Ehehehe dulu sebelum tersegel :v
Jangan Lupa Vote!
_______________________________" ...Y- "
" ..(Y/n- "
" ..(Y/n)! "
" (Y/n)!!! "
Mata ku langsung terbuka kala aku mendengar suara teriakan (?) yg terus memanggil namaku terus-menerus.
Tanjiro...
Aku bisa melihat jelas raut wajahnya yg khawatir.
Ah...
Aku baru menyadari kalau seluruh tubuhku di penuhi dengan keringat. Nafasku tersenggal-senggal. Mataku terasa sangat berat.
Apa yg terjadi ? Apa aku pingsan ? Ah... Sial... Kyojuro-san...
" (Y/n), kau baik-baik saja ? " Tanya tanjiro penuh ke-khawatiran.
Baik-baik saja ? Setelah mengalami kejadian pahit seperti itu, dan kau bilang baik-baik saja ? Haha... Pertanyaan yg sangat lucu.
" ...Ya... " Jawab ku lemas.
Tentu saja aku terpaksa berbohong. Bagaimana bisa aku bilang perasaan ku yg sesungguhnya ?!
" Fuhh... Syukurlah... Sebaiknya kau cepat bersiap (Y/n). Zenitsu dan Inosuke sudah menunggu di gerbang. " Ujar tanjiro.
Ha ? Eh ? Tunggu dulu... Bersiap-siap ? Apa maksudnya ? Tunggu. Tanjiro kenapa memakai seragamnya ? Bukankah dia terluka ?
" Apa kau tadi bermimpi buruk, (Y/n) ? " Tanyanya lagi.
Aku memegang keningku yg penuh dengan keringat. Kepalaku sedikit pusing. Jadi... Tadi itu mimpi ? Mimpi yg terasa sangat jelas itu ?!
" Eh.. Ya... Iya... " Jawabku ragu-ragu. Tanjiro hanya diam, menatapku dengan tatapan bingung.
" Ah, aku ingin ganti baju dulu. Kau tunggu saja di luar ya ? " Pinta ku. Tanjiro tersenyum, kemudian mengangguk.
" Wakatta, aku akan menunggumu di gerbang ya! "
" Ya. "
Setelah itu, dia pun berlari keluar sembari menutup fusuma. Aku masih terduduk di kasur, memegang kepalaku yg pusing dengan kedua tangan ku. Masih memikirkan semua hal ini.
" Jadi... Tadi itu mimpi ? Semua itu ? Kematian Kyojuro-san cuman mimpi ? Tapi, rasanya... Sangat nyata... "
Aku bermonolog dengan diriku sendiri. Syok dengan semua ini. Juga bersyukur semua itu hanya mimpi. Aku menyubit lengan ku dengan kuat hingga merah.
" Sakit. "
Berarti semua ini nyata... Tak terasa, air mataku mulai berjatuhan. Aku meremas bajuku.
" Syukurlah... Syukurlah... " Aku tak bisa berkata apa-apa. Aku sangat bersyukur... Mungkin tadi itu hanya bentuk kegelisahan ku saja. Pokoknya, kali ini aku tak boleh gagal!!!
. . .
Kami telah sampai di stasiun kereta api.
Sumpah, demi apapun. Aku sangat takut.
Jantung ku berdebar hebat.
Tanganku berkeringat dingin.
Rasanya seolah-olah, aku akan naik ke panggung dan menyanyikan suatu lagu konyol, seperti yg kualami di sekolah dulu. Bedanya, disini menyangkut nyawa seseorang. Tentu lebih menegangkan dari biasanya.
Jangan takut, (Y/n)... Jangan takut... Kau sudah pernah melawan Uppermoon 2, serta si marjan. Kau pasti bisa! Benar, aku pasti bisa!
Tanjiro menyadari kegelisahan ku. Ia memegang tangan ku, seolah-olah berusaha memberi semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : In Another World
Fanfiction°☆° [ END ] °☆° Asuka (Y/N) seorang gadis SMP kelas 3 yang berumur 14 tahun. Termasuk kaum Wibu, tapi akalnya masih terbilang sehat. Niatnya sih, setelah pulang sekolah ia ingin langsung tidur di atas kasurnya yang empuk. Namun, setelah ia membuka...