#19 Pengakuan

11.9K 601 20
                                    

Sudah hamir 6 jam lampu operasi masih menyala tidak ada siapapun yang keluar dari dalam sana selain beberapa suster.

Semua anggota keluarga Pradipta hanya diam di depan ruang operasi. Disertai bodyguard bodyguard yang menjaga di sekliling mereka dan ruang operasi.

Tidak ada yang memeulai pembicaraan atau sekedar saling menguatkan. Semua benar benar hanya diam dan terjun ke pikiran masing masing. Masih terlihat jelas bekas tangisan di pipi mereka.

Adella keluar dari kamar rumah sakit 4 jam yang lalu. Setelah sampai di rumah sakit ia langsung pingsan di depan ruang operasi. Setelah sadar tanpa menunggu apapun ia langsung berlari dan meminta untuk menunggu di depan ruang operasi.

Akhirnya pintu operasi terbuka semua langsung berdiri. Dokter itu keluar dengan keadaan gugup

"BAGAIMANA!! " Ucap Athala

"Nona Alea sudah melewati masa kritis tapi-" Ucap dokter itu. Ucapannya terpotong oleh Devano

"TAPI APA!! ADIK SAYA UDAH BAIK BAIK AJA KAN!! " Teriak Devano

"Ta-tapi nona Alea mengalami masa koma. Ini karena luka dan penyakitnya yang tak segera ditangani dengan serius. Bolehkah saya bertanya, apakah nona Eline pernah mendonorkan jantungnya dan menukarnya dengan jantung yang lain?? " Tanya dokter itu takut.

Deg

Ucapan terakhir dari sang dokter membuat semuanya terdiam. Donor jantung? Itulah yang ada di pikiran mereka. Pikiran mereka langsung turun ke kejadian 4 tahun lalu dimana Neyla mengalami gagal jantung.

Athala langsung saya menjambak rambutnya sendiri. Ia langsung meninju ninju dinding rumah sakit hingga tangannya mengalir darah segar.

"INI SEMUA SALAH GW! EMANG BEGO LO ATHALA. SEMUANYA GARA GARA GW. GAK GAK PANTES JADI SEORANG AYAH!!! " Teriak Athala masih dengan meninju ninju dinding rumah sakit.

"Ma-maksud kamu apa Athala" Tanya Adella bingung

"ALEA YANG DONORIN JANTUNG BUAT NEYLA!!" Teriak Athala lagi yang membuat mereka semua benar benar terkejut. Adella sampai terduduk di lantai rumah sakit.

"DAN GW SAAT TAU JANTUNG MEREKA COCOK DENGAN SENANG DAN MEMAKSA UNTUK MENUKAR JANTUNGNYA!!! GW YANG NGERUSAK HIDUP ANAK GW!!! " Teriak Athala masih dengan memukul dinding rumah sakit.

Daniel berlari dari sana tanpa berkata apapun ia keluar dari rumah sakit dan menjalankan mobilnya dengan kencang. Ia melampiaskan semuanya di jalaan rayaa ia taak peduli jika ada polisi atau ia menabrak orang atau bahkan ia yang tertabrak. Hatinya sakit mendengar semua fakta itu. Walau umurnya baru menginjak 15 tahun tapi ia sudah dapat mengendari mobil tanpa SIM

Putri DitukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang