Bab 12-Bunga mawar

12 2 0
                                        

"Permisi mba" sapa sang penjual bunga itu

"Cari siapa ya mas?" Tanya si bibi. Bi Ira namanya. Ia yang sudah lama bekerja dirumah Alya. Mengurusi semua pekerjaan rumah dan juga yang ikut merawat Alya sampai remaja. Ia yang selalu menemani Alya ketika sedang merasa kesepian. Mama Alya adalah orang yang sibuk dengan pekerjaan tapi bukan workholic hanya saja ia orang yang sangat kompeten dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Tapi ia tetap mamah terbaik bagi Alya meski jarang berinteraksi tapi mamah tetap menyempatkan waktunya mengurusi putri satu satunya itu.

"Ada siapa bi?" Sahut Alya dari dalam rumah

"Ini neng Alya, ada yang nyari"

"Oh, mas Aryo ya?" Tanya Alya ketika melihat si penjual toko bunga langganannya itu. Meski bi Ira sudah lama bekerja dirumahnya tetapi ia tidak tahu kalau orang itu yang sering mengurusi tanamannya dulu hanya tahu sekedar nama.

"Iya mba, saya mau ganti bunga"

"Silahkan masuk mas"

Mas Aryo masuk kedalam rumah Alya. Menghampiri sudut ruangan yang berada meja yang terletak vas diatasnya. Bunganya terlihat sekali sudah layu. sudah mulai kering dan sebagian kelopaknya sudah jatuh

Kurangnya penyerapan air dan cahaya matahari membuat tanaman mudah layu. Tidak hanya manusia yang butuh nutrisi dan protein bagi tubuhnya agar dapat menambah daya tahan tubuh tetapi makhluk hidup disekitar kita pun memerlukan itu juga.

"Ini nggak disiram siram air ya neng" mas Aryo bertanya sambil mengganti bunga yang sedang dipegangnya yang sudah layu.

"Keseringan lupa mas,"

"Lain kali sering sering ya neng, biar gak gampang mati tanamannya"

"Iya mas,nanti saya bilang sama bibi"

"Neng,tanaman dihalaman belakang masih ada?" Mas Aryo memang sering mengganti bunga disini akan tetapi ia tidak ingat dengan halaman belakang rumah Alya yang sering ia rawat tanamannya. Mas Aryo memang tahu tentang yang terjadi dikeluarga Alya oleh karena itu ia tidak pernah mau membahas nya dengan Alya ia tahu itu akan menyakitinya. Maka,ia hanya berbicara mengenai hal hal lain agar Alya tidak bersedih lagi mengingatnya.

"Nggak ada mas,udah lama halamannya kosong nggak diisi tanaman. Saya juga nggak mau ngisi lagi"

"Mau diisi bunga mawar aja engga neng? Sayang kalo dibiarin gitu aja.biar suasananya beda" mas Aryo memberikan saran. Ia pikir bila harus memberikan banyak bunga bisa membuat Alya bahagia ia akan lakukan. Ia ingin membuat suasana baru tentang kenangan tanaman itu dengan tanaman baru

Kenangan yang lalu memang tidak bisa diubah tapi kita bisa menciptakan kenangan baru yang berharap bisa membuat kita lupa akan kenangan kemarin. Bila kenangan kemarin tidak indah kita bisa membuat kenangan baru yang jauh lebih indah

Akhirnya mereka pergi ke taman belakang. Taman yang sekarang cuma jadi gundukkan tanah kering. Bahkan rumput rumput disekitarnya pun sudah liar tidak dipotong. Suasananya sangat berantakan sudah lama tak pernah disentuh kembali

Taman itu umpama hati yang dibiarkan mati. Setiap melihat taman itu rasanya waktu seperti sedang diputar kembali mangkannya dibiarkan saja mati dan rusak dengan sendirinya

Tapi akhirnya Alya menyetujuinya juga,membersihkan dan menata kembali tanaman itu. Ia akan mengubah semua suasana yang dibuat dulu yang terisi hanya bunga bunga mawar yang akan ditanamnya

Mas Aryo mulai menggarap tanah itu memasukan bibit bibit bunga mawar kedalamnya lalu menutup tanahnya kembali. Setelah itu memberikan siraman air pada masing masing tanah yang sudah terisi bibit bunga didalamnya.

TEMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang