#18 Penyesalan

12.6K 669 67
                                    

HEIIIIII GESSSS
KANGEN AKU GAK??
KANGENLAH!!
HARUS KANGEN DONG
SEBULAN LEBIH LOH NGGAK UP UP
KALO NANYAIN KEMANA SIH AKU
JAWABANNYA ADALAH...... GAK KEMANA MANA
AKU SELALU BACAIN KOMEN KALIAN
TAPI GAK TAU KENAPA GAK MAU UP AJA
MALAH SIBUK NGEHALU SENDIRI
SALAH SATU ALASANNYA KARNA BINGUNG
MAU BIKIN CERITA INI BAGUS

TAKUTNYA KALO NGASAL JADI MONOTON SAMA CERITA ORANG LAIN. AKU GAK MAU CERITA AKU SAMA KAYAK CERITA ORANG LAIN. JADIIIIIIIIIIIII SEBULAN LEBIH INI AKU UDAH SIAPIN CERITA YANG BENAR BENAR AKU SUKAAAA DAN SEMOGA JUGA KALIAN SUKAAAA. BENERAN DEH AKU GEK PLAGIAT SIAPAPUN.
.
.
.
.
.
Hidup Neyla berubah. Semuanya berubah 180°. Dia yang biasanya dilayani bak putri kerajaan berubah seperti seorang gelandangan. Keluarga Pradipta berbaik hati menjadikan Neyla pelayan di kediamannya.

Neyla yang tak pernah manginjakan kakinya ke dapur sekarang harus keluar masuk dapur. Harus membersihksn toilet. Membersihkan kolam renang. Melakukan hal yang biasanya tak pernah ia lakukan. Ia tak lagi bersekolah. Ia tak lagi tidur di kamar indahnya.

.
.
.

Athala dalam seminggu ini sering bengong. Ia bingung harus membicarakan hal ini ke keluarga nya atau tidak. Bahwa yang mendonorkan jantung buat Neyla adalah putri mereka. Penyesalan selalu ada.

Hari ini Cakra berjanji akan memberitahu mereka keberadaan Alea. Cakra mengirimkan pesan bahwa Alea berada di rumah sakit Bunda. Rumah sakit kecil di ujung kota.

Mereka sangat terkejut. Bisa bisanya Cakra memasukan Alea ke rumah sakit itu. Tapi mereka tetap berfikir positif, mereka berfikir jika Alea hanya kelelahan.

Mereka telah sampai di rumah sakit itu. Kecil dan kumuh itu yang mereka lihat. Bahkan mobil mereka pun tak bisa masuk. Setelah masuk mereka mendengar seorang perawat berteriak "Pasien kamar ICU kritis"

Akhirnya Adrian memutuskan untuk bertanya pada resepsionis disana. "Permisi apa saya boleh tau dimana ruangan cucu saya. Namanya Alea" Tanya Adrian

"Ohhh disana pak terus belok kiri. Ruangan paling ujung " Ucap resepsionis itu

Akhirnya mereka munju ruangan yang di tunjukan. Sepanjang lorong mereka hanya melihat beberapa orang berlalu lalang. Mereka telah sampai ujung yang terlihat hanya ruang ICU.

Mereka bingung dimana Alea. Ini hanya ada ruang ICU. Mereka tak pernah berfikir jika pasien kritis itu Alea. Tak lama pintu ruang ICU terbuka, 3 perawat membawa brangkar buru buru, terlihatlah seorang gadis keluar dari ruangan dengan didorong para perawat.

DEG

Itu yang mereka rasakan. Keadaan tidak percaya melihat seorang gadis berwajah mirip Athala dengan banyak selang untuk bertahan hidup di tubuhnya.

"ATHALA ITU GAK MUNGKIN PUTRI AKU KAN!!! ITU GAK MUNGKIN PUTRI AKU!! DIMANA PUTRI AKU!! PUTRI AKU PASTI SEHAT DIA PASTI NUNGGU AKU!! DIA DIMANA!!!" Teriak Adella histerus setelah melihat brangkar berisi gadis itu.

Devano, Daniel, Miguel, Rashya hanya diam terpaku, gadis kecil terlihat sangat menderita, belum lagi beberapa luka yang terlihat di kepala, tangan, kaki, wajah.

Athala dan Adrian berlari mengikuti brangkar itu. Brangkar itu memasuki ruang Operasi. Tapi yang mereka binggung operasi itu tidak segera dilaksanakan oadahal terlihat bahwa gadis itu sangat tidak baik baik saja dengan monitor yang memperlihatkan detak jantung sangat lemah.

"SIAPA NAMA ANAK INI!?!! " Teriak Athala ke perawat itu

"Alea Annabelle"

DEG

Lagi lagi jantung mereka seakan berhenti bergerak mendengar nama itu.

"KALAU KEADAAN NYA DARURAT KENAPA KALIAN MALAH DIAM!!! " Teriak Adrian ia tak sanggup melihat cucu perempuan satu satunya menderita seperti itu.

"Karna keluarganya bilang untuk tidak melakukan tindakan tanpa persetujuan mereka terlebih dahulu" Ucap perawat itu.

"SAYA ORANG TUA KANDUNGNYA!!! " Teriak Athala. Sakit rasanya melihat putri kandungnya menderita seperti itu.

Adella, Zeana, Miguel, Rashya, Devano baru saja sampai di depan ruangan operasi, melihat Athala yang berteriak kepada perawat itu.

Tanpa babibu Athala langsung menggendong tubuh Alea yang sangat lemah beserta tabung oksigen yang masih menempel di tubuh Alea. Ia berlari masuk ke dalam mobil.

Mobil kedua berisi Zeana, Adrian, dan Adella. Dan mobil satunya berisi Miguel, Daniel, Devano dan Rashya.

Terlihat mobil Athala yang sangat kencang di jalanan, menerobos lampu merah, ia tak mementingkan dirinya sendiri yang ia pedulikan putrinya baik baik saja.

Di depan Rs. Pradipta. Athala berlari menggendong tubuh kecil Alea. "SELAMATKAN PUTRIKU CEPAT!!! " Teriak Athala histeris.

Dokter yang sedang menangani operasi langsung keluar "Ma-maaf pak tapi kami sedang melakukan operasi" Ucap dokter terbaik di rumah sakit itu.

"CEPAT!! " Teriak Athala.

Tubuh Alea langsing dibawa oleh perawat masuk ruang IGD. Disana sudah banyak sekali dokter yang menangani gadis kecil itu.

Terlihat di luar ruangan Athala terduduk lemas. Ia tak akan memaafkan dirinya sendiri kali ini. Ia menyiksa putri kecilnya sendiri dan malah menjaga putri orang lain. Bahkan ia dengan rela menukar jantung putrinya dengan jantung putri orang lain.

Putri DitukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang