#29 Takut

11.7K 645 87
                                    

Ada seorang anak kecil yang mengintip hal itu dengan rasa marah. Ya ia adalah Neyla, rasa marah, benci, iri menjadi satu. Ia tak suka anak itu, ia ingat wajah anak itu. "Anak yang di gendong papi itu anak pelayan itu kan. Berani sekali dia" Ucap Neyla marah

"Tunggu saja pelayan bodoh. Pangkatmu selalu dibawah dan akan tetap dibawah kapanpun itu. Opa, oma, papi, mami, kakak semuanya milik ku! " Ucap Neyla

.
.
.

Kini pukul 5 sore. Alea terbangun dengan tak ada siapapun di dekatnya. Para bodyguard berada di depan pintu. Sebenernya tadi Adella dan Zeana yang menjaga di sampingnya. Tapi mereka meninggalkan Alea untuk membuat makan malam spesial.

Mereka pikir Alea tak akan bangun secepat itu dikarenakan Alea yang terlihat sangat mengantuk akibat tak bisa tidur semalaman.

Alea membuka matanya, tidurnya sangat nyenyak tapi ia terbangun. Ia tak bisa melihaat apa apa tapi ia dapat merasakan kasur yang ditidurinya sangat empuk. Ia mulai ketakutan, apakah ia dibuang lagi? Apa dia memang ditakdirkan untuk sendiri?

Alea mulai menangis, ia takut diserahkan lagi ke orang jahat. Ia takut luka di tubuhnta semakin banyak. Sakit rasanya saat luka ditubuhnya semakin banyak.

Alea menangis tetapi sangat kecil. Dari dulu ia terbiasa menangis tanpa mengeluarkan suara. Kata bundanya suara tangisannya sangat menganggu dan menjijikkan jika didengar. Makanya para bodyguard tak dapat mendengarnya

Devano berjalan ke kamar adik kesayangannya. Tadi ia pulang dari main basket bersama temannya. Saat sampai rumah Adella memberi tahu bahwa Alea sendirian. Devano langsung bergegas menghampiri adiknya itu.

Saat pintu terbuka Devano terkejut melihat adiknya itu menangis. Ia langsung berlari menghampiri adiknya dan memangku sambil memeluknya

"Ada apa princess, ada yang sakit?? Kenapa nangis" Tanya Devano sangat panik

"Kak Vano" Ucap Alea sambil menangis. Ia bersyukur tidak dibuang lagi

"Kenapa hm. Cerita sama kakak kenapa? Ada yang sakitin kamu? " Tanya Devano

"E-enggak. Aku kira kakak mau buang aku. Aku takut kak, nanti aku dikasih lagi ke orang jahat. Sakit kak waktu mereka pukul aku. Lukanya gak mau ilang." Tangis Alea semakin pecah

Devani yang mendengar itu terpaku. Sangat nyeru dadanya mendengar Alea berkata seperti itu. Ia adalah orang jahat itu, ia juga yang memberikan Alea ke oraang jahat lainnya. Apa yang akan ia lakukan saat Alea tahu oramg jahat yang Alea maksud adalah dirinya sendiri.

"Gak apa apa ya. Gak usah takut princess, ada kakak. Kakak gak akan ninggalin kamu atau buat kamu dilukain siapa pun" Ucap Devano tanpa sadar air mata turun di pipinya.

"Kakak janji ya jagain Alea dari orang jahat? " tanya Alea sambil menunjukan jari kelingking nya. Devano tersentum kecil dan langsung memyatukan jari kelingking mereka

"Kakak ini dimana? " Tanya Alea

"Ini di rumah kita" Ucap Devano

"Tapi ini rumah kakak, bukan rumah Alea. Sekarang Alea udah sembuh, Alea mau ketemu bunda. Rumah Alea itu sama Bunda bukan sama kakak" Ucap Alea santai tapi samgat sakit di dengar Devano

"Kapan Alea bisa ketemu bundanya kak? " Tanya Alea

"Nanti Alea tanya sama opa dan papi aja ya. Soalnya mereka yang tau bundanya Princess dimana" Ucap Devano, ia bingung mau menjawab apa jadi ia memilih untuk menjawab itu

"Ohh nanti Alea tanya ke papi sama opa aja" Ucap Alea

"Ya udah gimana kalo sekarang kita keliling di taman ngelihat bunga bunga cantik punya oma sama mami? " Tanya Devano

"Tapi kan Alea gak bisa melihat kak. Jadi Alea gak bisa ngelihat bunga yang kata kakak cantik itu" Ucal Alea lirih dan sendu. Devano lupa, ia sangat bodoh bisa bisanya ia melupakan hal itu

"Maafin kakak ya, Princess gak usah sedih kita berenang mau? " Tanya Devano mengalihkan pembicaraan

"Mau, Alea gak pernah berenang. Tapi dulu waktu tinggal sama bunda, ada majikan bunda yang suka pukul Alea. Mereka pernah beberapa kali dorong Alea sampai tenggelam. Dada Alea sakit banget waktu itu" Ucap Alea dari senang menjadi sendu. Ia mengingat ingat waktu dimana majikan bundanya mendorong ia ke kolam renang

"Ta-tapi sekarang udah nggak ada. Yuk kita berenang kakak jagain" Ucap Devano. Lagi lagi penyesalan besar itu bersarang di hatinya

Putri DitukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang