#3 Pecahan gelas

4.8K 418 11
                                    

Dilain tempat dokter sedang memeriksa Adella. Tak lama dokter itu keluar, terlihat raut wajah khawatir Athala saat sang dokter keluar. "Gimana? " Tanya Athala datar padahal ia sangat khawatir

"Nyonya tidak apa apa tuan. Nyonya hanya kelelahan. Itu nyonya sudah sadar" Ucap sang dokter dan langsung meninggalkan rumah besar itu.

Athala langsung masuk ke dalam untuk menemui istrinya itu "Gimana ada yang sakit? " Ucap Athala khawatir.

"Anak itu mana? Dia baik baik aja?" Tanya Adella sedikit panik

"Kamu ngapain mikirin anak orang lain sih? " Ucap Athala

"Karna kamu cambuk dia" Ucap Adella

"Dia salah! Dia lukain princess kita Adella! " Ucap tegas Athala

"Ta-tapi" Ucap Adella

"Udah ya... Kamu kenapa belain dia terus sampe nangis gitu? " Ucap Athala. Ia binggung karna Adella sampai se histeris itu.

"A-aku gak tau. Hati aku sakit liat kamu lukain dia" Ucap Adella lirih.

.
.
.

Dilain sisi sekarang Alea sedang membantu orang dapur menaruh makanan ke meja makan untuk makan malam. Banyak pelayan yang menatap sedih ke arahnya

Ia masih sangat kecil tapi harus merasakan kerasnya hidup. Ia dituduh melakukan sesuatu yang ia sebenarnya tak pernah lakukan. Mereka semua tau bahwa Alea tidak pernah mengganggu Neyla hanya mereka tak berani bicara.

Mereka tau bahwa Neyla adalah putri satu satunya keluarga Pradipta. Dan merupakan putri kesayangan mereka.

Tak lama tiba tiba Neyla keluar dari lift dan dengan angkuhnya mendorong Alea hingga terjatuh. Hal itu membuat nampan yang dibawa Alea tumpah dan ada piring pecah disana.

Pecahan itu tak sengaja terkena kaki Neyla. Sedangkan Alea... Kini pahanya tertimpa beling kaca membuat darah keluar dari sana. Belum lagi tangan kanannya yang masih terluka menimpa pecahan piring juga.

Mereka berdua menangis. Dengan Neyka yang meneriaki nama maminya. Tak lama ada anak laki laki keluar dari lift dam langsung berlari menghampiri kedua gadis itu atau lebih tepatnya Neyla.

"Kamu kenapa dek?? " Tanya anak laki laki itu panik dan langsung memeluk Neyla yang menangis.

"I-itu dia lempar piring terus kena kaki Neyla" Ucap Neyla histeris

"Sabar ya. Kakak akan hukum dia. Kamu tenang ya. FRANS!! " Teriak anak laki laki itu diakhir katanya.

Frans adalah kepala rumah disini. "Ia tuan muda Devano" Jawab sopan Frans

"Panggil dokter Meri kesini!! " Ucap Devano dingin. Frans langsung bergegas menghubungi dokter Meri.

Dokter Meri adalah dokter khusus keluarga Pradipta. Tak lama lift kembali terbuka dan memperlihatkan anak laki laki yang wajahnya sama persis dengan Devano.

"Loh. Kamu kenapa sayang? " Ucap Daniel panik saat melihat Neyla menangis. Mereka tak ada yang memperdulikan Alea dengan lukanya daan tangisannya.

"INI ANAK PELAYAN TAK TAU DIRI INI!! BERANINYA DIA MELEMPAR PIRING KE NEYLA DAN MEMBUAT KAKI NEYLA TERLUKA" Teriak Devano sambil menunjuk nunjuk wajah Alea yang menangis.

PLAK!! Suara tamparan terdengar karena Daniel menampar Alea dengan kuat. Membuat gadis itu semakin menangis.

"DASAR TAK TAU DIRI!! MUNGKIN KAU BESAR DISINI DAN SELALU ADA DISINI!! TAPI KAU HARUS INGAT KAU HANYA ANAK DARI SEORANG PELAYAN RENDAHAN!! NYAWA PUN TAK ADA PENTING PENTINGNYA DI DUNIA INI!! " Teriak Daniel

"Daniel bawa Neyla naik. Tadi udah panggil dokter Meri paling bentar lagi dateng. Gw mau urus anak gak tau diri ini dulu" Ucap Devano.

Daniel langsung menggendong Neyla menuju ke atas. Dilain sisi Devano langsung menarik paksa Alea yang masih menangis agar berdiri.

Terlihat banyak sekali darah di paha dan tangan kanannya. Belum lagi bekas vambukan yang masih belum hilang dari tubuh gadis kecil itu.

"ANDA HARUS INGAT POSISI ANDA!! ANDA BAHKAN LEBIH TIDAK BEHARGA DIBANDINGKAN SAMPAH DIRUMAH INI!! HIDUP ANDA BAHKAN TAK AKAN ADA GUNANYA!! ANDA HARUS INGAT SAMPAI KAPANPUN ANDA HANYALAH ANAK PELAYAN RENDAHAN DAN AKAN TETAP BEGITU SELAMANYA!! " Ucap Devano dengan nada tegas dan dingin. Devano menggengam erat tangan kanan Alea yang penuh darah. Membuat luka itu semakin sakit.

Tak lama Devano langsung mendorong kuaat bahu gadis itu yang membuat gadis itu jatuh kembali menimpah pecahan kaca itu. Gadis itu cuman bisa menangis semakin deras.

Saat Devano berniat menampar Alea terdengar suara. "DEVANO!! " Teriakan Adella terdengar.

Putri DitukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang