Putri Ditukar

#9 Menjadi pendonor jantung

"SAYA AKAN BAYAR BERAPAPUN SEMBUHKAN ANAK SAYA. TEMUKAN DONOR JANTUNG TERBAIK! " Ucap Athala

"Ma-maaf tuan tapi kita tidak bisa memilih sembarang jantung. Kita harus bisa memilih jantung yang cocok untuk non Neyla" Ucap sang dokter

Athala langsung mengambil ponsel yang ada di kantong celananya ia langsung menelpon asisten pribadinya

"Sebar kabar bahwa saya mencari donor jantung untuk anak saya. Jika ada yang cocok akan diberikan uang berapapun yang ia mau! " Ucap Athala pada orang di sebrang telp lalu mematikannya.

.
.
.
.

Sedangkan di lain sisi Alea di bawa oleh si pedagang sate ke panti asuhan dekat rumah kediaman Pradipta. Alea cukup senang karna ia bisa bermain dengan anak sebaya nya.

.
.
.
.

Sudah 1 bulan berita bahwa keluarga Pradipta mencari donor jantung. Banyak orang berbondong-bondong datang berharsp jantung mereka cocok. Mereka bukan tanpa alasan melakukan itu

Tapi memang uang yang ditawarkan tak main main. Makanya banyak dari mereka yang rela jika harus jantungnya di tukar.

Irene yang dari awal mendengar kabar itu pun panik. Ia takut putri kandungnya itu kenapa napa.

Sekarang Neyla berada di Rs. Pradipta berada di kamar mewah didampingi mami papi dan kakak kakaknya.

.
.
.

Irene sekarang sedang berada di jalan. Ia mencari keberadaan Alea yang hilang 1 bulan. Ia mencari bukan karna khawatir tapi ia ingin mencoba mengecek apakah jantung Alea cocok dengan jantung Neyla.

Saat di tepi jalan Irene tak sengaja melihat Alea sedang bermain di panti asuhan. Irene yang melihat itu pun langsung menghampirinya dan menarik Alea pergi.

Banyak anak yang melihat itu dan berteriak heboh. Mereka takit jika Alea diculik. Akhirnya ibu panti berlari keluar dan menyusul Irene yang menarik tangan Alea

"IBU! " Teriak ibu panti itu
I
Rene yang mendengsr itu pun berbalik. "Ada apa? " Tanya Irene

"Ibu jangan sembarangan dong bu. Ini anak panti saya" ucap ibu panti

"Saya bundanya Alea! " Ucao Irene ketus

"Bener sayang. Dia bunda kamu" Tanya Ibu panti pada Alea

"Iya bu. Ini bundanya Alea" Ucap Alea lalu tersenyum

Ibu panti itu sangat terkejut karna sifat Alea  dan Irene 180° berbeda. Irene langsung menarik keras tangan Alea dan memberhentikan angkutsn umum

"Bunda. Kita mau kemana? " Tany Alea bingung

"DIAM KAMU! " Ucap Irene yang membuat beberapa orang menoleh padanya

Kini mereka sampai di Rs. Pradipta, Irene langsung menghampiri petugas medis

"Permisi. Saya mau coba apakah jantung anak saya cocok sama jantung putri keluarga Pradipta? " Tanya Irene

"Ohh mau cek ya bu. Silahkan disini" Ucap petugas medis itu.

Kini Alea berada di dalam ruangan. Petugas medis itu sedang mengecek apakah jantungnya cocok. Ales tak tau apa apa ia pun bingung dengan yang dilakukan petugas medis itu.

Sedangkan Irene di luar ruangan sangat berharap jantung itu cocok. Ia tak mau anaknya sampai kenapa napa. Sekitar ½ jam Alea keluar bersama petugas medis itu

"Cocok bu. Jantung anak ibu cocok dengan jantung putri keluarga Pradipta" Ucao petugas itu.

Terlihat wajah bahagia dari wajah Irene. Ia sangat enang saat mengetahui jantung Alea cocok dengan jantung putrinya.

"Baik. Kapan akan melakukan operasi nya??" Tanya Irene

"Baik kami akan menanyakan pada keluarga pasien. Kami akan menelpon ibu kembali setelahnya" Ucap petugas medis itu

"Baik saya tunggu kabar secepatnya" Ucap Irene lalu mambawa Alea kembali ke kediaman Pradipta

.
.
.

Keluarga Pradipta yang mendengar ada donor jantung yang cocok untuk Neyla pun sangat senang. Putri kesayangan mereka akan sembuh kembali.

Athala meminta untuk operasi dilakukan keesokan harinya. Ya tepat hari ini. Hari ini Neyla akan melakukan transplantasi jantung

Neyla telah memasuki ruang operasi bersama donor jantungnya. Irene menunggu di balik dinding operasi. Ia sangat berharap operasi berhasil dan Neyka sembuh kembali.

6 jam operasi dilakukan. Membuat keluarga Pradipta dan Irene tak sabar menunggu hasilnya

Tak lama dokter pun keluar "Operasi berjalan lancar. Transplantasi jantungnya telah selesai. Antara donor dan penerima keduanya berhasil" Ucap sang dokter

Ucapan itu membuat keluarga Pradipta dan Irene sangat senang. Hanya keluarga Pradipta tak tau bahwa mereka sendiri yang mengorbankan prinses mereka untuk anak orang lain. Sungguh miris bukan

Alea yang tak salah apapun harus menerimaa hal seperti itu di dunia. Ia yang seharusnya hidup dengan kebahagiaan malah hidup dengan kesedihan.

Dan sekarang ia harus menerima keadaan bahwa jantungnya di tukar dengan jantung orang yang merebut kebahagiaan nya