#26 Kakak

10.3K 612 69
                                    

"La-lampunya lagi rusak semua jadi gelap. Kamu lanjut tidur sayang ya, nanti lampunya dihidupin kalo udah bener" Lanjut Daaniel sedikit terbata bata

"Terima kasih tuan. Tolong nanti hidupkan lampunya ya, saya takut gelap" Ucap Alea. Setelaah itu ia memejamkan matanya.

Sekitar 20 menit terlihat gadis itu benar benar sudah terlelap. Barulah Adella dan Zeana menumpahkan air mata mereka. Mereka menangis tapi menutup mulut mereka sendiri agar tidak membangunkan gadis itu.

Athala langsung bergegas menekan tombol samping brangkar. Tak lama dokter datang dengan tergesa gesa. "Kenapa putri saya bilang kalau dia tidak bisa melihat apa apa" Tanya Athala dengan sendu. Tak perlu bertanya pun ia tau anaknya mengalami kebutaan. Karna dokter sudah memperhitungkan hal ini terjadi akibat pecahan kaca mobil saat kecelakaan.

"Sebentar saya cek terlebih dahulu" Dokter itu mengecek mata Alea setelah itu lanjut berbicara "Seperti yang saya bilang, kemungkinan mengalami kebutaannya sangat tinggi. Karena pecahan kaca mobil itu mengenai kornea nya"

"Apa bisa sembuh? " Ucap Adrian

"Kita bisa melakukan operasi. Tapi...ada kemungkinan operasi akan gagal yang malah akan menyebabkan kebutaan total. Apalagi kondisi jantungnya yang belum membaik"

Dokter itu keluar dari kamar pasien. Adella mulai berbicara "Athala, kenapa Tuhan gak mau liat putri kita bahagia. Gimana Athala, gimana kalo Alea tau kalo dia gak bisa melihat lagi" Ucap Adella sambil menangis dipelukan Athala.

Athala hanya diam. Sambil memandang kosong ke arah putrinya. Putri cantiknya yang sangat kurus dengan wajah pucat. Apa yang harus ia lakukan saat putrinya mengetahui jika ia buta.

Semuanya diam dan termenung dalam pikiran masing masing. Harapan mereka sekarang hanya Alea sembuh. Apapun cara akan mereka lakukan.

Sekitar 3 jam Alea kembali membuka matanya. Disana ada Daniel dan Miguel. Ada beberapa masalah penting di kantor dan rumah yang menyebabkan yang lainnya harus pergi terlebih dahulu.

"Pe-permisi" Ucap Alea terbata. Miguel yang mendengar itu segera berdiri dari sofa dan duduk di samping Alea

"Princess ada yang sakit? Kamu butuh apa" Tanya Miguel pelan

"Maaf tuan. A-apa lampunya masih rusak?" Tanya Alea

"Princess selama ini tinggal dimana? " Tanya Miguel mengalihkan pembicaraan

"Maaf tu-tuan kalau boleh tau terlebih dahulu. Tu-tuan siapa ya? A-apa kita saling ke-kenal? " Tanya Alea

"Emm dulu waktu kamu kecil kita sering ketemu" Ucap Miguel

"Ohh tuan temannya Bunda ya? " Tanya Alea antusias membuat senyum di bibir Miguel sedikit terbit

"Iya kakak kenal sama bundanya Princess" Ucap Miguel. Setidaknya ia mau mendekatkan diri dengan Alea

"Alea mau ketemu bunda boleh? Alea kangen bunda" Ucap Alea sedikit sendu

"Boleh, tapi Alea harus sembuh dulu terus harus panggil kakak bukan tuan" Ucap Miguel

"Iya kakak" Ucap Alea. Senyum lebar terbit di bibir Miguel.

Putri DitukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang