Adella terkejut saat lift terbuka terlihat anaknya mendorong gadis kecil itu dan berniat menampar gadis itu.
"KAMU APA APAAN!! MAMI TAK PERNAH MENGAJARKANMU BERPERILAKU SEPERTI INI APALAGI DENGAN GADIS KECIL SEPERTINYA!! "Teriak Adella
" Mi... Dia lempar piring ke Neyla dan sekarang kaki Neyla kena pecahan gelas" Ucap Devano
"DEVANO!! MASUK KAMAR KAMU SEKARANG!! " Teriak Adella tak bisa dibantah. Akhirnya Devani berjalan menuju lift dengan tatapan tajam ke Alea.
"Kamu gak apa apa?" Tanya Adella pada Alea.
Alea takit bahkan sangat takut melihat Adella tapi ia mencoba untuk melawan rasa takutnya itu.
"A-alea gak kenapa napa kok" Ucap gadis itu masih dengan isakan
"Ma-maaf nyonya. Ta-tapu alea gak lempar piring" Ucap Alea dan kembali menangis
"Cup cup cup. Udah jangan nangis ya. Sini ikut tante ya, tante obatin lukanya" Ucap Adella dan langsung menggendong gadis kecil itu. Ia tak peduli jika bajunya terkena noda darah gadis kecil itu lagi.
Hal itu tak luput dari pandangan beberapa pelayan. Tapi pelayan itu bersikap acuh karna Adella memang terkenal sangat murah hati.
Adella membawa Alea ke kamar tamu di lantai 1. "Kamu tunggu sebentar disini ya. Nanti tante balik kagi. Bentar aja" Ucap Adella
"I-iya nyonya" Ucap Alea
Sekitar 10 menit kemudian Adella balik lagi dengan kotak P3k, satu dres indah, satu seoatu indah, dan bando cantik.
"Sini tante mau mandiin kamu boleh? Tante juga akan ngobatin kamu" Ucap Adella lembut
"Bo-boleh nyonya" Ucap Adella dengan terisak
Awella mulai membuka satu persatu baju gadis itu. Sakit itukah yang ia rasakan saat melihat tubuh gadis itu penuh dengan luka. Tanpa ia sadari air matanya menetes. Entah kenapa ingin rasanya ia menangis sejadi jadinya.
Sebuah tangan lembut mengenai pipinya "Ny-nyonya jangan nangis. Nyonya takut ya lihat badan Alea penuh luka. Seremin ya? " Tanya Alea sambil menghapus air mata Adella
"Enggak sayang. Nggak tau kenapa tadi tante tiba tiba nangis" Ucap Adella
Sebelum memandikan Alea. Adella membersihkan percihan kacah yang masih menempel di tangan dan paha gadis itu.
Ia membersihkan dengan hati haati. Ia salut dengan gadis kecil di depannya. Gadis itu benar benar tak menangis padahal ia tau rasanya akan sangat perih.
"Udah dibersihin sekarang saatnya mandi" Ucao Adella dan membawa Alea masuk ke kamar mandi tamu.
Adella langsung memandikan Alea dengan pelan pelan. Ia tau gadis itu menahan agar tidak menangis. Ia terus meandikan dengan perlahan dan lembut.
"Alea seneng. Bisa dimandiin. Alea gak pernah di mandiin bundanya Alea" Ucap gadis itu dan diakhir katanya kembali sendu.
"Kamu gak pernah dimandiin bunda kamu?" Tanya Adella.
"Nggak.. Bunda selalu bilang aku anak pembawa sial jadi gak pantes idup" Ucap Alea sedih. Dan itu memang benar. Irene selalu berkata bahwa Alea anak bawa sial.
Adella sedikit terkejut mendengar perkataan Alea. Alea adalah anak terkuat yang pernah ia temui "Gak apa apa. Kamu kan anak kuat ya. Bunda kamu mungkin lagi emosi" Ucap Adella sendu
Selesai memandikan Alea ia mengoleskan obat ke badan Alea banyak sekali puka apakagi dibagian punggung nya. Setelah itu Adella memakaikan Alea dress cantik beserta sepatu dan bandonya
Rambut Alea juga dikuncir dengan poni lucunya. Ia sangat cantik dan lucu.Entah kenapa Adella senang berada dekat gadis kecil itu. Sakit rasanya saat melihat gadis itu dilukai atau terluka. Entah kenapa ia juga binggung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Ditukar
RandomMenceritakan pilu nya hidup seorang gadis. Gadis kecil yang harus menderita. Gadis yang sebenarnya terlahir dari keluarga kaya tapi dengan jahat hatinya ditukar. Gadis yang harus menjadi pelayan di rumah keluarga aslinya dan disiksa oleh orang tua...