16

4.3K 305 7
                                    

Jeongguk memang sayang Taehyung, sayang sekali. Seakan tidak ada seorangpun yang dapat meragukan perasaannya kepada lelaki manis satu itu. Sejak sekolah menengan atas, tepatnya ketika mereka akan naik kelas, Jeongguk akhirnya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Taehyung. Karena ia tahu, kalau bukan ia yang memulai, hubungan mereka tetap akan menjadi ketidak jelasan.

Padahal, tanpa sepengetahuan Jeongguk, Taehyung juga berencana mengungkapkan perasaannya pada tanggal 30 Desember atau bisa dibilang pada tanggal kelahirannya sendiri. Tapi nampaknya, Jeongguk sudah bergerak duluan. sehingga mereka menjadi sepasang kekasih lebih cepat dari perkiraan Taehyung.

Jika ingin tahu lebih dalam lagi tentang hubungan mereka, orang yang paling tahu adalah Kim Mingyu—selain Jimin tentunya. Lelaki itu benar-benar yang memberi Jeongguk berbagai wejangan tentang pacaran. Mulai dari tempat yang cocok untuk nge-date sampai apa yang harus Jeongguk lakukan ketika Taehyung marah.

Hal itu berlangsung hingga mereka akhirnya lulus. Mingyu kira, pasangan itu sudah cukup dewasa untuk mengurus masalah hubungan mereka. Tapi ternyata, tidak juga. Jeongguk masih sering meminta solusi atau sekedar bercerita tentang hubungannya. Tadinya Mingyu biasa saja. Namun ketika masalah ini muncul, dirinya benar-benar marah, terutama pada Jeongguk.

Perselingkuhan itu adalah masalah yang paling konyol dan bodoh dalam sebuah hubungan menurutnya. Dan ia tidak pernah menyangka yang melakukan hal bodoh itu adalah sahabatnya sendiri.

Dan sepertinya Jeongguk tidak akan bergerak jika tidak dipancing terlebih dahulu. Karena jengah, Minyu akhirnya ambil inisiatif sendiri. Terserah jika Jeongguk berakhir murka sekalipun, Taehyung tidak bisa terus-terusan diperlakukan seperti ini.

Maka, disinilah Mingyu. Di sebuah cafe dekat kampus, ia senantiasa menunggu seseorang hanya untuk berbicara sebentar.

"Mingyu?."

Mingyu sontak mendongak ketika mendengar sebuah suara halus yang memanggil namanya. Ia mengangguk seraya tersenyum. "Hai."

Wanita berambut pendek itu juga balas tersenyum. Dia lalu ikut duduk di hadapan Mingyu. "Sorry, ya, lama."

"Gapapa, santai. Gue juga belum lama."

"Btw, ada perlu apa?."

Mingyu menegakan tubuhnya, menggeser gelas minuman yang menghalangi dan menatap wanita yang duduk dihadappannya itub seksama.

Rambut pendek, wajah manis, dan tubuh mungil. Pantas Jeongguk suka, pikirnya dalam hati.

"Gimana hubungan lo sama Jeongguk?."

"Biasa aja."

Kepala Mingyu mengangguk setelah mendengar itu. "Gue sebenernya gak mau ikut campur, tapi ini udah kelewatan. Gue gak bisa diem aja."

Kedua alis Seora lantas menyatu, menatap MIngyu dengan pandangan selidik. "Maksud lo?."

"Gue tau lo orang baik Seora."

Disini Seora semakin di buat bingung. Bahkan, ia sendiri bingung kemana arah pembicaraan mereka kali ini.

"Lo pasti gak mau dijadiin sebab hancurnya hubungan seseorang. Bukannya gue nyalahin lo, tapi gue mau lo tau kalau Jeongguk—cowok yang saat ini lagi deket sama lo itu brengsek af."

"Wait-kenapa lo ngomong gini?."

Mingyu mengusap wajahnya lelah. "Gue capek ngomong sama Jeongguk. Jadi gue ngomong sama lo aja."

"Mingyu, lo ngomong apasih?. Gue gak ngerti." Ucap Seora jengah. Dirinya lelah juga karena mingyu sangat lambat dalam menjelaskan sesuatu.

"Oke, jadi gini. Hari pertama lo ketemu sama temen gue, kalian kissed each other lips, kan?. Kalian pergi entah kemana sampai Jeongguk akhirnya pulang pagi, kan?. Sampai akhirnya temen gue cium lo di stage."

"Y-ya...?"

"Pacarnya udah tau itu semua."

"Pacarnya siapa?." Tanya Seora, mulai was-was.

"Jeongguk, lah."

"Hah?. Jangan bercanda." Seora menatap Mingyu horror. Jantungnya benar-benar berdegup kencang saat ini. Demi tuhan, ia kira Jeongguk sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Dan jeongguk juga pernah bilang sendiri bahwa dirinya sedang tidak ada hubungan apapun dengan siapapun.

Perasaan bersalah langsung menghantui Seora.

"Lo gak bercanda, kan?. Gue merasa bersalah banget." Ucap Seora dengan raut bersalah yng mendalam.

Benar, kan. Seperti perkiraannya. Seora bukanlah wanita bejat yang hanya ingin merusak hubungan orang seenaknya. Mingyu akhirnya hanya tersenyum tipis.

"Gue gak bohong. Tujuan gue ngomong sama lo, karena gue udah capek sama Jeongguk. Jadi, sebelum lo suka beneran sama tuh cowok brengsek, mendingan lo stop disini."

Dengan raut wajah sedih, Seora mau tidak mau harus setuju dengan usul Mingyu kali ini. "Makasi, ya, Gyu."

Mingyu tersenyum tipis. "Tolong maki-maki Jeongguk buat gue , ya."


Hey yall,Chapter ini pendek heheHope u enjoySee you tommorow maybeDadahh<3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Hey yall,
Chapter ini pendek hehe
Hope u enjoy
See you tommorow maybe
Dadahh<3

Kissed | KvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang