20

6.9K 932 147
                                    

Jangan Lupa Vote

__________________________

//(Y/N) POV//

Hari ini cuacanya lumayan sangat terik, mataharinya tepat berada di puncak kepalaku. Ya, soalnya udah siang sih. Tapi, sengatan terik matahari itu tak membuatku merasa lelah, dengan semangat, aku mengayunkan pedang kayuku kesana-kemari dengan gerakan yg lebih cepat dan tajam. 

Setelah beberapa jam, akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat. Saat aku ingin masuk ke mansion kupu-kupu, manik mataku tak sengaja bertemu dengan kakek codet. Ia tampak sedang memakan sesuatu sambil bersembunyi (?) 

Karna penasaran, aku langsung menghampirinya. 

" Konnichiwa ! Kakek codet ! " Sapa ku dengan sedikit berteriak. Sanemi tampaknya kaget dengan kedatangan ku yg tiba-tiba, langsung saja ia tersedak.

" E-eh ?! Kakek codet gak papa kan ?! Gak akan mati kan ?! " Teriak ku panik. Aku menoleh kesana-kemari untuk mencari air, namun nihil. Air yg kubawa sebelumnya, sudah habis kuminum.

" Bocah sialan ! Apa yg kau lakukan disini ha ?! Dan apa-apaan dengan 'kakek codet' itu ?! Namaku itu SANEMI ! Apa aku harus menusuk otak mu dulu agar kau dapat mengingatnya dengan baik ?! " Marah nya.

" Yahaha~ Maap deh~ Aku salah, soalnya kau emang cocok di panggil kakek kok. " Ucap ku santai.

" Sialan ! " Umpatnya.

" Ngomong-ngomong, apa yg kau makan itu ohagi ? " Tanyaku sambil menunjuk beberapa ohagi yg terbungkus di kertas. Tampaknya ia emang menyembunyikannya.

" Tch ! apa peduli mu ha ?! "

" Ya, kan nanya aja. Gak boleh ? " Kataku sambil cemberut. Ni anak kerjanya tensi terus, makannya mukanya kek kakek-kakek.

Sanemi tampaknya sudah frustasi dengan sifatku yg sepertinya sangat menyebalkan. Hehe~ Mampus lu~

" Sebelumnya aku kan dah bilang, ngapain harus makan ohagi sembunyi-sembunyi ? Toh, gak ada salahnya kan ? " aku pun ikutan jongkok di sebelah sanemi yg tampaknya masih merajuk (?)

" Tidak semudah yg kau ucapkan bodoh ! "

" Kalau gitu, mudahkan saja. Kalau ada yg mudah, kenapa harus pilih yg sulit ? " Sanemi pun terdiam. Nyehehe~ Skakmat kau kakek tua !

Lalu, ia pun menyodorkan sepotong ohagi kepadaku.

" Hm ? "

" Tch ! Ini makan ! Aku memberinya untukmu ! Harusnya kau berterima kasih ! " Ucapnya sambil marah-marah gak jelas.

" Wuah ! Arigatou ! Jangan-jangan... Ini balasan karna traktiran ku kemarin ya~? "

" Tch ! " Sanemi memalingkan mukanya.

" Yayaya~ Harusnya jangan malu-malu kek gitu dong~ Kalau begitu, aku makan ya, ittadakimasu~ Hmm... Oishiiii~ " Ucapku yg menikmati ohaginya. Jujur, emang enak banget lohhh ! Si kakek codet hanya memperhatikan ku. Tapi, yah aku juga gak peduli sih~

Keheningan pun melanda kami. Aku hanya menikmati ohagi sambil memandang langit biru yg tampak luas dan sangat indah. Warna birunya sempurna banget! Dii tambah dengan hembusan angin yg terasa sangat sejuk. Aih, nikmat mana lagi yg kau dustakan :D

" ...Oi. " Panggil sanemi yg tiba-tiba. Aku hanya meliriknya menandakan 'ada apa?'

" Kenapa kau tidak mengambil posisi pilar ? "

Ohh... Dia cuman mau nanya itu toh...

" Hmm... Gimana yah... Aku cuman merasa belum pantas untuk menerima posisi pilar. "

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang