guna menatap Taehyung.

Kaki Taehyung lalu beranjak dari tempatnya dan duduk di hadapan Jeongguk. Ia menyadari bahwa nasi goreng itu sudah tersisa setengah. Sebuah senyuman kecil lagi-lagi terbit di wajah Taehyung.

"Gue mau pendapat lo."

Bibir Taehyung langsung mengatup rapat saat itu juga. Tapi akhirnya, "Pake nanya. Lo diapain aja bagus."

"Oh, really?." Jeongguk mendongak, menatap Taehyung dengan senyuman miring andalannya.

Sialan. Taehyung rindu senyuman itu. Selalu berhasil membuat bulu kuduknya berdiri. Apalagi ketika mereka sedang melakukan kegaiatan panas, senyuman itu yang selalu Taehyung tunggu-tunggu.

"You're hot and you know it, Gguk. Gak usah nanya."

Jeongguk tertawa setelah mendengar itu. Semburat merah muncul di pipinya. Sungguh, ucapan Taehyung sedari tadi selalu berhasil membuat wajahnya memanas. Diletakkannya sendok dan garpu di atas piring, dirinya lalu menyenderkan punggungnya di kursi. Kini, total memusatkan pandangannya ke Taehyung.

"Makasi untuk kemarin dan hari ini."

Taehyung mengangguk pelan sembari memberikan senyuman termanisnya. "Sama-sama. Lain kali jangan gini lagi. Lo banyak duit, tinggal pesen aja kalo malas masak."

Tawa Jeongguk lagi-lagi terdengar, membuat Taehyung juga ikut teratawa. "Siap, boss."

"Lo besok ada kelas pagi, kan?."

Kepala Jeongguk mengangguk.

"Jangan begadang kalo gitu."

"Kalo gak bisa tidur gimana?."

"Paksa tidur."

"Telfon lo boleh?."

Raut wajah Jeongguk sangat antusias, membuat Taehyung terdiam sejenak, menatap wajah lelaki yang duduk di hadapannya itu.

"Y-ya boleh. Asal jangan terlalu malam."

"Oke!." Senyuman Jeongguk lebar sekali, gigi kelincinya sampai terlihat dengan jelas. "Nanti malam gue telfon lo. Harus diangkat."

"Iya, Ggukie." Ucap Taehyung dengan senyum yang tak kalah lebar.

'Ggukie'. Pangggilan yang sangat Jeongguk rindukan. Dan ketika panggilan itu keluar dari mulu Taehyung, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Begitu pula Taehyung, jujur ia juga rindu memanggil Jeongguk dengan panggilan-panggilan gemas.

Keduanya lalu menghabiskan waktu dengan berbincang di meja makan hingga akhirnya Taehyung memutuskan untuk pulang pada saat matahari tepat di atas kepala.

━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━

Jam sebelas malam. Jeongguk sudah siap untuk tidur dengan piyama yang melekat di tubuhnya. Setelah melakukan kegaiatan bersih-bersih sebelum tidur, Jeongguk langsung menyambar ponselnya dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Dengan senyuman mengembang, Jeongguk mengambil posisi berbaring dengan dua bantal sebagai penyangga kepalanya. Ponsel yang berada di ganggamannya sudah menampilkan deretan kontak yang ia simpan. Dan satu kontak langsung mengunci pandangan Jeongguk.

Dirinya ragu. Apakah Taehyung akan mengangkatnya?. Atau Taehyung hanya akan mengabaikannya?. Jari Jeongguk benar-benar berhenti tepat di atas nama Taehyung saat ini. Entah kenapa jantungnya langsung berdetak cepat ketika ingin menekan kontak itu. Padahal, kalau dipikir-pikir, itu adalah hal yang mudah. Tapi, kali ini berbeda.

Jeongguk merasakan sebuah tembok yang memisahkan dirinya dengan Taehyung. Dan ia pun tidak marah. Memang sudah seharusnya begitu pikirnya. Setelah semuanya terjadi, Jeongguk berusaha untuk tidak berharap lebih pada Taehyung. Entah itu sekedar hubungan pertemanan atau yang lain.

Hingga akhirnya, dengan ragu Jeongguk menekan kontak itu. Nada sambung terdengar, membuat senyuman Jeongguk kembali mengembang. Namun, tidak kunjung ada jawaban dari Taehyung.

Awalnya, Jeongguk masih berpikir positif. Namun, setelah percobaannya yang ke-lima, Jeongguk menyerah.

Ia hanya tersenyum tipis sambil menatap layar ponselnya. Mungkin memang dirinya belum diizinkan untuk masuk ke kehidupan Taehyung. Mungkin dirinya harus menunggu lebih lama lagi. Atau mingkin dirinya harus berusaha lebih keras lagi.

Tepat pada jam setengah dua belas malam, Jeongguk-pun meletakkan ponselnya di atas nakas dan tertidur. Menuruti perintah Taehyung untuk tidak tidur terlalu malam.













Hey yall,
Tadinya aku gak ada rencaca update, tapi karena aku gak bisa tidur terus gabut, jadilah aku nulis aja. Ini hampir jam tiga pagi. Aku ngantuk sebenernya tapi gak bisa tidur. Jadi kalo ada typo maaf ya hehe.

Hope you enjoy, love you<3

Kissed | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang