Uzui mengangkat alisnya.
" Hooh, ini cukup mengejutkan. "
Aku menatapnya malas. Aku benar-benar sangat tidak ingin berkelahi dengannya, tidak hari ini.
" Sudahlah, aku malas berdebat. Kita berangkat sekarang kan ? Ayo. " Ucapku.
" Memangnya kau tahu tempat apa yg akan kau kunjungi ? " Ujarnya lagi.
Aku membuang nafas kasar.
" Distrik merah, tempat yg penuh dengan kemaksiatan. "
Uzui hanya tertawa. Tanjiro menghampiriku.
" (Y/n), apa kau baik-baik saja ? Kau tampaknya kelelahan... " Sahutnya.
Aku tersenyum simpul dan mengelus kepalanya.
" Daijobu, aku baik-baik saja kok. "
Uzui berteriak dengan menyerukan bahwa dia adalah dewa perayaan, dan tanjiro malah mempercayainya, inosuke ikut-ikutan dengan menyebutkan kalau dia raja gunung. Ahh... Aku kasian sama Zenitsu yg harus menanggung malu dan setres.
Aku hanya diam dan berjalan di belakang mereka. Entah kenapa aku jadi teringat lagu remember - uru. Ugh! Aku ingin mendengar lagu itu! Tapi mau gimana lagi! Aku ada di zaman taisho! Dan lagi, Yuuki pasti tidak akan mengizinkanku!
Singkat cerita, kami sampai di distrik merah. Bau rokok dan alkohol langsung menyeruak begitu kami menapaki tempat ini. Ya, distrik merah. Tempat dimana para orang dewasa memuaskan nafsu mereka. Tempat para pelacur melakukan pekerjaan mereka.
Seperti namanya, merah. Tempat ini dipenuhi dengan lampu gantung bewarna merah, dengan diselingi warna kuning. Sangat ramai dan meriah, sekilas tempat ini mirip festival. Yah, hanya sekilas, padahal rumah bordil ada dimana-mana.
Kami menginap dulu di rumah wisteria, sekalian mengumpulkan kebutuhan untuk bertarung nanti.
Aku beserta trio kamaboko masih setia duduk di atas tatami. Dan dia (uzui), dengan seenak jidatnya saja memerintahkan orang-orang kediaman wisteria. Aku bahkan berkali-kali mengucapkan minta maaf karna merepotkan mereka. Maksudku, mereka memang ada untuk membantu, tapi gak begini juga hoi!
" Huh ? Memangnya kenapa ? Bukankah itu memang tugas mereka ? " Ucapnya acuh. Dia kembali duduk lesehan sambil mengupil-ga.
Aku hanya bisa diam dan menahan marah. ' Si brengsek ini... ' Geramku.
" Setelah kita berhasil menyusup ke distrik lokalisasi, kita akan mencari istriku dulu. Aku juga akan mencari informasi mengenai iblis. " Ujarnya.
Zenitsu tercengang, aku hanya anteng sembari meminum teh ocha. Sebaiknya aku bersiap untuk pemandangan gokil nanti.
" TIDAK BISA DIPERCAYA! " Pekik si pikachu.
" Hah ?! " Uzui menatapnya sebal.
" YANG BENAR SAJA! JANGAN GUNAKAN ANAK BUAHMU UNTUK MENCARI CALON ISTRI UNTUKMU!!! "
Oke, mulai dari sini sebaiknya aku tutup telinga. Anggap saja mereka iblis gila yg tidak tahu sopan santun.
Zenitsu terus berteriak sampai akhirnya, uzui melemparnya dengan beberapa tumpukan surat. Aku mencoba menahan tawa. Kasihan, tapi lucu ← (definisi teman lucknut)
" Suratnya banyak sekali. Apa istrimu sudah berada disana cukup lama ? " Tanya tanjiro.
" Dia punyai tiga istri, tanjiro. " Jawabku.
" TI-TIGA ISTRI ?!! TIGA ?! SIALANNN! KENAPA KAU PUNYA TIGA ISTRI ?! JANGAN BOHONG!!! "
Buagh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : In Another World
Fanfiction°☆° [ END ] °☆° Asuka (Y/N) seorang gadis SMP kelas 3 yang berumur 14 tahun. Termasuk kaum Wibu, tapi akalnya masih terbilang sehat. Niatnya sih, setelah pulang sekolah ia ingin langsung tidur di atas kasurnya yang empuk. Namun, setelah ia membuka...