Jangan Lupa Vote!
________________________Pagi harinya, (Y/n) terbangun. Telinganya menangkap suara kicauan burung dari balik jendelanya yg tertutup. Perlahan, ia pun mulai membuka matanya. Jari-jemarinya sibuk meraba tempat tidur, seolah-olah mencari sesuatu. Menyadari, kalau seseorang, alias tanjiro yg telah menemaninya tadi malam sudah tidak ada, ia mendongakkan kepalanya.
Menyipitkan matanya, mencoba beradaptasi dengan cahaya pagi yg menembus dari sela-sela jendela kayu. Akhirnya, (Y/n) bangun dari posisi tidur nya. Ia menguap. Berkat tanjiro, ia dapat tidur nyenyak tadi malam.
' Tapi, aku merepotkan tanjiro... ' Batinnya tak enak.
(Y/n) bergegas mandi dan memakai seragam kisatsutainya. Ia melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan pemeriksaan. (Y/n) menggeser pelan fusuma itu, memperlihatkan Shinobu yg tengah mengecek lembaran kertas dengan data-data kesehatan para kisatsutai yg terluka. Shinobu yg menyadari kehadiran (Y/n), hanya tersenyum dan menyapanya seperti biasa.
" Ohayou, (Y/n). " Sapa Shinobu.
" Ohayou Gozamaisu, Shinobu-san. " Balas (Y/n).
" Apa kau tidur nyenyak tadi malam ? Hujannya sangat deras, ya. " Ucap Shinobu. (Y/n) tersenyum simpul.
" Yah, begitulah. Petirnya sangat mengangguku. "
" Kau membenci petir ya, (Y/n) ? "
(Y/n) mengangguk.
" Aku sangat membencinya. Suaranya membuatku tidak bisa tidur. " Shinobu tertawa kecil mendengar tuturan (Y/n).
" Lucu sekali, seorang Asuka (Y/n) yg hebat, bahkan di akui oleh oyakata-sama, takut terhadap petir dibanding dengan pertempuran yg di penuhi mayat dan darah. " Kekehnya.
" Ahahaha... Tolong jangan meledekku, Shinobu-san. Kalau begitu, aku pamit ya, maaf kalau aku menganggu. "
" Tidak, tidak. Kau tidak mengangguku sama sekali, asalkan bukan dia yg 'tak pernah bicara itu' selalu menungguku bagai anak anjing, tapi hanya berkata satu-dua patah kata. Itu baru menyebalkan. "
(Y/n) ber-sweatdrop, ketika mengetahui kalau si pilar air telah dinistakan oleh sesama rekan pilarnya.
Kali ini, tujuan (Y/n) adalah mengunjungi kamar trio kamaboko. Ia sudah mendengar dari Sumi, kalau mereka bertiga telah mempelajari teknik penafasan penuh selama seharian untuk menjadi lebih kuat, apalagi mereka sama-sama tengah mencoba memecahkan kendi yg sangat keras itu.
Sesampainya disana, pintu ruangan itu terbuka. Alhasil, (Y/n) langsung masuk saja, dan... Yah... Betapa mengejutkannya, ia langsung disuguhkan pemandangan dimana Zenitsu yg mencoba mencekik Inosuke, entah apa penyebabnya.
' Inilah hasilnya, bila orang gila ketemu dengan orang gila. Maka akan menghasilkan sesuatu yg melanggar hukum dan norma alam... ' Jahannam sekali perkataannya ಥ‿ಥ
" Tanjiro. " Sapa (Y/n). Lantas, tanjiro pun menoleh ke arahnya, dan memberikan senyuman secerah matahari.
" Ohayou, (Y/n). "
" Ohayou. Ah, tanjiro. Itu... Soal tadi malam... Terima kasih dan maaf ya... "
" Eh, nande ? "
(Y/n) terdiam sesaat, ia mengalihkan pandangannya dari pemuda bersurai merah anggur itu. Telunjuknya sibuk mengusap-usap pipinya yg tidak gatal.
" Itu... Tadi malam, aku sangat merepotkan mu, jadi gomennasai... " Lirihnya malu-malu. Tanjiro pun terkekeh kecil, karna ekspresi (Y/n) yg begitu lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : In Another World
Fanfiction°☆° [ END ] °☆° Asuka (Y/N) seorang gadis SMP kelas 3 yang berumur 14 tahun. Termasuk kaum Wibu, tapi akalnya masih terbilang sehat. Niatnya sih, setelah pulang sekolah ia ingin langsung tidur di atas kasurnya yang empuk. Namun, setelah ia membuka...