Menceritakan pilu nya hidup seorang gadis. Gadis kecil yang harus menderita. Gadis yang sebenarnya terlahir dari keluarga kaya tapi dengan jahat hatinya ditukar.
Gadis yang harus menjadi pelayan di rumah keluarga aslinya dan disiksa oleh orang tua...
Kini telah berlalu 4 tahun. Neyla sudah berumur 10 tahun kini. Hidup dengan kemewahan dan berlimbang harta. Kakak kakaknya sudah beranjak remaja semua.
Putra keluarga Pradipta besar menjadi laki laki tampan dengan sifat yang berbeda beda. Sungguh unik keluarga ini.
Adella yang masih terlihat muda walau umurnya telah menyentuh kepala 4. Sama dwngan Athala yang masih terlihat tampan.
Neyla sekolah di sekolah milik keluarga Pradipta. Sekolah terbaik di sana. Dengan segala kemewahan dan kecanggihan sekolah itu. Dan jangan diragukan anak anak lulusan sekolah itu.
. . .
Dilain sisi Alea besar menjadi anak pendiam. Kejadian bertahun tahun lalu masih selalu ia ingat. Walau ia pendiam tetapi senyum di wajahnya jarang sekali luntur. Ia menjadi pelayan di rumah laki laki yang membawanya itu.
Laki laki itu bernama Cakra. Tuan Cakra. Dia dulunya sahabat dekat Athala. Hingga gara gara masalah perempuan mereka menjadi musuh bebuyutan. Cakra tak memiliki istri ataupun anak. Ia hidup hanya untuk dirinya sendiri. Itulah ungkapsn yang sering ia katakan
Alea sendiri tak tau sebenarnya salahnya apa hingga Cakra selalu keras dan kasar kepadanya. Tak ada kelembutan di setiap tindakan Cakra. Jangan kalian kira selama 4 tahun ini hidup Alea semakin baik.
Semuanya salah, bukan bertambah baik malah bertambah buruk. Jauh memburuk. Luka di sekujur tubuhnya selalu ada dan tak pernah menghilang bahkan luka luka itu tak di biarkan sembuh terlebih dahulu.
Lelah hanya itu yang mewakili perasaan Alea. Gadis bermata hijau dengan rambut coklat berponi. Saat cantik bukan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi semakin besar wajah Alea semakin mirip Athala dalam versi perempuan. Hanya pipi gembul dan mata bulat nya yang menurun dari Adella
Alea tidak sekolah. Bagaimana ia mau sekolah jika ia tak dibiarkan melangkahkan satu langkah saja melewati gerbang rumah itu.
. . .
"Princess kamu dimana" Ucap Reviano di dalam kamarnya. Ia memandang langit penuh bintang malam itu.
Ya, ia menunggu Princess nya. Princess hatinya yang pergi entah kemana. Saat ia mencari kembali Alea, ternyata Alea pergi entah kemana. Dia mencari Alea kemana mana tapi tak ketemu.
"Sayang" Ucap mama Reviano dari depan pintu, mama Reviano melihat sang anak yang duduk depan balkon memandangi langit. Ia tau anaknya sedang memikirkan Alea
"Belum ketemu ya? " Tanya Reviano tanpa menoleh ke sang mama
"Belum. Kita cari yang sabar ya" Ucap mama Reviano
"Sabar sampai kapan ma? Belum cukup sabar ya Viano selama ini? " Tanya Reviano sedih.
. . .
Kini Neyla ingin berangkat sekolah. Ia memakai baju sekolahnya beserta tas, sepatu, dan pita di rambutnya. Irene hanya mengintip dari dapur, ia senang anaknya bisa hidup bahagia dan serba berkecukupan.
