51

1.6K 282 49
                                    

Sudah dua menit berlalu pasca serangan gempur-gempuran antara para pilar dan uppermoon 1. Keempat manusia itu terengah-engah karna kewalahan melawannya, tapi ,elebihi mereka semua, kondisi gadis itu tampak jauh lebih baik. Padahal ia adalah orang yg selalu menangkis serangan iblis mematikan itu.

" Apa kalian menyerah? " Kakushibou memposisikan katana anehnya, berada di sampingnya.

Guratan emosi memenuhi wajah Sanemi yg terluka, " Seperti kami akan manyerah semudah itu, bajingan! Akan aku kirim kau ke nereka! " Usai berucap lantang, Sanemi menghempaskan dirinya menuju Kakushibou.

" Tentu saja, seorang samurai tidak akan mengkhianati jiwa kesetiaannya, aku mengagumi keberanianmu. " Dia masih saja berceloteh meski tangannya sibuk menangkis serangan sanemi yg liar dan menghambur-hamburkan tenaga.

" Tentu saja! Kami setia pada rekan yg sudah seperti saudara kami! Tidak seperti iblis brengsek sepertimu! " Pukulan kuat yg ia terima dari arah sampingnya, berasal dari gadis pilar langit.

Ia tak sempat menghindar lantaran sulur merah itu masih menjebak kakinya. 

" Gadis aneh, kau bukan iblis, tapi memiliki sesuatu yg mirip iblis. Sungguh menarik. "

" Chi no Kokyu : Ni no Kata, Jigoku no Tobira : Aka! ( Pernafasan Darah : Teknik ke-2, Pintu Neraka : Merah! ) "

Suara gong menggema kuat pada ruangan itu, sangking kuatnya, sampai-sampai Sanemi dan Mui sampai terdorong ke belakang. Sejenak, Kakushibou terdiam karna teknik (Y/n).

Begitu suara gong itu menggema, ratusan sulur kuat dan berduri muncul dari tanah, Kakushibou dengan mudahnya memotong sulur-sulur tersebut. Namun sayang, bukannya habis, tapi sulur itu semakin banyak jumlahnya.

" Apa kau tau proses perkalian, tuan iblis? Jika kau mengkali 1 dengan 4, maka ia akan menjadi 4, maka begitulah seterusnya! Perkalian itu lebih banyak daripada menambah! Makannya, belajar sana! "

Tak berhenti sampai disitu, gadis itu kembali maju, suara gong kembali terdengar. Sanemi dan Mui tak tinggal diam, dan ikut membantu. (Y/n) mengayunkan pedangnya, hingga keluar bilah-bilah kecil yg hampir sama menyerupai bilah Kakushibou, bedanya, bilah miliknya kecil, namun banyak, dan lebih cepat. Bilah-bilah itu menggores apapun yg di lewatinya, hingga bertubrukan dengan teknik pedang iblis itu.

Tangan (Y/n) sedikit bergetar, kala pedangnya itu harus menahan beban berat dari teknik Kakushibou. Lalu, ia memutar otak, tangan kirinya ia julurkan dan ia aliri dengan darah miliknya hingga terbentuk pedang darah.

Disaat Kakushibou sibuk untuk menyerangnya, (Y/n) memanfaatkan momentum itu untuk menciptakan sebuah celah. Ia menghindar ke samping, lalu secepatnya ia lompat ke belakang iblis tersebut

" Chi no Kokyu : Yon no Kata, Chi no Manggetsu : Shi! ( Pernafasan Datah : Teknik ke-4, Bulan Purnama Darah : Kematian!) "

Seketika, sebuah gejolak bewarna merah kehitaman meliputi seluruh pedang darahnya. (Y/n) langsung memberikan serangan mematikan itu kepada Kakushibou, lalu serangannya merubah polanya menjadi setengah lingkaran, ledakan dasyat terdengar. Beruntungnya, gadis itu sempat menghindar dari serangannya sendiri.

" Oi, gadis petakilan!

G.g.g. Maksudnya...

" Oi, gadis sialan! Kau tidak mati kan?! " Pekik Sanemi.

" Ya, syukurlah tuhan masih memberiku kesempatan untuk bernafas! " Jawabnya.

Asap yg mengepul ruangan mulai menipis, hingga menampilkan sang uppermoon 1 yg bertelanjang dada dengan menampilkan tubuh atletisnya miliknya. Ups, tentu saja gadis bernama (Y/n) yg menjadi pelaku utamanya. Gadis itu menutup mulutnya.

Kimetsu No Yaiba : In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang