Dua Minggu berlalu dengan sangat cepat .Liburan sekolah pun tiba musim panas akan segera hadir.murid murid sekolah menyambutnya dengan sangat gembira tak terkecuali Alya karna yang ia rasakan libur dan tidak libur sama saja tetap melakukan aktivitas seperti biasa
Setelah pembicaraan nya dengan Dikta waktu itu ia benar benar menjaga jarak. setiap ia berpapasan dengan Dikta Alya langsung pergi dari hadapaannya tanpa basa basi. Dikta mengerti dengan itu,maka ia pun menuruti kemauan Alya.
Tidak ada yang tahu hati manusia. semuanya berbolak balik. mungkin saat ini Alya perlu waktu untuk memulihkan dirinya terlebih dahulu sebelum menerima kembali seseorang oleh karena itu Dikta mengikutinya. Dikta cukup mengerti untuk tidak terlalu gegabah memaksa Alya bersamanya. Perkara hal yang didalam diri memang tidak mudah prosesnya. Pemulihan yang dilakukan pasca mengalami banyak kejadian menakutkan atau tidak mengenakan membuat beberapa orang yang menderitanya terkurung dalam hal itu.
Sore ini Alya berkumpul dengan temannya dicafe biasa. Ia malas sekali keluar ketika libur apalagi liburan sekolah seperti ini. kalau orang orang biasanya memanfaatkan liburan untuk istirahat sejenak dengan berlibur berbeda dengan Alya ia memilih liburan untuk benar benar istirahat. Mengistirahatkan semua aktivitasnya dengan hanya bermalas malasan seperti baca buku atau nonton film.
"Liburan gini nggak ada rencana kemana gitu?" Tanya Lila disela sela obrolan mereka
"Males ah, dirumah aja" Sasa juga mempunyai sifat yang sama dengan Alya yaitu lebih memilih malas malasan dirumah
"yuk,cari keseruan. Bosen nih kalo dirumah aja" jawab Riri yang memang hobinya bertraveling
"Enaknya kemana?jangan ketempat yang biasa"
Alya hanya sibuk mendengarkan tanpa menanggapi. Paling ia hanya mengikuti kemauan temannya atau lebih tepatnya dipaksa
"Ke pantai?" Riri mengajukkan opsi untuk memilih
"Bosen,udah biasa" Sasa menyahutinya. Sebagai orang yang tidak terlalu suka suasana laut ia jarang sekali mengunjunginya. Tidak tahu kenapa suasananya biasa saja karna dia juga tidak terlalu bisa berenang mangkannya menyeburkan diri ke laut atau biasa dikenal dengan sebutan snorkeling tidak menjadi pilihannya.
"Yee,Lo kan emang gabisa berenang" Ledek Lila
"Sialan Lo"
"Gimana kalo ke pegunungan gitu? Cari suasana yang seger seger" Riri kembali memberikan pilihan agar teman temannya memilihnya
"Hiking?" Tanya Lila
"Nah,gimana kalo itu aja. Sekali kali cobain hal baru"
"Boleh tuh,gimana yang lain?"tanya Lila kepada dua temannya yang sedari tadi tidak telalu antusias ingin berlibur
"Gua,ikut kalian aja" Sasa menanggapinya dengan malas
"Oke,gua anggap Lo setuju" ucap Lila kepada Sasa yang dijawab dengan anggukan kepala lalu ia beralih kepada Alya yang sejak tadi hanya mendengarkan saja "Lo Al gimana?"
"Ga ikut ah,"
"Masa Lo gaikut sih? Gamau tau pokonya Lo harus ikut"
"Nanti gue pikir pikir dulu"
"Yaelah, kelamaan Al. Pokonya Lo ikut oke kalo Lo diem berarti gua anggap setuju" Lila memaksanya. Alih alih ingin membantah Alya hanya menganggukkan kepalanya saja. Seterah merekalah pikirnya. Tidak ada salahnya juga ikut
Alya bukan tipe orang yang suka berpergian mangkannya tidak banyak tempat tempat yang sudah ia kunjungi. Bisa dihitung pakai jari apa saja tempat yang sudah dia kunjungi paling.. hanya toko buku,cafe ini dan laut. Bukan hanya menutup dirinya saja kepada orang lain tetapi dia pun menutup dirinya pada dunia. Sedalam itukah lukanya? Sampai dunia saja tak bisa menjangkaunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TEMU
RomanceIni bukan cuma cerita tentang dua orang yang bertemu. Tetapi tentang banyak pertemuan yang harus di lewati. Bertemu dengan kebingungan,kekhawatiran,kegelisahan,kesedihan dan lain lainnya. Dan fase ini harus dilewati. Setiap orang mempunyai cerita h...