Terjebak di dalam masa lalu tidak akan membuatmu beranjak menemui seseorang dan kisah yang baru.
Manusia dengan masa lalu mempunyai ikatan erat yang tak akan bisa dilepas. Bahwa ketika sudah beranjak ke depan masa lalu akan terus ada. Kita punya kesempatan untuk merubah masa lalu menjadi lebih baik. Rubahlah masa lalu,jangan sampai masa lalu yang menjebak kamu kedalam realita hidup yang hanya berisi penyesalan di dalamnya.
Pagi menyapa melalui embun pada daun daun hijau yang tumbuh subur disekitarnya. Cuaca cukup mendung diluar atau memang masih terlalu pagi untuk bangun. hari ini rencananya mereka akan melakukan summit. Yang artiannya mendaki gunung sampai ke puncak.
Semalam saat bulan purnama sedang memancarkan sinarnya dengan sangat terang,dua orang itu menikmati malam panjang dengan tidur nyenyak. Beban yang dirasa Alya seketika terasa lebih ringan. Memang benar ya ketika kita melepaskan beban itu dengan bercerita kepada orang yang tepat kita jadi merasa lebih lega. perasaan memang bekerja seperti itu bila terus menerus disimpan didalam diri sendiri perasaan itu akan terus menyiksa kita. Tapi bila kita lepaskan justru kita mendapat kelegaan tersendiri
Sasa,Riri dan Lila keluar dari tenda yang langsung disapa dengan udara dingin yang menusuk kulit. Mereka memilih membiarkan Alya tetap tidur. Begitu juga dengan ketiga laki laki yang juga tidak membangunkan Dikta. Jika kalian berpikir mereka tidak mengetahui kejadian apa semalam kalian salah besar. Mereka mengetahuinya hanya saja memilih diam seakan akan tidak tahu apa yang terjadi
Sasa lega bahwasannya Alya bercerita pada orang yang tepat. Ia tidak marah mengetahui banyak sekali rahasia yang disimpan Alya sendirian tetapi memilih memberi tahunya kepada orang lain dibanding dirinya yang sudah kenal sejak lama.
"Gua seneng, Alya bisa terbuka sama perasaanya sendiri" ucap Sasa dengan raut senang
"kita nggak bisa apa apa. Selain jadi support system dia" ujar Lila
"Gua berharap dia akan nemuin orang yang tepat" kata Riri yang di anggukin Sasa dan Lila
Para laki laki itu keluar dari tendanya yang berada disamping tenda perempuan. Wajah bantal melekat diwajahnya yang baru bangun dari tidur. Rambut acak acakan yang tidak dirapihkan dan tubuh yang belum mandi sejak kemarin. Tapi itu semua tidak mengurangi pesona mereka. Buktinya saja tiga perempuan yang ada didepannya jatuh hati padanya.
"Alya belum bangun?" Tanya Andra
"Belum,sengaja nggak dibangunin masih nyenyak tidurnya"
"Baguslah,dia bisa tidur nyenyak"
"Kalian tahu kejadian semalem?" Riri bertanya pada mereka yang dianggukinya
"Semalem,gua mau keluar buat buang air kecil tapi nggak jadi pas gua lihat mereka lagi pelukan berdua" sahut yogi
Leon menanggapi dengan raut yang tidak percaya "pertama kali gua lihat Dikta meluk cewe"
"Tandanya dia normal" sahut yogi
"Ya,maksudnya baru kali ini gua lihat dia begitu sama perempuan Lain selain mamahnya"
"Kalian nggak usah khawatir. Gua percaya Dikta bukan orang yang kaya kalian pikirin. Dia nggak bakal main main kalau sayang sama seseorang. Pegang kata kata gua" Andra menjawab kekhawatiran yang ada dipikiran Sasa,Riri dan Lila
"Gua percaya. Gua bisa lihat,kalau Dikta nggak bakal kaya gitu. Gua nggak mau Alya tersakiti kesekian kalinya lagi. Dia rapuh,dia cuma butuh seseorang yang bisa dijadiin sandarannya"
"Gua tahu,kalau emang Dikta orang yang tepat buat dia kita cuma bisa berdoa yang terbaik buat mereka"
"Kita cuma bisa berharap yang terbaik. Semoga semuanya berjalan dengan baik tanpa ada hambatan" jawab Riri yang diaminkan mereka semua

KAMU SEDANG MEMBACA
TEMU
Roman d'amourIni bukan cuma cerita tentang dua orang yang bertemu. Tetapi tentang banyak pertemuan yang harus di lewati. Bertemu dengan kebingungan,kekhawatiran,kegelisahan,kesedihan dan lain lainnya. Dan fase ini harus dilewati. Setiap orang mempunyai cerita h...