3.0 | Gue juga suka!

250 201 533
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Sumpah! Ini maksudnya apa!"

"Matematika bukan, sih?"

"Gak tau! Yang jelas ini angka."

Mereka saling bertatapan, menghela napas gusar.

"Hah ...."

Setelah diomeli panjang lebar oleh Bunda—yang sebenarnya tidak mempan—mereka segera membersihkan diri. Tidak lupa sholat dan makan. Jam delapan malam, Imah dan Icah membeberkan kertas-kertas yang Bunda beri. Kertas inilah yang membuat Imah dan Icah gusar. Imah kembali meneliti isi kertas tersebut. Lagi-lagi tak bisa memecahkan maksud angka-angka itu.

Begitulah isi kertas tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah isi kertas tersebut. Kalau kayak gitu, gimana googling-nya coba? Gak mungkin, kan, ditulis seperti di kertas. Paling yang keluar iklan. Huh!

Siapapun yang tau bagaimana memecahkannya, tolong beritahu Imah dan Icah!

"Ini maksudnya dikurangi, ya?" tebak Imah. "Coba hitung pakai kalkulator!"

"Berapa, aku tulisin," ujar Icah bersiap mengetik. Imah mengangguk dan mulai menyebutkan angka-angka.

"31 ...."

"Terus."

"Kurang 25 ... kurang lagi 51."

"Lanjut."

"Kurang 23. Berapa hasilnya?"

"-68. Terus gimana?"

Hening beberapa saat,

"Gak tau ... Terus diapain lagi ...," keluh Imah. Gadis di sebelahnya hanya menghela napas kasar. Entah sudah berapa kali.

"Tuh, kan! Aku bilang apa, Bunda pasti gak akan kasih bocoran dengan mudah," seru Imah mulai menyerah.

Hide N SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang