Terdengar suara kepakan burung gagak yg memecah keheningannya malam hari. Gagak itu turun dan mendarat di sebuah jendela. Di dalam ruangan itu, sudah ada sang pemilik yg menunggu kedatangannya, tangannya terulur untuk mengambil sepucuk surat yg diikat di kaki sang gagak.
Perlahan, ia membuka surat itu dan membacanya. Seketika, matanya melebar, tangannya mengepal kuat. Ia meremas surat itu hingga kusut. Di malam yg dingin itu, ia merasa frustasi dan sedikit kecewa pada fakta yg selalu disembunyikan dari dirinya.
• • •
" Bagaimana keadaanmu sekarang (Y/n) ? " Tanya Shinobu.
Mereka berdua tengah berbincang di ruang lab milik sang pilar serangga. (Y/n) baru pulang tengah malam-- kepergiannya yg mendadak membuat trio kamaboko cemas (terutama tanjiro).
" Ya, aku baik-baik saja. Berkat obat herbal darimu, staminaku langsung pulih. Terima kasih banyak, Shinobu-san. "
Shinobu tersenyum, ia merasa lega.
" Syukurlah kalau begitu. Aku hanya sedikit khawatir, karna kau tiba-tiba pergi kemarin. Padahal kondisimu belum pulih lohh~ "
(Y/n) terkesiap. Ia tahu, pergi secara tiba-tiba seperti itu, apalagi dengan kondisinya yg parah, bisa membuat pilar yg di depannya ini marah.
" Ughh, gomen... Aku punya... Beberapa urusan kemarin... Gomennasai... "
Shinobu menghela nafasnya.
" Yah, tidak apa-apa sih. Hanya saja... Tolong jangan lupakan kesehatan mu sendiri (Y/n)-san. " Ucap shinobu sembari tersenyum.
(Y/n) juga membalas dengan senyum simpul.
' Sepertinya aku gak bisa janji deh... '
• • •
Usai berkonsultasi dengan Shinobu, (Y/n) memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar untuk menghilangkan penat.
Tak lama, ia bertemu dengan trio kamaboko yg tengah latihan. Tanpa basa-basi, (Y/n) langsung menghampiri mereka.
" Yaho~ Minna! Hari ini kalian bersemangat sekali. " Sapa (Y/n).
" Oh! Hare-Onna! Ayo bertanding lagi denganku gyahaha!!! Aku yakin kali ini aku akan mencabik-cabik tubuhmu itu!!! " Teriak inosuke.
" Oy! Dasar babi! Kata-kata itu tidak sopan untuk perempuan tahu! " Marah Zenitsu.
(Y/n) terkekeh kecil melihat pertengkaran mereka. Yah, Zenitsu dan Inosuke ini adalah duo komedian yg menjadi penerang dalam cerita dark ini.
" (Y/n), bagaimana kondisi tubuhmu ? Apa kau sudah baikan ? " Tanya tanjiro.
" Ah, aku baik-baik saja kok, sungguh! Tanjiro, kenapa kau selalu khawatir padaku sih ? "
" Kenapa ? Itu karna kau selalu melakukan hal yg berbahaya tahu! Aku... Aku tak ingin kau terluka... " Di akhir kalimat, tanjiro memelankan suaranya agar gadis yg ada di depannya ini tak mendengarnya. Tentu hanya zenitsu yg memiliki pendengaran tajam, yg bisa mendengarnya.
(Y/n) menautkan alisnya heran.
' Bukankah kau yg lebih sering melakukan hal yg lebih berbahaya dari aku, tanjiro ? Lagian, ini kan resiko dari pekerjaan... Ah, rasanya kayak punya emak lagi... Ugh, kangen Ibu... T^T '
" Wakatta wa yo, aku akan lebih berhati-hati... "
' Tapi boong. ' Lanjutnya dalam hati.
Tanjiro tersenyum. Setidaknya ia bisa merasa lega-- Tapi hanya untuk sekarang.
" Lalu... Apa si ba- Inosuke ini jadi menantangku ? Hitung-hitung aku juga ingin menggerakkan badan juga. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : In Another World
Fanfic°☆° [ END ] °☆° Asuka (Y/N) seorang gadis SMP kelas 3 yang berumur 14 tahun. Termasuk kaum Wibu, tapi akalnya masih terbilang sehat. Niatnya sih, setelah pulang sekolah ia ingin langsung tidur di atas kasurnya yang empuk. Namun, setelah ia membuka...